Bintang

6K 436 28
                                    

Bintang memasukkan buku pelajarannya ke dalam tas. Setelah itu ia berjalan keluar dari kelasnya. Ternyata ketika sudah dipintu, Aeera sudah menunggunya. Aeera memberikan senyuman terbaiknya.

"Aeera bareng Bintang ya," ucap Aeera mengedipkan matanya.

Bintang yang baru saja keluar terkekeh. Menurutnya usaha Aeera untuk mendekatinya sangat beragam. Namun entah kenapa Bintang mulai terkesan. Ia tak lagi risih dengan kehadiran Aeera yang selalu di dekatnya.

"Kak Aeera mau bareng gue?"

Aeera mengangguk sambil mengedip-ngedipkan matanya lucu. Yang membuat Bintang semakin gemas. Namun ia terlalu pintar untuk menyembunyikannya

"Ayookk," ajak Bintang.

Wajah Aeera berbinar. Ia langsung mengapit lengan Bintang. Setelah itu mereka langsung nenuju parkiran tempat dimana mobil Bintang berada. Kebetulan hari ini Adis memilih pulang dengan supir karena ia mau langsung ke rumah Natha.

Di perjalan, Aeera terus berceloteh. Ia terus menceritakan semua yang dialaminya selama di sekolah. Termasuk saat Satria terus-terusan melihatnya.

Flashback

Aeera melangkah menuju lapangan olah raga bersama Fika sahabatnya. Hari ini mereka ada pelajaran olah raga dan kebetulan  tentang permainan basket. Seluruh siswa telah berbaris mendengarkan instruksi dari guru olah raga. Aeera berbaris di barisan paling depan bersama Fika yang tepat di sampingnya. Sedangkan Satria berada di barisan kedua bersama siswa laki-laki.

"Baiklah anak-anak, Bapak akan membagi kalian masing-masing dua orang. Untuk bermain basket kita harus mengetahui dulu teknik dasarnya. Yang hari ini kita pelajari adalah passing dan catching. Passing adalah teknik dasar bola basket di mana seseorang memberikan bola (mengoper dan mengumpan) kepada teman satu regu. Sedangkan catching adalah menerima dari bola dari teman satu regu. Paham semua?"

Seluruh siswa serentak menjawab paham. Kecuali seseorang yang tak lain adalah Satria. Ia malah sibuk memperhatikan sesuatu.

"Satria, kamu mengerti dengan apa yang baru saja saya jelaskan?"

Satria gelagapan. Ia benar-benar tak mendengarkan apa yang barusaja dijelaskan guru olah raganya. Tapi dari pada jadi masalah akhirnya ia menganggukkan kepalanya juga.

"Baiklah, kalo gitu kamu satu kelompok dengan Aeera."

Satria yang mendengar kata Aeera tersentak, "Kenapa harus dengan Aeera, Pak?" ucapnya seolah gak terima.

"Alah gak usah nolak Bro, gue tau dari tadi lo liatin Aeera terus," ucap salah satu temannya yang bernama Ucup.

"Udah, sana semuanya mulai!" ujar guru olah raga mereka.

Mau tak mau akhirnya Satria mendekati Aeera dan bertanya mereka akan olah raga apa karena ia benar-benar tak memperhatikan penjelasan gurunya.

"Gitu Bi ceritanya," ucap Aeera menjelaskan pada Bintang apa yang terjadi tadi.

"Dia suka kali sama lo.," ucap Bintang cuek.

"Gak mungkin Bi, soalnya mandangnya itu beda. Kaya gimana ya? Dia mandang gue tapi jiwanya gak mandang gue. Aduh pusing ...."

"Udah lah, gak usah ngomongin Satria."

"Bintang cemburu ya?"

Bintang yang sedang menyetir langsung menghentikan mobilnya mendadak. "Siapa yang cemburu?" elaknya.

Aeera terkekeh. Setelah itu ia menggenggam tangan Bintang yang berada di stir mobil.

"Tenang aja Bi, aku tu gak suka sama Satria. Dia itu bermuka dua. Di luarnya aja baik. Tapi di dalamnya kaya setan. Pernah aku ngeliatin dia melempar bola sama Natha.  Bayangin seorang Natha. Mana ada yang berani sama Natha. Tapi berani Bi. Sampe hidung Natha berdarah. Tapi anehnya Natha gak ngelabes sama sekali."

My Angel (Pinky Promise)Where stories live. Discover now