24. Oppa

4K 494 34
                                    

"Jeon Jungkook.. apa yang sudah kau lakukan padaku?"

Selama beberapa saat, Jinhye dan Jungkook diam tanpa suara.

Jantung Jinhye berdegup kencang, tangannya mulai mengeluarkan cairan dan terasa dingin.

Jinhye menatap Jungkook penuh tuntutan agar segera memberi jawaban, namun pemuda itu tetap diam dan lurus memandangnya.

Jinhye menelan ludah kasar-kasar ketika menangkap raut wajah Jungkook yang tegang. Pemuda itu tampak mencurigakan.

"Ya, kau tuli? Jawab aku!" Suara gadis itu mulai keras.

Jungkook menghela napas. "Mianhae," lirihnya seraya menundukkan kepala. (Maafkan aku.)

Genggaman Jinhye pada selimut makin menjadi. "Mian wae, eoh? Memangnya apa yang sudah kau lakukan? Daedab hae." (Jawab aku)

Jungkook mendesah kecil, dan tidak membalas.

Ketakutan Jinhye makin menjalar ke ubun-ubun. "Ya, malhaebwa. Kenapa kau minta maaf? Na manjyeosso, eoh? Ani, maj-ji? Ya, Jeon Jungkook, bicaralah!" ucapnya dengan suara yang lumayan gemetar karena panik. (Katakan padaku. // apakah kau menyentuhku? Tidak, kan?)

Jungkook mengacak rambutnya asal. Kemudian memandangnya dengan enggan. "Bagaimana aku tahu apa yang terjadi, kalau aku saja mabuk denganmu?" Ungkapnya terdengar kesal bercampur menyesal.

Mendadak mata Jinhye memanas dengan mulut yang sedikit terbuka. Dia merasa tubuhnya melemah, seakan nyawanya ingin keluar.

Sekitar 5 menit gadis itu diam di tempat, hingga di menit berikutnya, Jungkook mendekat.

"Apakah kau baik-baik saja?" Tanya Jungkook sembari mengibas-ngibaskan tangan ke depan wajah Jinhye.

Jinhye seketika tersadar dari lamunannya. Ia menatap Jungkook dengan sengit, tangannya makin mencengkram selimut. "Tidak usah bertanya kalau kau sudah tahu," ketusnya.

Kemudian gadis itu menggeser tubuh untuk turun dari kasur, namun dengan segera Jungkook menahan tangannya.

"Nareul noha jwo," kata Jinhye pelan. (Biarkan aku pergi.)

"Kajima. Aku bisa menjelaskan apa yang kuingat." (Jangan pergi dulu.)

Jinhye mendesah kesal dan menoleh. "Mwo? Apa yang ingin kau jelaskan, huh? Apa kau ingin membuatku makin pusing? Lebih baik kau melepaskanku sebelum aku benar-benar membunuhmu." Ia menarik tangannya kasar, lalu turun dari kasur.

Kemudian, gadis itu meraih gaun serta sepatunya yang tergeletak di lantai.

Tanpa mengatakan apa-apa, ia keluar dari kamar tersebut, meninggalkan Jungkook yang terdiam di atas kasur.

Pemuda itu memasang ekspresi kosong. Otaknya mencoba mengingat kejadian tadi malam.

"Na geunyeoreul manjyeossda?" (Apakah aku menyentuhnya?)

#

Jinhye's POV

Aku tiba di lobi hotel.

Ketika aku keluar dari lift, beberapa orang langsung mengalihkan pandangan padaku.

Aku tersenyum kikuk, dan langsung pergi ke arah kamar mandi lobi.

Setibanya di sana, aku melihat penampilanku yang amat sangat kacau. Rambut terurai yang tidak tersisir, wajah dengan make up yang berhamburan, dan lihat- mataku tampak mengerikan akibat eye shadow hitam bercampur coklat yang berhamburan di sekitarnya.

Photograph.Where stories live. Discover now