Adis

5.9K 386 7
                                    

Bimo memasuki kamar Natha setelah sebelumnya bersitegang dengan ayah Natha. akhirnya, Bimo bisa mendiamkan pria tersebut dengan menampar wajahnya. Bimo sangat kesal dengan putranya itu. Bagaimana tidak, Zian sudah tak pulang lebih dari dua tahun, namun ketika pulang bukannya menanyakan keadaan Natha lelaki itu malah memarahi Natha dan menuduh pemuda tersebut bolos sekolah. Padahal, Zian melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Natha memasuki kawasan rumahnya dengan dipapah supir keluarga.

Bimo mulai mendekati cucunya yang sedang tertidur membelakanginya. Karena Natha belum makan, Bimo berinisiatif membangunkan cucunya tersebut. Sekali dua kali di bangunkan Batha tidak merespon. Karena penasaran, akhirnya Bimo membalikkan tubuh Natha. Ia begitu terkejut melihat ada bekas darah di hidung cucunya tersebut. Mata Natha juga tertutup

"Nath, bangun Nak."

Bimo menggoyang-goyangkan tubuh Natha. Namun tak juga ada respon dari Natha.

Karena panik, akhirnya Bimo berteriak memanggil Zian, ayah Natha.

Zian yang mendengar teriakan ayahnya langsung masuk ke kamar Natha.

"Kenapa lagi sih, Pa?" tanya Zian sedikit kesal.

"Cepat bantu Papa ngangkat Natha ke mobil. Kita harus ke rumah sakit."

"Ke rumah sakit? Natha kenapa?"

"Udah nanti aja tanyanya."

Akhirnya Zian membantu Bimo dengan mengangkat tubuh Natha yang tak sadarkan diri menuju mobil. Sebenarnya dalam hatinya Zian begitu khawatir jarena ternyata Natha benar-benar sakit. Karena tadinya ia menyangka Natha hanya berpura-pura karena setahunya anaknya itu sangat suka mencari masalah. Namun ternyata ia salah. Zian tak tahu harus mengatakan apa karena hatinya diliputi rasa gengsi yang sangat tinggi.

"Cepat jalan!" ucap Bimo yang duduk di kursi belakang dengan menidurkan Natha di pangkuannya.

Zian hanya mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya menuju ke rumah sakit.

♥♥♥

"Bagaimana keadaan cucu saya, Dok?" tanya Bimo khawatir.

Saat ini, Bimo dan Zian sedang berada di ruangan Jasmine. Jasmine terpaksa kembali ke rumah sakit karena diberitahu ada pasiennya yang dalam keadaan gawat. Dan pasien tersebut tak lain adalah Natha.

Jasmine lalu menghela nafasnya berat.

Ia menatap kedua orang di depannya bergantian.

"Anda siapanya Natha?" tanya Jasmine penasaran. Baru kali ini Jasmine melihat keluarga Natha.

"Saya kakeknya dan dia ayahnya." Bimo menjelaskan.

"Oh, jadi anda berdua keluarga terdekat Natha. Kurang lebih Bapak-bapak pasti sudah tau apa yang terjadi kepada Natha."

Zian lalu menatap Jasmine bingung. Ia tak menyangka kalau Jasmine langsung mengenali putranya.

"Tunggu, kok anda sudah mengenali anak saya?" tanya Zian.

Jasmine lalu menatap Zian tak percaya.

"Jadi Bapak belum tahu?"

"Ini sebenarnya ada apa? Jujur saya sangat bingung dengan semua ini."

Jasmine menghela nafasnya berat. Ia lalu menatap Bimo meminta persetujuan pria paruh baya itu. Bimo hanya menganggukkan kepalanya. Ia juga penasaran dengan perkembangan penyakit cucunya tersebut.

My Angel (Pinky Promise)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang