Rasya Valfredo Akbar

125K 7.1K 470
                                    


Vee berkali-kali meringis ketika serangan di perutnya kembali datang.

Apalagi melihat Acel dan Icha yang ikut menangis karena melihatnya mengeluarkan air mata, rasanya Vee ingin berteriak.

Dirinya akan melahirkan anak ketiganya, namun tidak ada orang dirumah. Hanya ada dirinya, kedua putrinya juga Heni yang sedari tadi mondar-mandir menghubungi keluarga Akbar.

Perkiraan dirinya melahirkan harusnya masih satu minggu lagi.  Maka dari itu Vee melarang Revan untuk cuti lebih awal.

"Bunda sakit?" tanya Rachel sambil senggukan.

"Enggak kok sayang. Nggak papa."

"Tapi Bunda nanis." jawab Icha sambil meraung. Bocah yang belum genap tiga tahun itu terus menangis.

Astaga.....Sakit diperutnya semakin menjadi dan kedua putrinya malah menangis.

"Mbak, Heni udah telfon ibu sama mas Raffa. Bentar lagi dateng. Non sabar ya." ucap Heni yang datang dengan membawa ponsel.

"Iya mbak Hen...huft.... Masih tahan kok."

Jawaban Vee membuat Heni ikut meringis. Jawabannya justru berbanding terbalik dengan muka pucatnya.

"Revan?"

"Emm... Mas Revan nggak bisa ditelfon."

"Ayah...." Rachel tiba-tiba meraung.

Vee mencengkeram sofa yang ia duduki.

"Non... Jangan nangis!" Heni menepuk-nepuk punggung Rachel pelan.

"Ayah dimana??"

"Ayahhhhh....."

Ya Tuhan.... Kini Icha ikut meraung memanggil sang ayah.

Kalau tidak ingat ada makhluk kecil yang akan keluar dari perutnya, mungkin Vee akan bangun dan memarahi kedua anaknya.

"Vee??? Astaga nak.. "

Vee tersenyum kecil disela rasa sakitnya ketika melihat sang mama dan kakaknya yang muncul diambang pintu.

"Ayo Raf... Cepet bawa adik kamu ke mobil!" perintah Rania pada Raffa. Raffa langsung sigap. Mengangkat adiknya dan langsung membawanya ke mobil.

"Acel ikut oma." pinta Acel.

Rania hanya mengangguk dan menggandeng cucunya.

"Icha ikut jugaaaa...." Icha yang tadi sudah terdiam kembali mengeluarkan tangisnya.

"Iya udah Icha ikut juga."

"Ayo Hen!"

Rania berjalan menuju mobil sambil menggandeng Acel dan Heni berjalan dibelakangnya sambil menggendong Icha.


**

Revan berlari disepanjang koridor rumah sakit. Jantungnya seakan hampir lepas dari tempatnya ketika sang mama mengabari bahwa Vee akan melahirkan.

"Mas..." Revan memanggil Raffa yang sedang duduk didepan ruangan Vee bersama Acel dan Icha di pangkuannya.

"Ayah...."

"Hei.. Hei... Kok pada nangis anak ayah? Hmm?" Revan memeluk kedua putrinya dan mengelus rambut mereka.

"Adek mau kuar, bunda nanis ayah."
Adu Icha pada Revan.

"Iya, adeknya mau keluar. Adek udah nggak sabar ketemu kak Acel sama kak Icha."

"Ndak mau ketemu adek. Adek jahat." seru Icha dibarengi dengan suara tangisnya.

"Enggak boleh gitu."

"Kak Acel sama Icha sama om Lagi ya, ayah mau nemenin bunda didalem."

Keduanya lantas mengangguk dan melepas pelukannya pada sang ayah.

"Revan?" suara lirih Vee menyambut Revan, begitu Revan memasuki ruangan.

"Hei sayang, maafin aku. Aku harusnya nggak ninggalin kamu sama anak-anak tadi."

Vee hanya menggeleng sambil tersenyum kecil.

Revan mengusap peluh yang mengalir di dahi istrinya. Sementara Rania yang sedari tadi menemani Vee mengelus lengan putrinya dengan lembut.

"Sudah siap ibu?" tanya sang dokter bername tag Ayudia tersebut.

Revan dan Rania berada di samping  Vee ketika dokter sudah mulai mengarahkan Vee.

Revan membisikan kata semangat dan juga sesekali mengecup pelipis istrinya.

Hingga terdengar suara tangis bayi yang begitu keras. Revan dan Rania sontak bersamaan mengucap syukur diikuti dengan ucapan Vee dengan suara pelan.

Revan menerima bayi laki-lakinya dengan mata berkaca-kaca. Sekali lagi, perjuangan Vee yang membuat dirinya semakin merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan sang istri.

Revan mengumandangkan adzan ditelinga bayi kecilnya.

Matanya memanas ketika melihat senyum lemah Vee.

"Selamat sayang. Terima kasih buat perjuangan kamu. I Love You." bisik Revan pelan. Lalu mengecup dahi Vee lembut.

"Selamat datang anak ayah. Rasya Valfredo Akbar."

______________________________________

Ola ola... 💃💃💃💃💃💃

 Dark Secret (Re-upload)Where stories live. Discover now