Chapter 30

503 51 6
                                    

"Cepat pilih pintunya!" Suga berseru keras mengalahkan suara dari monster srigala botak dengan cakar yang tajam,

Mion tampak gelisah, ia melihat Suga dan Jungkook sedang mengalahkan monster srigala tersebut sekuat tenaga. Gadis itu menunjuk sebuah pintu berwarna hijau, pintu itu terbuka lebar, dari dalamnya sebuah pedang keluar dan menebas kepala srigala botak hingga hancur dan menghilang.

"Pintu selanjutnya," gumam anak itu,
"Chimera."

Mion kembali menatap pintu di sekelilingnya dengan takut, sementara seekor Chimera muncul entah dari mana lalu menyerang Suga dan Jungkook tanpa ampun.
Bocah itu mempermainkan mereka, meminta mereka memilih satu pintu keberuntungan yang salah satu dari banyak pintu itu adalah jalan keluar dari alam mimpi ini.

****

Yoongi terluka parah, ia masih saja berdiri di depan Mion yang tertidur dengan tongkat terangkat penuh ancaman. Tepat di depannya Jungkook yang sedang dirasuki, kondisinya sama-sama parah dengan Yoongi.

Mantra kembali keluar dari tongkat Jungkook, dengan sigap Yoongi mengguling kesamping dan merapal mantra pelindung agar sihir itu tidak mengenai Mion.
Di sekeliling koloseum tempat mereka bertarung, di selimuti dengan kubah hitam yang mengerikan.

Jungkook atau Loverus, yang membuat kubah itu agar tidak ada siapapun yang mengganggu pertarungan mereka. Tadinya Mr. Jin berusaha untuk menghancurkan segel tersebut, namun segelnya terlalu kuat hingga membuat tangannya terluka parah.

"Mengapa kau masih mau membunuh begitu banyak orang, setelah apa yang kau lakukan dulu." Ucap Yoongi sambil mengatur napasnya.

Jungkook tertawa pelan, dari suara tawanya yang berubah sangat mirip dengan suara Loverus.
Yoongi mengernyit tajam, ia melirik kesamping, ia tidak tau apa yang terjadi di luar sana, tetapi suara gemuruh sudah tidak terdengar lagi.

"Tidak bisakah kau untuk tidak menyakiti mereka semua?" baru kali ini nada suara Yoongi tampak tengah memohon.

Jungkook memasang cemberut, menatap Yoongi tanpa ampun dengan tongkat terangkat penuh waspada.

"Mereka semua adalah sandraku!" tukasnya dingin, mengeluarkan sihir dari tongkatnya dan menyerang Yoongi.

Tongkat milik Yoongi terpelanting, ia menatap tongkatnya dengan panik, Jungkook menyeringai penuh kemenangan, ketika ia kembali mengayunkan tongkatnya seketika Yoongi mengambil sebuah tongkat yang ia simpan dibalik jubah sihirnya yang berwarna biru tua.

Sihir mereka beradu, namun sihir Yoongi lebih kuat membuat sihir Jungkook patah dan melebur begitu saja. Jungkook mendecih, tersenyum licik.

"Kembali pada tongkat lamamu, Yi Fan?"

Yoongi membuang muka, tongkat di tangannya terasa bergetar karena mendeteksi adanya energi serupa. Tentu saja getaran itu dari tongkat milik Mion yang tergeletak di samping tubuh gadis mungil itu.

Lelaki itu menoleh pada Mion, melihatnya tergeletak tertidur seperti orang mati, ia menggigit bibirnya sendiri, kemudian melirik pada Jungkook di hadapannya dari ujung ekor matanya.

"Dia bahkan tidak melakukan kesalahan ...."
"Tapi kau tega ingin membunuhnya, bahkan ibunya juga."

Jungkook mengangkat bahunya,
"Dia sangat manis sampai-sampai aku ingin membunuhnya. Benar-benar kelinci gunung yang sangat manis."

Yoongi menjadi emosi, ia menggenggam tongkat sihirnya hingga energi yang keluar menyelimuti seluruh kubah hitam buatan Jungkook.

"Anakku tidak bersalah!"

Ia kembali menyerang Jungkook dengan mantra api, bersamaan dengan Jungkook yang mengeluarkan mantra listrik.

****

[Book 1] Anima : Ark of Sinners [Complete]Where stories live. Discover now