Chapter 17

560 62 2
                                    


Mr. Bang mengajarkan sebuah sihir sifat, sebuah materi spesial untuk menganalisis sifat seseorang ataupun masa lalunya. Namun disisi lain para murid merasa aneh dengan materi hari ini yang sangat unik, terutama untuk materi sihir umum.

Jujur saja, mereka justru berharap bahwa Miss Portia yang akan datang, karena mereka akan meminta penawar dari kutukan Pandora.

"Pelajaran hari ini, yakni sihir sifat merupakan materi tradisi di Anima, semua murid yang pernah masuk Anima pasti pernah menemui materi ini." Katanya berupa gumaman seperti suara katak.

"Speculum!" ucap Mr. Bang, kemudian sebuah cermin besar sudah berdiri didepan kelas.

Para murid menatap cermin tersebut dengan bingung, bagaimanapun cermin ini hanyalah cermin yang biasa saja. Mr. Bang menatap para murid dengan wajah tidak sabar sekaligus menunggu–nunggu hal yang bagus.

"Anima selalu mendidik para murid agar menjadi orang baik dan jujur, meskipun kebohongan memang diperlukan tetapi memahami satu sama lain adalah solusi yang tepat untuk saling melindungi."

Mr. Bang dapat melihat ekspresi bingung yang polos dari Mion, Kino dan Jimin, ekspresi kosong dari Taehyung, Jungkook dan Yuto, atau juga ekspresi penuh protes dari Joo Hyeon dan Jaehyun. Guru itu semakin tersenyum, menambah suasana aneh diantara mereka.

Mereka semua mengutuk dalam hati ketika Mr. Bang mengatakan bahwa ia juga seorang pejabat di Magicalius.

"Ada yang ingin mencoba?" persetan dengan cermin, mereka semua terdiam dan ingin mengangkat tangan.

"Jika tidak ada yang mau, berarti kalian memintaku untuk menunjuk kalian satu persatu untuk maju kedepan."

Dalam hati mereka mengatakan bahwa Mr. Bang mungkin seorang psikopat.

"Mr. Adachi, bisa tolong maju kedepan?"

Mereka semua menoleh pada Yuto, dan sontak lelaki itu terdiam sambil menatap teman-temannya seperti seekor mangsa yang tertangkap oleh predator. Dengan ragu-ragu, Yuto melangkah mendekat kearah Mr. Bang lalu berdiri tepat di hadapan kaca.

"Quae mihi eum!" ujar Mr. Bang pada kaca tersebut.

Seketika kaca itu bercahaya lalu memunculkan bayangan Yuto sebagaimana cermin pada umumnya.
Namun bayangan Yuto bergerak dengan sendirinya, ia menoleh kekanan dan kekiri dengan ekspresi datar kemudian berubah menjadi seseorang yang lain.

Mereka semua menahan napas, sosok asap itu semakin jelas terlihat dan membuntuk seorang lelaki dan wanita paruh baya dengan wajah agak tua. Ia menatap Yuto dengan tatapan penuh perasaan yang dalam.

"Uto-chan, mengapa kau tidak percaya kepada kami ...."

"Kami tidak bermaksud untuk menyerahkanmu pada mereka, kami hanya tidak tau harus melakukan apa."

Yuto tertunduk, ia segera berbalik dan kembali ke bangku, membuat bayangan sepasang orang tua tersebut menghilang entah kemana.
Mereka semua melihat kearah Yuto dengan bingung, sementara Mr. Bang justru tersenyum penuh misteri.

"Mr. Kang, sepertinya kau juga ingin mencobanya."

Kino membeku, Mr. Bang memanggil namanya, ia menelan ludah susah payah, melihat Yuto terduduk dengan kepala tertunduk dan menjadi pucat membuat Kino juga ikut merasakan hal yang berbeda.

Namun lelaki itu tetap berjalan menuju cermin besar dihadapannya, berdiri tepat didepan benda tersebut dengan sedikit khawatir. Seperti tadi, bayangan itu hanya memunculkan wajah Kino seperti cermin biasa.

[Book 1] Anima : Ark of Sinners [Complete]Where stories live. Discover now