34

117K 7.3K 181
                                    


"Sejak kapan sih aku suka bunga??" Tanya Vee melirik bunga yang revan bawa untuknya.

"Sejak sekarang." jawab Revan cengengesan.

"Minggirin ih.! Ntar kalo ada uletnya gimana."

"Sayang...mana mungkin sih bunga sebagus ini ada uletnya. Diromantisin itu mbok ya tersipu gitu, bukan ngomel." Revan ikut berbaring diranjang Vee dan memeluk Vee dari samping. Sementara Vee hanya bisa terlentang.

"Kamu turun dong. Sempit." Keluh Vee.

Revan mengecup pelipis Vee pelan. Kemudian turun dari ranjang dan kembali duduk.

Menggenggam tangan wanita itu erat, Revan menciumi punggung tangan Vee.

"Aku bahagia banget." Ucap Revan.

"Mama udah cerita semuanya." Ujar Vee menatap Revan.

Revan mengangguk.

"Maaf, karena aku kamu jadi begini." Ucap Revan tulus.

"Kamu nggak tau gimana kacaunya aku saat liat kamu sama Acel nggak sadar.

"Kalau waktu bisa diputar ulang, aku nggak bakalan ngelakuin hal sebodoh itu buat nyakitin kamu. Kalau aku tau aku nyakitin kamu sedalam ini, Waktu itu aku pasti lebih milih jujur sama mama papa, siapa Acel. Dan ambil resiko apapun, bahkan kalau  papa sama mas Raffa hanjar aku saat itu juga." Revan terkekeh kecil. Bayangan dirinya dihajar Raffa tanpa ampun satu tahun lalu berkelibat dikepalanya.

"Kalau waktu itu aku bisa gantiin kalian, dengan senang hati aku bersedia Vee. Asal kalian nggak ngerasain sakit."

"Kata mama kamu dipukul mas Raffa." Potong Vee. Vee ingin meraba rahang kokoh milik Revan tapi tangannya hanya bergerak sedikit. Dan Revan yang seolah mengerti meletakkan telapak tangan Vee kepipinya.

"Nggak sebanding sama apa yang kamu rasain."

"Dibanding pukulan mas Raffa, lebih sakit liat kamu sama Acel baring dirumah sakit."

"Keluarga Surabaya lusa mau dateng jenguk kamu. Mama nggak sabar katanya mau ngobrol sama kamu." Ujar Revan terkekeh.

"Mereka baik kan?"

"Mereka luar biasa."

"Kamu pasti capek banget ya tidur selama itu."

Vee tersenyum kecil.

"Maafin aku."

"Jangan minta maaf terus."

"Istirahat ya!" Revan kembali mencium puncak kepala istrinya. Vee menggeleng pelan.

"Kamu harus banyak istirahat sayang."

"Tau. Tapi aku mau ngobrol sama kamu. Lagian ini masih sore. Masa aku tidur. Ceritain tentang kamu sama Acel selama aku nggak sama kalian." Vee menatap Revan dengan senyum lebar yang menular sehingga Revan ikut tersenyum dan sekali lagi mencium puncak kepala Vee.


**

"Udah nontonnya. Istirahat!"

"Aku masih mau lihat anakku."

"Nanti kan bisa liat lagi sayang. Sekarang kamu istirahat. Tidur ya."

"Bentar lagi ya."

Revan menatap Vee sebal.
"Istirahat, sekarang!.

Vee mencebikkan bibir kesal.
"Iya iya, aku istirahat. Tolong ranjangku ya."

Revan berdiri dan mengatur ranjnag Vee supaya Vee tidur dengan nyaman.

 Dark Secret (Re-upload)Where stories live. Discover now