13

100K 7.7K 281
                                    


Revan mengendarai mobil milik Vee dengan perlahan. Disampingnya, Vee sedang bercanda dengan Rachel yang berada dipangkuannya.

Sore tadi sepulang kantor Revan memutuskan untuk meninggalkan mobilnya di kantor dan pulang menggunakan mobil Vee. Mengantar Jessica serta Chintya pulang lebih dulu, setelah itu dia mengajak Vee dan Acel makan malam.

Ada sebuah rasa asing menyusup ke hati Revan ketika melihat Acel dan Vee tertawa bersama. Entah rasa seperti apa yang ia rasakan sekarang, yang jelas rasa itu lebih dari sekedar rasa bahagia.

Revan kembali menoleh ke samping dan melihat Acel tertidur di pangkuan Vee. Lagi-lagi senyum terbit di wajah Revan.

"Vee...!"

"Kenapa?"

"Pegel ya mangku Acel gitu?"

"Lumayan." Jawab Vee jujur.

Revan terkekeh pelan. "Siniin tangan Acel dong!"

"Ngapain?"

"Mau cium-cium aja."

"Ck, nggak jelas banget lo.." Jawab Vee tak urung memberikan tangan Acel pada Revan dan menggeser duduknya kekanan supaya lebih dekat. Vee tersenyum melihat Revan menciumi punggung tangan Acel.

"Van..."

"Hm?"

"Lo suka sama Jessica?"

Revan menoleh sebentar melihat Vee, lalu kembali mengecupi tangan Acel di genggamannya.

"Vee, gantiin gue nyetir dong! Gue mau pangku Acel." Ujar Revan lalu menepikan mobilnya dipinggir jalan.

Revan mengambil alih Acel yang sedang terlelap lalu menyuruh Vee mengemudikan mobilnya. Vee berdecak pelan. "Mana ada cowok minta digantiin nyetir?" Gumam Vee dalam hati.

"Anak ayah cantik banget sih?" Gumam Revan sambil mencium pipi Acel. Anak itu bahkan tak terganggu dengan tingkah Revan yang terus menciuminya. Entah itu pipi, hidung atau puncak kepalanya yang terus dicium pelan oleh Revan.

"Van.."

"Hm?"

"Emm...nggak jadi deh."

"Soal Jessica?" Tembak Revan langsung. Vee nampak salah tingkah ketika Revan menangkap jelas maksudnya.

"Ya kali, baru ketemu udah suka." Jawab Revan sambil tersenyum.

"Tapi dia cantik, keliatan baik, nggak neko-neko juga kayaknya. Dan juga, Acel keliatan nyaman kalo sama dia."

"Maksudnya?" Vee tidak mengerti kenapa tiba-tiba Revan membawa nama Acel dalam obrolannya.

"Gue nggak tau sejak kapan Acel jadi patokan gue buat ngambil suatu keputusan, apapun itu. Tapi gue pengen siapapun cewek yang nanti deket sama gue, dia bisa bikin Acel nyaman pas sama dia."

"Gue suka liat interaksi Jess sama Acel, gue suka liat Jess bisa bikin Acel ketawa, gue suka liat Jess yang nggak risih pas Acel ngerengek-rengek, Gue suka."

Vee terdiam mendengar ucapan Revan, ia merasakan sesuatu yang tidak nyaman dalam dadanya. Namun Vee segera menepis rasa itu.

Rasa yang Vee sendiri tidak tau apa.

"Egois nggak sih Vee kalo nanti gue nikah gue pengen Acel tinggal sama gue? Lo keberatan nggak kalo istri gue nanti bakal jadi ibu buat Acel?"

"Pikiran lo kejauhan."

"Gue serius. Gue bakal bilang sama mama, nanti kalo gue nikah Acel bakal gue baw...."

"Stop!"

"Gue serius."

 Dark Secret (Re-upload)Where stories live. Discover now