Adisti

7.3K 544 5
                                    

Cuaca hari ini sangat tidak di sukai Adis. Matahari tengah terik-teriknya. Ditambah saat ini ia berada di tengah jalan. Sial memang. Ini semua karena Bintang. Pemuda itu tiba-tiba mengatakan kalau ia harus latihan basket terlebih dahulu tanpa memberitahu Adis sama sekali sebelumnya. Jadilah Adis disini sekarang. Ditengah jalanan. Peluh sudah membasahi pelipisnya ditambah mukanya sudah merah karena paparan sinar matahari.

Adis terus berjalan. Karena setahunya jam segini tak akan ada kendaraan yang melewati sekolahnya. Sungguh iya sangat kesal sekarang. Hingga sepanjang perjalanan ia hanya mendumel merutuki Bintang.

"Pokoknya gue harus minta mobil ke bokap." Ucapnya sambil terus berjalan.

"Taksi pada kemana sih?" Ucapnya sambil menghentakkan kakinya.

Setelah itu karena tidak sadar atau apa, ia lalu menendang sebuah kaleng minuman dengan cukup keras. Namun entah karena nasibnya yang cukup sial hari itu, kaleng tersebut lalu mengenai kepala seseorang.

"Mampus gue.." ucapnya sambil memukul kepala merutuki kebodohannya.

Pria tersebut langsung menatap Adis tajam. Karena takut, akhirnya Adis memutuskan untuk berlari dari sana.

"Jangan kabur lo.." ucap pria itu lalu mengejar Adis.

Adis yang merasa kepepet akhirnya berlari dengan kencang. Sesekali ia mebengok kebelakang, dilihatnya pria paruh baya tersebut masih mengejarnya. Ia lalu menambah kecepatan larinya hingga akhirnya ia bertabrakan dengan seseorang hingga tubuhnya terpental di jalan.

"Aduh.. bokong gue.." ucanya sambil mengusap-usap panggulnya yang sakit

Sementara orang yang di tabraknya juga sama terpental sama seperti dirinya. Pemuda itu lalu berusaha berdiri.

"Lo punya mata ga... Adis..?" Ucapnya terkejut.

Adis yang melihat siapa yang di tabraknya lalu berdiri dan membersihkan roknya cuek.

"Lo lagi lo lagi..." ucap Adis malas.

Sementara pemuda itu lalu memelototkan matanya tak percaya. Ia hendak memarahi gadis itu hingga orang yang tadinya dihindari Adis muncul tiba-tiba.

"Mau kemana lagi lo?" Ucapnya dengan tatapan membunuh.

Adis yang ketakutan langsung bersembunyi di balik punggung pemuda yang tadi di tabraknya.

"Tolongin gue Nat.." ucapnya berbisik.

Pemuda yang tak lain adalah Natha tersebut lalu menghela nafasnya berat.

"Lo bikin sial mulu sih.." ucap Natha kesal.

Adis yang mendengar penuturan Natha hanya mengerucutkan bibirnya.

"Minggir lo.."

Preman tersebut semakin mendekat membuat Adis lebih mundur ketakutan.

Natha yang melihat tak tinggal diam. Biar bagaimanapun ia tak mungkin membiarkan seorang perempuan yang dalam kesusahan. Walaupun perempuan itu musuhnya sekalipun.

"Kalo berani jangan sama cewek bang." Ucap Natha tenang.

"Banyak bacot lo.." ucap preman itu tak terima. Lalu ia melayangkan pukulannya pada Natha.

Natha yang sigap langsung menangkis pukulan preman tersebut dan membalas memukul tepat di perut hingga preman tersebut tersungkur. Karena tak terima, preman tersebut langsung brrdiri dan membalas pukulan Natha. Namun kali ini mengenai sudut bibir pemuda itu hingga berdarah.

"Sialan lo ya. Muka gue udah hancur gara-gara tadi pagi malah lo tambahin."

Natha lalu berdiri dan melayangkan pukulannya membabi buta. Adis yang melihat hanya bisa menutup matanya. Jujur saat ini ia sangat ketakutan.

My Angel (Pinky Promise)Onde histórias criam vida. Descubra agora