Bintang

5.3K 402 12
                                    

"Bun, bunda...." teriak Bintang sambil menuruni tangga. Ia lalu berjalan kearah Jasmine yang sedang memotong sayuran untuk makan malam nanti.

Jasmine yang mendengar teriakan putranya itu lantas tersenyum kearah Bintang. Kelihatannya pemuda itu sudah sedikit baikan. Karena wajahnya sudah tak terlalu pucat.

"Kamu kenapa sih tang teriak-teriak. Bunda sampai kaget tau ga." Ucap Jasmine sambil melirik Bintang sekilas dan melanjutkan pekerjaannya.

Bintang lalu mendekati Jasmine. Ia lalu memainkan beberapa sayuran yang berada di hadapannya saat ini.

"Kenapa? Kalo udah gini pasti ada maunya. Kamu mau apa?" Tebak Jasmine.

Bintang hanya tersenyum. Ternyata Ibundanya itu sangat mengetahuinya luar dalam.

"Bunda tahu aja.. aku boleh minta sesuatu ga bun?" Ucap Bintang disertai cengiran khasnya.

"Minta apa sih?" Jawab Jasmine sambil terus bekerja.

"Aku mau jalan-jalan ketaman bun. Boleh ya?"

Jasmine lalu menghentikan acara memotong sayurannya. Kemudian ia menatap wajah Bintang lekat.

"Tadi pagi bunda periksa kamu masih panas. Nanti kalau terjadi apa-apa di jalan gimana?" Ucap Jasmine khawatir.

Bintang lalu lebih mendekati ibunya tersebut dan memeluknya. Karena biasanya Jasmine akan luluh bila du perlakukan seperti ini oleh orang-orang yang disayanginya.

"Bun, aku kuat. Aku tahu batasanku bun. Aku janji ga akan melanggarnya."

"Coba sebutin..."

"Ga boleh kelelahan, ga boleh telat makan. Ga boleh makan asin, yang dibakar, seafood, yang paling penting ga boleh lupa bawa obat."

Jasmine tersenyum kearah putranya itu. Setelah itu ia mengacak rambut anak itu kilat.

"Yaudah, kamu boleh pergi. Tapi sebelun magrib harus udah sampai durumah. Yang paling penting hpnya jangan lupa di bawa." Jelas Jasmine.

Bintang hanya mengangguk. Ia lalu bersalaman dengan Jasmine dan pamit menuju taman. Ia ingin menyegarkan dikirannya sejenak.

Setibanya ditaman, tiba-tiba ia teringat sesuatu karena ia tak sengaja melihat rumah sakit jiwa tempat gadis yang beberapa kali di jumpainya. Karena masih penasaran dengan gadis itu, akhirnya Bintang memutuskan untuk masuk. Tak tahu kenapa ia ingin sekali mengetahui tentang gadis itu lebih jauh.

Ketika baru sampai di gerbang, tiba-tiba langkahnya di hentikan oleh beberapa perawat yang juga keluar dari gerbang. Dan salah satunya adalah perawat yang bersama dengan gadis yang dicarinya itu. Bintang semakin penasaran karena semuanya menampilkan wajah cemas. Ia yakin ini semua ada hubungannya dengan gadis itu. Untuk itu pemuda itu berinisiatif untuk bertanya pada salah satu diantara mereka.

"Maaf mbak. Ini ada apa ya?" Tanya Bintang sopan.

Perawat yang tadinya tak menyadari keberadaan Bintang itu sontak menengok kearah pemuda itu.

"Mas yang waktu itu kan? Ini mas. Mbak Dinda kabur.." ucap perawat tersebut.

Bintang sedikit terkejut. Karena dugaannya dari awal benar. Ini semua memang berhubungan dengan gadis itu.

"Yaudah mas. Saya permisi." Ucap perawat tersebut sambil mengejar temannya yang telah meninggalkannya.

Bintang hanya diam. Fikirannya terus berputar kepada gadis yang diketahuinya bernama Dinda itu. Tak tahu kenapa ia merasa khawatir dengan gadis itu. Padahal ia tak mengenalnya sama sekali.

My Angel (Pinky Promise)Where stories live. Discover now