Chapter 1

1.9K 140 22
                                    

Pada jaman dahulu kala, keduabelas penyihir terlahir di dunia. Mereka dipertemukan dari tempat yang berbeda dengan kekuatan yang mereka miliki, kekuatan untuk mengendalikan dunia yang disebut kekuatan sihir.

Atas dasar itulah mereka-keduabelas penyihir-membangun sebuah dimensi, dimensi dimana dimensi itu tidak bisa dijamak oleh manusia biasa. Dimensi tersembunyi dibalik dimensi kehidupan nyata yang di ciptakan Tuhan, dan membangun daerah mereka masing-masing

Setiap hari mereka bertemu di dimensi itu untuk saling berdiskusi, guna mempererat persahabat antar penyihir. Mereka bekerja sama untuk mengembangkan sihir. Penyihir muda memiliki keahlian pengendali pikiran, melihat makhluk tidak kasat mata dan berbicara dengan hewan.

Penyihir yang paling tua-Valoe-menciptakan sebuah tongkat sihir dari berlian dicampur dengan api phoenix dan menjadi tongkat sihir paling indah dan kuat.

Kesebelas penyihir lainnya mencoba membuat tongkat sihir mereka masing-masing, namun tidak bisa membuatnya dari berlian seperti sang penyihir tertua. Mereka membuat tongkat dengan berbagai material seperti; api, air, tanah, batang pohon, ataupun bagian tubuh binatang disekitar mereka.

Melalui tongkat sihir, mereka dapat menciptakan kekuatan-kekuatan yang di luar nalar manusia awam. Sihir-sihir yang dapat mengendalikan dan memanipulasi dunia.

Salah satu penyihir muda-Suga-bersama dengan Valoe dengan kekuatan hebat yang mereka miliki, mereka berhasil menciptakan kekuatan besar; sihir abadi. Dimana sihir itu ketika mengenai benda hidup, benda itu tidak akan pernah mati walau seratus zaman sekalipun.

Lovelus salah satu dari mereka, merasa sangat iri pada sihir tersebut, dan ia berusaha untuk mengembangkan sihir abadi dalam versi yang berbeda. Namun sihir tersebut membutuhkan banyak korban untuk menciptakan sihir abadi untuk diri mereka sendiri, dan tanpa sadar mereka menggunakan sihir mereka untuk membunuh agar sihir abadi yang mereka ciptakan menjadi sempurna.

Valoe sangat membenci hal itu, karenanya para penyihir menjadi ketakutan dan momok bagi manusia biasa. Valoe melarang Lovelus untuk meneruskan penciptaan sihir abadi.

Tetapi mereka justru menolak mentah-mentah saran yang diberikan Valoe. Perkelahian antar penyihir itupun terjadi, perkelahian yang banyak mengorbankan darah dan raga. Dengan perasaan kesal, Valoe harus kalah dan mati di tangan Loverus dengan raganya yang sudah hancur.

Kedelapan penyihir yang tersisa sangat marah, dan mereka berusaha untuk membunuh Loverus. Dengan kekuatan sihir mereka di satukan, mereka melawan Loverus, hingga akhirnya Loverus menghilang seperti abu yang terhampar hembusan angin.

Loverus bersumpah-ditengah kobaran api yang membakar tubuhnya-bahwa ia akan kembali dan mengutuk salah satu penyihir baru untuk meneruskan dirinya; menghancurkan seluruh daratan bumi dengan sihir jahatnya.

Kedelapan penyihir itupun sangat sedih atas kematian Valoe, terutama pada istri Valoe yang baru saja mengandung anak pertama mereka. Sebagai peninggalan dari Valoe, para penyihir memberikan tongkat milik Valoe dan ramuan sihir abadi kepada istri Valoe.

Meskipun begitu, para penyihir meminta agar istri Valoe memberikan sang bayi pada mereka untuk dijadikan pemimpin para penyihir sekaligus senjata melawan kutukan Lovelus. Tetapi wanita itu meminta mereka menunggu hingga bayi itu tumbuh dan mengerti betapa indahnya dunia. Dan akhirnya mereka menyetujui hal itu.

Ketika bayi itu lahir, istri Valoe menyembunyikan bayi tersebut agar para penyihir tidak mengambilnya. Ia begitu takut jika sang anak pergi meninggalkannya seperti Valoe.

Sampai sekarang tidak ada satupun orang yang tau dimana keberadaan anak itu saat ini ....

****

Tahun 2017

[Book 1] Anima : Ark of Sinners [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang