20

101K 7.1K 115
                                    

Revan menggendong Acel dan menaiki tangga menuju kamarnya, sementara Vee mengekor dibelakang.
"Vee, mau kemana?" Tanya Amel.

"Mau ke kamar kak. Kakak lanjut aja nontonnya. Nanti aku turun lagi." Jawab Vee.

"Kakak matiin aja deh, mau nemenin Rey aja. Kamu mau kemana mas?" Tanya Amel pada Raffa yang berdiri dari sofa.

"Mau nemuin temen papa bentar."

"Emang kamu kenal?"

"Kenal, temen papa dari jaman orok itu."

"Ya udah aku kekamar sama Rey deh."

"Hmm"

~~

Sepasang lengan melingkar diperut Revan saat dirinya hendak melepas baju yang ia pakai tadi. Revan mengelus pelan tangan yang berada diperutnya, lalu berbalik.

Menatap Vee yang juga sedang menatap manik matanya.


Bibir Revan mengecup bibir mungil milik Vee. "Kangen kamu." Ujar Revan pelan.

Revan mendorong tubuh Vee kedalam kamar mandi , menjauh dari Acel yang sedang menonton TV diranjang Revan.

Vee megalunkan tangannya pada leher Revan. "Sama, kangen banget sama kamu." Ucap Vee lirih. Lalu menarik tengkuk Revan supaya dekat dengan dirinya. Mengecup  pelan bibir Revan. Revan membalas dengan ciuman lembut kecupan yang Vee berikan padanya.

Vee memejamkan mata saat Revan semakin memperdalam ciuman mereka, menggoda bibir Vee dengan lidah. Vee membuka mulutnya dan membiarkan lidah Revan masuk. Vee semakin memejamkan mata saat Revan mulai memasukkan tangannya kedalam bajunya.

Vee seakan melayang, ciuman berubah menjadi lumatan dalam saat Vee membalas ciuman Revan, membuat Revan menggeram dan meremas dada Vee kuat.

"Van" Vee berbisik  sedangkan Revan masih mengecupi lehernya dan tangan yang masih meremas dada Vee.

"Hmm?" Hanya itu tanggapan Revan.

"Van...ada Acel diluar!"

Revan melepas pagutannya dengan tangan yang masih berada didada Vee.

"Kamu ih..." Ucap Vee sambil memukul pelan tangan Revan yang masih betah meremas dadanya.

"Kok aku? Coba kamu tadi nggak cium-cium nggak mungkin kelepasan kan aku nya." Bela Revan pada dirinya sendiri.
Vee mencebikkan bibir.

"O iya, aku punya hadiah buat kamu." Kata Revan, baru melepas tangannya saat dirinya mengingat sesuatu yang akan ia berikan pada Vee.

"Apa? "

"Bentar ya! Tapi kamu tutup mata.!"

"Ribet banget sih." Keluh Vee

"Sebentar dong."
Revan membuka koper yang belum sempat ia bongkar. Mencari sesuatu yang ia belikan untuk Vee.

"Tutup mata dulu.!"
Vee menurut dan menutup matanya.

Vee merasa rambutnya dibelai lembut oleh tangan besar Revan.

"Udah...coba buka matanya!" Revan tersenyum.

 Dark Secret (Re-upload)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang