4

122K 9.5K 159
                                    


Maaf gais baru di upload. Aku lupa kalo besok mau mudik dan belom packing 🤣🤣

Btw, krena banyak yg ga sreg sm nama baru. Akhirnya kuputuskan kembli ke Revan. Janji ga akan ganti2 lagi✌

Pagi ini suasana kediaman keluarga Akbar terasa sedikit berbeda. Vee yang tidak lagi pernah berkumpul bersama keluarganya sejak kehadiran Acel. Kini berada di meja makan dan ikut sarapan bersama keluarganya.

Hal itu membuat suasana meja makan yang biasanya ramai akan celotehan-celotehan Acel, juga obrolan-obrolan kecil Akbar dan Raffa menjadi sunyi.

Acel menatap Vee lama, heran melihat sang kakak untuk pertama kalinya duduk didepannya untuk sarapan bersama.

Setelah cukup memperhatikan sang kakak, Acel menatap makanan diatas meja, mencari sesuatu yang sedari tadi tidak ia temukan di sana.

"Mama...." Panggilannya membuat Vee menoleh. Hanya sebentar, lalu membuang muka karena sadar bukan dirinya yang Acel panggil.

"Kenapa sayang? " tanya Rania menatap anaknya.

"Roti tawar Acel mana?"

Rania lupa jika kemarin putrinya itu sudah berpesan agar membelikannya roti tawar untuk sarapan.

"Duh...mama lupa dek, sarapan nasi aja ya!" Rania menatap Acel.

"Nggak mau, Acel mau roti!" Mata gadis kecil itu mulai berkaca-kaca.

"Adek, Rotinya nggak ada, sarapan nasi aja ya? Rotinya nanti papa belikan kalau papa pulang kerja." Bujuk Akbar. Rachel mencebikkan bibir hendak menangis

Vee yang melihat itu hanya terpaku menatap Acel. Dulu Revan hampir tidak pernah sarapan nasi jika akan berangkat ke sekolah, persis seperti Acel saat ini. Revan bilang rasa nasi dipagi hari sangat aneh.

"Sarapan nasi dikit sama nugget ya dek, adek kan suka nugget." Kali ini Amel istri Raffa ikut membujuk. Acel hanya menggeleng dan sudah mengeluarkan air matanya.

Vee berdiri dari kursinya, berjalan kearah dapur. Dia baru ingat kalau kemarin dirinya membeli rumput laut (nori ) di super market.

Vee kembali dengan sebungkus rumput laut dan juga pisau beserta talenan kecil. Vee meletakkan sedikit nasi diatas lembaran rumput laut lalu memotong nugget menjadi kecil-kecil dan meletakkan diatas nasi, lalu menggulungnya seperti sushi.

Menaruhnya di piring lalu mendorong piring itu ke hadapan Acel yang masih menangis.

"Nggak usah rewel kalo makan!" Ucapnya dingin.

"Vee berangkat." Pamitnya tanpa menoleh siapapun dan berdiri dari kursinya.

Akbar dan Rania menghela nafas melihat sikap Vee.

Bahkan anak itu belum sempat sarapan, dan sekarang malah pergi.

"Dimakan dek, kak Vee udah bikinin buat adek loh!" Kata Akbar.

"Ada nasinya papa, Acel nggak mau." Jawab Rachel masih sambil senggukan.

"Dicoba dulu! kayaknya enak, sini mas Raffa suapin." Giliran Raffa membujuk adiknya.

Raffa tersenyum ketika Acel membuka mulutnya. "Enak?" Acel hanya mengangguk sambil mengunyah makanannya.

"Aaak......." Acel membuka mulutnya lagi dan membuat semuanya tersenyum lega.

"Lama-lama kamu makin mirip abang ya dek " Kata Akbar tiba-tiba.

"Abang?" Tanya Rachel bingung
"Abang Revan?"

"Iya abang Revan, abang tuh kaya kamu, nggak mau makan nasi kalo pagi. Abang juga suka makan  rumput laut gini". Akbar terkekeh

"Abang mau pulang?" Tanya Acel.

"Iya, bentar lagi abang pulang. Acel udah pengen banget ketemu abang ya?" Tanya Rania membuat Acel mengangguk dengan semangat.

"Kapan tuh anak pulang ma?" Tanya Raffa

"Nggak lama lagi kaya nya sih mas."

"Mama yakin? Mama kasih ancaman apa sampe dia mau pulang?"

"Mama nggak mau anggap dia anak."

"Kalau abang pulang, Acel peluk boleh?" Tanya Acel dengan senyum lebar.

"Boleh dong, pasti abang kaget deh liat kamu udah segede gini" kata Rania sembari terkekeh.

"Revan belom pernah liat Acel sama sekali ya ma?" Tanya Amel pada mertuanya.

"Eh..Amel juga ding, belom pernah liat Revan. Nikahan kita dia nggak pulang juga ya mas?" Tanya Amel.

"Udah berapa lama sih Revan nggak pulang?"

"5 tahunan." Jawab Rania

"Selama itu?"

"Lebih mungkin. Sebelum Acel lahir dia udah pindah."

"Dan nggak pulang sama sekali?"

Raffa tertawa mendengar rentetan pertanyaan dari istrinya. Dan menjawabnya dengan angukan.

"Betah juga ya mas dia di luar negeri. Padahal nggak ada saudara disana. "

"Revan Udah nikah kali mas disana, makanya nggak mau pulang. Atau udah punya anak malah."

Uhukk...Uhukk...

Celetukan Amel barusan membuat Akbar yang sedang minum menjadi terbatuk-batuk. "Mana mungkin Mel? kalau dia nikah mah dia pasti izin mama papa dulu kan." Jawab Akbar

"Hehehe...kan mungkin pa."

_______________________________________

Jember, 13 Oktober 2017

 Dark Secret (Re-upload)Where stories live. Discover now