Bintang

6.2K 406 37
                                    

Adis memasukkan baju yang akan di bawanya ke dalam koper. Besok pagi, ia bersama Satria dan Dinda akan bertolak ke Singapura untuk menjemput Papa Natha. Walaupun berat, tapi ia harus melakukannya demi ketenangan sang kekasih.

Adis menutup kopernya perlahan ketika semua barang yang diperlukannya telah lengkap. Setelah semuanya selesai, ia lalu memasukkan koper tersebut kebawah tempat tidur. Baru beberapa menit setelah melakukan hal tersebut, Adis menerima sebuah pesan dari oma Natha yang membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Adis mengambil jaketnya yang berada di atas kasurnya dan segera keluar dari kamar.

Dilihatnya orang-orang di rumahnya, tapi begitu sepi. Tak asa seorangpun dirumahnya. Dilihatnya kunci mobil Bintang masih berada di tempat gantungan kunci. Karena terlalu panik, akhirnya Adis memberanikan diri untuk membawa mobil tersebut. Ia tak peduli jika harus kena semprot bundanya Nanti. Karena yang ada difikirannya sekarang hanya Natha.

♥♥♥

Adis berlari di koridor rumah sakit membuat siapapun yang berpapasan dengannya menatapnya aneh. Tapi ia tak peduli. Yang difikirannya saat ini cuma Natha. Ia sangat syok ketika menerima pesan dari oma Natha kalau Natha di larikan kerumah sakit karena tak sadarkan diri. Adis tak menyangka semua itu akan terjadi karena kemaren Natha masih bisa tersenyum walaupun nafasnya sudah tersengal-sengal. Ia sangat bahagia karena sudah berbaikan dengan Satria. Tapi kenapa sekarang kekasihnya itu tiba-tiba kembali drop.

Nafas adis terengah-engah ketika ia sampai di depan ruangan Icu. Ia melihat oma Natha menangis di bangku tunggu dan opanya mondar-mandir karena panik. Adis lalu mendekati orang tua itu. Matanya sudah memamas. Perasaannya sungguh tak enak.

"Oma..." panggilnya lirih.

"Sini sayang..." ucap lina merentangkan tangannya.

Adis yang mengerti maksudnya lalu berhambur kepelukan Lina. "Natha kenapa oma?" Tanya Adis bergetar.

"Doain Natha sayang..." Ucap Oma mengelus-ngelus puncak kepala Adis

Tak berselang, dokter keluar dari ruang Icu. Kebetulan saat ini Natha bukan ditangani oleh Jasmine. Karena jam kerja wanita itu telah habis.

"Bagaimana keadaan cucu saya dokter?" Tanya Bimo panik.

"Maaf pak, kami telah mengupayakan yang terbaik. Tapi cucu anda koma pak. Tipis kemungkinan dia akan bangun lagi." Ucap dokter itu menyesal.

Bimo yang mendengarnya langsung terkulai. Sedangkan Lina langsung menangis histeris. Cuma Adis yang tetap tenang. Tapi sebenarnya jantungnya tak karuan. Ia kuat jika harus menfengar sesuatu yang baruk nantinya.

♥♥♥

Keesokan harinya, Akhirnya Satria dan Dinda memutuskan untuk menjemput Papa Natha di singapura. Mereka berdua harus segera mempertemukan mereka berdua mengingat semakin lama kondisi Natha semakin memburuk dan mereka semua tak mau jika sampai keinginan Natha untuk bertemu ayahnya tak terpenuhi. Karena pasti mereka akan merasa sangat berdosa

Sesampainya di Singapura mereka memutuskan untuk naik taxi menuju ke sebuah Apartement mewah yang yang sebelumnya di beritahu oma Natha. Akhirnya yang berangkat ke Sungapura cuma Satria dan Dinda karena mereka berdua tak tega bila harus menyuruh Adis ikut karena mereka tahu kalau gadis itu tak akan sanggup bila jauh dari Natha untuk saat ini.

My Angel (Pinky Promise)Where stories live. Discover now