Adis

4.8K 384 7
                                    

Saat ini Bintang sedang berada di sebuah kafe bersama dengan Dinda. Ia meminta gadis itu menemuinya karena untuk membicarakan tentang Natha. Entah kenapa Bintang begitu yakin kalau Nanat yang selama ini di bicarakan Dinda adalah Natha. Karena Natha juga memiliki seorang sahabat yang juga bernama Dinda.

Dinda menyeruput lemon teanya sambil menunggu Bintang memesan makanannya. Gadis itu sangat penasaran kenapa Bintang mengajaknya ketemuan tiba-tiba seperti ini. Untuk itu ia langsung saja menerima ajakan Bintang. Karena Bintang juga telah banyak membantunya.

"Ada apa kamu nyuruh aku kesini?" Tanya Dinda setelah memastikan Bintang selesai memesan makanan.

"Ada hal penting yang akan gue sampaikan." Ucap Bintang serius.

"Tentang?"

"Kayanya gue tahu Nanat lo dimana..."

Dinda yang sedang minum langsung tersedak. Ia tak sengaja memuncratkan minumnya kearah Bintang.

"Sorry, aku ga sengaja. Sekarang antar aku ketemu sama Nanat, please." Ucap Dinda berharap.

"Ga semudah itu Din, gue mau lo persiapin diri dulu untuk ketemu Dia." Jelas Bintang. Ia cuma tak mau kalau Dinda kembali tertekan mengetahui kondisi Natha yang sebenarnya.

"Terus gimana?" Tanya Dinda penasaran

"Gue akan jelasin semuanya. Tapi gue harus mastiin apakah Nanat yang lo maksud sama dengan yang gue maksud."

Dinda lalu menghela nafasnya. Untuk bertemu kembali saja rasanya cukup sulit. Dinda telah kerumahnya tapi katanya pemuda itu telah pindah.

♥♥♥

Seminggu kemudian.....

Natha melangkahkan kakinya memasuki kawasan sekolahnya. Hari ini ia menjadi pusat perhatian. Bukan seperti biasanya disaat dia ditatap dengan tatapan memuja penggemarnya. Bukan juga karena tatapan takut dari orang-orang yang biasa di tindasnya. Namun kali ini ia ditatap dengan tatapan iba.

Bagaimana tidak, seorang Natha yang perkasa memasuki kawasan sekolah dengan bantuan tongkat dan berjalan dengan kesusahan dan tubuh yang sedikit membungkuk. Singguh miris.

Beberapa orang terlihat berusaha membantunya, namun dengan tegas Natha menolaknya. Ia tak mau diperlakuan seperti orang tua renta yang tidak bisa apa-apa. Sungguh Natha tak selemah itu.

Sepanjang perjalanan, orang-orang selalu membisikkan sesuatu tentang kondosinya. Namun Natha tetap diam. Ia berusaha untuk tidak mempedulikan perkataan orang lain.

Cerita tentang Natha juga sampai kepada Putri Cs. Ia tak menyia-nyiakan hal itu. Ia ingin Natha merasakan apa yang selama ini di rasakannya. Untuk itu, sebelum belajar alangkah lebih baik kalau Putri bermain-main sedikit dengan Natha.

Putri sengaja menunggu Natha yang hendak memasuki kelas. Dengan sengaja ketika Natha lewat, Putri sengaja menjegal tongkat Natha dengan kakinya hingga laki-laki itu terjatuh.

"Aww..." ucap Natha mencoba menahan rasa sakit di punggungnya ketika tubuhnya menghantam pintu karena terjatuh.

"Astaga! Natha kenapa? Kok jatuh?" Ucap Putri mendekati Natha. Seakan-akan ia sangat prihatin melihat Natha yang terjatuh.

Natha berusaha menahan sakitnya. Untuk itu ia berusaha memejamkan matanya. Menahan rasa sakit di bagian punggung dan dadanya.

My Angel (Pinky Promise)Where stories live. Discover now