Adis

5.8K 424 13
                                    

"Bintang, kamu kenapa?"

Aeera langsung membantu Bintang yang terjatuh. Ia langsung mengikuti Bintang ketika pemuda itu keluar dari kelas. Ternyata ketika menemukan Bintang. Ia melihat pemuda itu meremas perutnya. Sepertinya Bintang sangat kesakitan.

"Bi, aku harus apa?" tanya Aeera menatap Bintang panik.

"Obat, Kak. Di dalam tas gue," ucap Bintang sambil meringis.

Aeera langsung berlari menuju kelas Bintang. Ia bahkan tak mempedulikan Putri yang dari tadi mengejeknya. Yang terpenting baginya saat ini adalah Bintang.

Setelah mengambil obat tersebut, Aeera langsung memberikannya kepada Bintang beserta air minum.

Bintang langsung meminum obat tersebut. Setelah itu, lama-kelamaan tubuhnya kembali tenang. Tanpa sadar Bintang menyandarkan kepalanya ke bahu Aeera.

"Bintang ngantuk ya?" tanya Aeera.

Bintang lalu mengangguk tanpa merubah posisi duduknya sama sekali.

"Gue heran Kak. Semakin hari perut gue semakin sakit. Sebenarnya gue kenapa ya?"

Aeera yang mendengar pernyataan Bintang lalu menatap wajah pemuda tersebut.

"Kata Tante Jasmine kamu 'kan asam lambungnya naik."

"Masa asam lambung naik sakitnya sampai saat ini. Apa gue kanker ya?"

Aeera terkejut mendengar pertanyaan Bintang. Karena kesal gadis itu reflek memukul kepala Bintang yang sedang berada di bahunya.

"Aww ... sakit woi," ringis Bintang sambil mengusap-usap kepalanya.

"Bintang gak boleh ngomong gitu. Ucapan itu doa lo."

"Aatagfirullah ... amit-amit ya Allah." Bintang mengetukan jarinya pada rumput yang berada di bawahnya.

♥♥♥

Adis menelungkupkan kepalanya di meja. Sudah berulang kali gadis itu menguap. Ia sangat bosan. Tak ada yang menarik baginya di sekolah ini. Rasanya kelas benar-benar sepi karena tak hadirnya Natha yang biasanya selalu bikin rusuh. Adis juga tak mengetahui kenapa pemuda itu bisa tak hadir. Adis benar-benar kesepian tanpa kehadiran Natha. Dia sudah terbiasa dengan kejahilan yang dilakukan Natha.

"Lo kenapa sih Dis, dari tadi gelisah mulu. Biasanya paling senang lo kalo free class gini," Ucap Dina teman sebangkunya.

Adis lalu mengangkat wajahnya. Ia lalu menghembuskan nafas berat.

"Gue bosen tau gak."

"Lo bosen karena gak ada Natha ya?"

"Apaan sih lo, Din. Apaan amat gue bosan karena gak ada dia. Amit-amit tau."

"Jangan bohong deh, lo. Gue tahu lo dari tadi ngeliatin bangku Natha terus."

"Terserah lo aja dah ...."

Adis lalu berdiri meninggalkan kelas. Ia kembali memikirkan ucapan Tari. Apa benar ia galau karena Natha. Tapi kalau boleh jujur Adis memang merasa kesepian tanpa kehadiran Natha.

"Ah, gue kenapa sih?"

Adis mempercepat jalannya hingga tanpa sengaja ia menabrak seseorang.

"Sorry," ucapnya

Adis lalu mengangkat kepalanya untuk melihat siapakah yang di tabraknya.

My Angel (Pinky Promise)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang