Chapter 23

461 55 6
                                    

Di hari senin pagi yang mendung, hujan turun di langit Anima, seiring dengan semua itu kabar buruk terdengar hingga pelosok Anima. Ada seseorang yang menyerang Mr. Banburus.

Pria tua itu terluka sangat parah hingga mereka harus mengundang para Medion dan harus dibawa ke Medion untuk dirawat secara penuh. Dokyeom yang ditugaskan untuk datang, ia mengatakan bahwa kondisi Mr. Banburus benar-benar parah, bahkan mereka memprediksi bahwa nyawa Mr. Banburus bisa saja terancam.

Namun mereka juga mengatakan bahwa Mr. Banburus mengalami sakit biasa layaknya orang yang sedang tidak sehat. Ia juga meminta mereka untuk tidak terlalu khawatir, meskipun tidak dapat memastikan bahwa kondisi Mr. Banburus akan cepat pulih tetapi pada Medion berjanji akan berusaha merawat Mr. Banburus.

Mrs. Velleron tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis, ia dan Mr. Banburus sudah berteman sejak kecil namun baru kali ini ia benar-benar melihat pria tua itu terlihat tidak berdaya.

Ruangan Mr. Banburus yang dipenuhi oleh para guru dan senior menjadi hening karena rasa khawatir dan rasa sedih. Pagi hari sebelum pada murid harus sibuk dengan sarapan dan kelas, Jaehyun tak sengaja melihat Yuto tampak kesal dan sedih.

"Ada apa?" tanya Jaehyun.

Yuto tampak sangat gelisah,
"Seseorang sudah menghancurkan cerminku." Ujar Yuto pelan namun penuh penekanan akibat rasa kesal.

Yuto mengambil sebuah kain dan membuka kain itu, di dalamnya terdapat pecahan-pecahan Cermin Waktu milik Yuto yang sudah hancur menjadi beberapa keping hingga menjadi cermin kecil.

Baru kali ini Jaehyun melihat Yuto mengumpat kesal dan bersumpah akan menghajar siapa saja yang sudah membuat cerminnya hancur. Namun Jaehyun merasakan hal yang tidak beres, ia meminta Yuto untuk tidak memberitahu siapapun perihal cermin yang pecah tersebut.

Kelas menjadi tidak serius, para murid ingin bertanya tentang kondisi Mr. Banburus pada Miss Lily yang tengah mengajar. Namun mereka tidak ingin salah dan menjadi kekhawatiran semakin memuncak.

Kabar Jimin sehabis pelatihan akan menjadi seorang OPH resmi memang membuat mereka semua senang. Dan kabar itu membuat perasaan mereka jauh lebih baik untuk tidak memikirkan keadaan Mr. Banburus.

Diantara mereka yang paling sedih, sepertinya Yoongi juga merasakan sedih yang sama besarnya dengan Mrs. Velleron.
Setiap hari lelaki itu masuk ke ruangan Mr. Banburus untuk membersihkan tempat tersebut serta menjaganya.

Berkat perbuatannya, ruangan Mr. Banburus selalu bersih setiap saat sementara ruangannya sendiri seperti kapal pecah. Untungnya Mion berbaik hati mau membantu Yoongi membersihkan ruangannya sendiri, atau lebih tepat Mion yang membersihkannya sendirian.

Gadis kecil itu tau bahwa Yoongi sedang bersedih, karenanya setiap kali ini mampir dan menemukan ruangan Yoongi yang kosong, ia selalu membersihkan tempat itu dan membuat puding coklat beserta teh hangat.

Ketika lelaki itu kembali dari ruangan Mr. Banburus, melihat ruangannya yang sudah bersih dan rapi, ia juga menemukan puding coklat beserta teh hangat buatan Mion. Dibalik wajah datar dan dingin yang selalu ia perlihatkan, ia tersenyum lembut, senang akan kebaikan, kepolosan dan perhatian dari gadis kecil itu.

Ia mengingatkan dalam dirinya sendiri untuk memberikan Mion susu pisang coklat ketika bertemu dengannya, nanti.

****

Hari duel Mion dan Joo Hyeon semakin dekat hingga tak terasa hari itu sudah saatnya untuk tiba.
Berita Mr. Banburus meskipun sudah tidak terlalu berlarut-larut seperti waktu itu, mereka tetap bersemangat menghadiri duel.

Mereka tampak sangat heboh, bersorak sangat keras hingga Mrs. Velleron menutup telinga dan melotot pada mereka semua.

Xiao, Si Cheng, Yuto, Ten, Beryl, Eunwoo, Myungsoo sibuk bersorak untuk Joo Hyeon yang mereka anggap lebih kuat dan pasti menang. Sementara Hoshi, Joshua, Taehyung, Kino, Changgu, Jaehyun, Lisa, Kanna bersorak untuk si kecil Mion.

[Book 1] Anima : Ark of Sinners [Complete]Where stories live. Discover now