36

106K 6.9K 101
                                    


"Akhir-akhir ini gue liat Vee ngintilin lo mulu Van?  Ada apaan?" Reza bertanya pada Revan ketika Vee pamit  ketoilet.  Mereka sedang makan siang bersama. David, Reza, Ade, minus Ibam yang sedang makan siang bersama Chintya dan keluarga gadis itu. Ya, mereka masih berhubungan hingga sekarang, meskipun beberapa kali putus nyambung.

Revan hanya tertawa kecil mendengar perkataan sahabatnya.

"Nggak tau juga. Dirumah juga gitu. Ngekorin gue kemana-mana,sering ikut kebangun dia kalau gue bangun malem. "

"Enak banget ya ada yang nemplokin sana-sini." kekeh Reza
 
"Makanya kawin lo!" Revan tertawa, disusul sahabatnya yang lain.

"Revan?"

Tawa mereka terhenti saat sebuah suara dibelakang mereka memanggil Revan.

"Bangke! " Umpat Reza pelan ketika melihat siapa yang dibelakang mereka.

"Revan?"

Kini bukan hanya Reza.  Revan pun ikut mengumpat meskipun hanya dalam hati.

"Hai... "

"Hai David, Reza, Ade."

"Kalian masih sama-sama ya ternyata." Ucap wanita itu sambil tertawa kecil.

"Apa kabar kalian semua? Masih sama kayak dulu ya kalian." wanita itu kembali terkekeh dengan ucapannya sendiri.

"Baik Ray. eh? Duduk Ray! " Ucapan Reza sontak membuat ketiga temannya melotot ke laki-laki itu. Terutama Revan.

"Lo gimana Ray? " tanya Reza memecah keheningan mereka.

"Baik, meskipun nggak sebaik dulu waktu masih sama-sama kalian." Ucapnya tanpa sungkan dengan menatap Revan. Revan hanya memalingkan wajahnya dari wanita masa lalunya itu.

"Ngilang kemana selama ini? " tanya Reza.

Raya tertawa sebelum menjawab pertanyaan Reza.

"Ikut nenek ke jogja Za, kerja disana. Udah berapa tahun ya kita ngak ketemu? Eh? Kurang nih. Ibam kemana?"

"Lagi ketemu calon mertuanya." Jawab Reza lagi. Sementara yang lain hanya diam. Lebih fokus pada ponsel mereka masing-masing.

"Oh...Udah mau nikah? Jangan-jangan kalian malah udah ada yang nikah ya?"

"Ade sih 3 bulan lagi. Gue sama David belum." Jawab Reza. Reza benar-benar mengutuk teman-temannya yang sama sekali tak menanggapi ocehan mantan terindah sahabat nya yang sudah beranak itu.

"Sayang..."

"Loh? Kamu kenapa? Kok pucet gini?"

Revan panik ketika melihat Vee kembali ke kursi mereka dengan wajah pucat.

"Pusing banget."

"Ya udah pulang aja ya?"

"Enggak. Ikut balik ke kantor aja."

"Tapi kamu pucet gini loh, pulang aja ya!"

"Enggak mau. Mau ikut balik ke kantor aja."

"Lo Vee kan? Adeknya Revan." Raya berdiri dan menatap Vee.

Vee yang sedari tadi tidak memperhatikan jika dimeja mereka bertambah satu orang pun kini menatap Raya.

"Iya gue Vee." jawabnya sambil meringis menahan pusing.

"Gue Raya. Inget kan? "

Kini Vee melirik kearah Revan.

"Mantan Revan. Dulu sering ikut Revan kalo jemput lo kalau lo pulang sekolah." Raya mengulurkan tangannya.

 Dark Secret (Re-upload)Where stories live. Discover now