Bintang

6.3K 488 26
                                    

Bintang keluar dari ruangan osis dengan wajah lesu. Bayangkan saja. Tadi pagi ia harus buru-buru berangkat karena sang ketua osis menyuruh semua anggota berkumpul karena sekolah mereka akan mengadakan pentas seni bulan depan. Jadi dari sekarang mereka sudah sibuk mempersiapkannya. Karena itu, Bintang jadi tidak sempat sarapan karena buru-buru. Akibatnya saat ini, mag yang dideritanya kambuh. Rasanya sekarang ia benar-benar mual. Karena itu ia memutuskan untuk pergi ke koperasi siswa untuk membeli obat mag.

Di perjalanan, ia melihat kakaknya berjalan dengan senyum yang terkembang. Namun saat ia hendak pergi, Adis lebih dulu melihatnya. Gadis itu lalu mendekatinya.

"Kenapa lo?" tanya Adis melihat ada yang tak beres dengan wajah kembarannya.

"Gue gak papa kok Kak." Bintang berusaha setenang mungkin. Ia tak mau kakaknya mengkhawatirkannya.

"Jangan bohong lo. Lo gak inget gue kembaran lo?"

Bintang lalu menghela nafasnya. Tidak mungkin ia bisa membohongi kembarannya itu. Karena ikatan batin mereka begitu kuat.

"Mag gue kambuh."

"Udah gue duga. Ayo ke UKS."

Adis lalu menarik kembarannya itu ke UKS sekolah. Lalu disuruhnya Bintang berbaring. Lalu ia mengambil obat mag yang ada di kotak obat. Setelah itu ia memberikannya ke Bintang.

"Lo tunggu di sini. Gue beli sarapan bentar!" ucap Adis lalu meninggalkan ruangan UKS.

Bintang hanya mengangguk. Ia lalu menyentuh perutnya yang sakit. Rasanya belakangan ini perutnya terus sakit. Walaupun ia tidak terlambat makan sekalipun.

♥♥♥

Adis melangkahkan kakinya kakinya untuk kembali ke kantin. Ia lalu membelikan bubur ayam dan teh manis panas untuk Bintang.

Setelah itu ia langsung melangkahkan kakinya menuju ruang UKS. Namun, baru beberapa jalan melangkah, langkahnya dihentikan oleh suara orang yang memanggilnya. Orang tersebut lalu berlari ke arahnya.

"Adis mau kemana?" Orang tersebut mensejajarkan langkahnya dengan Adis.

"Kak Aeera ngapain ke sini?"

Aeera lalu memperlihatkan senyum terbaiknya. Ia lalu melihat kepada apa yang dibawa Adis di tangannya.

"Tadi gue dari toilet. Ini untuk siapa?" tanyanya penasaran.

"Oh ini? Ini buat Bintang."

"Bintang? Bintang kenapa? Kenapa dia gak bawa sendiri? Apa jangan-jangan? Bintang sakit? Magnya kambuh?" tanya Aeera menggebu-gebu.

Adis yang mendengar hanya menggelengkan kepalanya. Ia salut sama Aeera. Gadis itu sangat mengetahui apapun tentang saudaranya. Bahkan sampai pada hal terkecil sekalipun. Yang kurang disukai Adis hanyalah Aeera terlalu agresif. Ia terlalu memperlihatkan kesukaannya pada saudaranya itu. Dan itu sangat mengganggu.

"Iya Kak. Bintang di UKS. Gue permisi!" ucap Adis melanjutkan perjalanannya.

"Tunggu Adis!"

Adis lalu menghentikan langkahnya.

"Gimana kalo gue aja yang bawain buat Bintang? Lo harus belajar 'kan?"

Adis nampak berfikir. Aeera benar. Hari ini ia ada ulangan dengan Bu Berta. Bisa jadi masalah kalau ia terlambat di jam Bu Berta tersebut.

My Angel (Pinky Promise)Where stories live. Discover now