Chapter 36

36.7K 3.6K 57
                                    

[Raya pov]

"Yap, bagaimana kalau kita jalan-jalan ke dufan?" Ucap Arsyaf pas keluar dari restoran.

"Boleh!" Mata gue melebar senang. "Boleh, boleh, boleh!" Sahut gue ngotot.

Arsyaf memegang pergelangan tangan kanan gue, mencoba membawa gue ke parkiran. "Ayuuuk!"

Gue cuma nurut dan mengikuti Arsyaf. Tapi tiba-tiba gue terhenti ketika El memegang pergelangan kiri gue. Arsyaf pun ikutan terhenti.

"Dia berangkat bareng gue. Jadi, dia juga harus pulang bareng gue." El menatap Arsyaf sinis.

"Nggak bisa!" Arsyaf menarik tangan gue cepat tapi El juga kekeh nggak mau melepaskan tangan gue.

"Lepasin dia!" Kali ini El yang menarik tangan gue.

"Nggak bisa gitu dong, El!" Arsyaf lagi-lagi menarik tangan gue. Woi! Emangnya gue tali tarik tambang?

"Aaaahhh!" Gue teriak kesakitan saat Arsyaf menarik tangan gue tadi.

Melihat gue kesakitan, El langsung melepaskan tangan gue. Dia seolah nggak mau melihat gue terluka. Tanpa dia perlu bicara, gue seakan sudah mengerti apa yang dipikirkannya. Akhirnya, gue pun dibonceng Arsyaf.

***

Di dufan, kami berempat bersenang-senang. Kami menjelajahi hampir semua wahana yang ada. Mulai dari kora-kora, hysteria, kicir-kicir, tornado, istana boneka, pontang-pontang, ontang-anting, halilintar, arung jeram, rajawali, perang bintang, sampai rumah miring.

Mereka bertiga, Arsyaf, Renan, dan El terlihat sangat kelelahan. Sementara gue masih ngotot ingin menjajal wahana-wahana yang belum gue coba.

"Gila lo, Ray!" Kata Renan dengan napas ngos-ngosan.

"Iya, Yap. Gila lo! Orang bilang cewek itu lemah. Ternyata semua itu cuma hoax doang tau nggak?" Tambah Arsyaf. Seperti biasa, El sama sekali tak berkomentar.

"Pulang yuk, Ray!" Ajak Renan.

Gue menghentak-hentakkan kaki manja. "Nggak mau! Gue masih mau muterin dufan lagi!" Rengek  gue.

Mata mereka bertiga sontak terbelalak lebar mendengar permintaan gue. "LAGI?!!" Ucap mereka bertiga serempak. "NGGAK BISA!!"

"Oke oke. Kalian sih mainnya keroyokan! Gue jadi kicep nih!" Bibir gue berubah manyun. "Ya udah! Gue cuma mau naik bianglala aja sebagai penutup!"

Setelah gue mohon-mohon ditambah ngambek, akhirnya mereka menuruti kemauan gue. Kami pun naik bianglala.

"Eh, BTW gue perhatikan, El dan Renan kok nggak ngomong satu sama lain yak?" Celetuk gue.

"El nggak ngomong sama Renan karena El emang jarang ngomong, bego!" Sahut Arsyaf.

Gue menyikut Renan yang duduk di sebelah gue. "Ren, kenapa lo? Lagi marahan ya sama El?"

Renan mendengus kesal. "Enggak!" Elaknya.

"El, kenapa lo? Lagi dapet ya? Kok dari tadi diam aja?" Kali ini gue menggoda El.

Lagi-lagi gue dikacangin. El nggak menjawab pertanyaan gue dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, melihat keluar bianglala. Gue mendengus kesal.

***

"Eh! sebelum pulang, foto-foto yuk!" Ajak gue ketika kami turun dari bianglala.

"Ya elah nih anak! Lama-lama ngeselin juga ya?!" Arsyaf mendorong kepala gue gemas.

"Biarin weeeekkk!" Gue menjulurkan lidah.

"Ya udah! Kita foto-foto sebentar terus pulang ya?!" Ujar Renan kesal.

Gue cuma manggut-manggut mengiyakan Renan. Sementara El masih belum mengeluh.

"Jadi gini ceritanya! lo sama Arsyaf dan El berdiri berdampingan. Terus gue berdiri di tengah. Kayak kayak di pilem BBF gitu!" Papar gue ngotot.

Mata Arsyaf, Renan, dan El langsung membulat kaget.

"Ray, lo nonton Blue film?" Tanya Renan dengan mata yang masih membulat lebar.

Gue menggeleng. "Bukan! Bukan Blue film, dodol! BBF itu singkatan dari drama korea yang gue suka, Boys before Flowers."

"Oooohhh...." Mereka tampak paham dan mata mereka kembali normal.

"Emangnya Blue film itu apaan yak?" Tanya gue celingukan melihat ke arah Renan, kemudian Arsyaf, lalu ke arah El.

"Blue film itu...." Arsyaf seolah ingin menjelaskan.

"Udah! Nggak usah dibahas!" Potong El angkat bicara.

Kami pun berfoto ria. Walaupun di dalam foto wajah mereka tampak lesu, tapi mereka bertiga masih terlihat ganteng hehehe. Makasih untuk hari ini ya, kawan!

Note     : gimana menurutmu tentang karakter Elbara? Bintang dan komen ya! Jangan lupa ajak teman-temanmu baca nih novel biar gue tambah greget nulisnya hehe 😀😄☺

FEMME FATALE / CEWEK CETARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang