Chapter 20 (Special)

406 53 0
                                    


(Musikal Drama Cinderella)

Ketika mereka semua sedang membagi peran sontak diantara mereka menjerit tidak terima ataupun setuju dengan perannya.

Cinderella : Mion
Ibu tiri : Jaehyun
Adik tiri 1 : Ten
Adik tiri 2 : Kino
Teman Cinderella (tikus) 1 : Joo Hyeon
Teman Cinderella (tikus) 2 : Si Cheng
Teman Cinderella (tikus) 3 : Kanna
Teman Cinderella (tikus) 4 : Xiao
Ibu Peri : Jungkook
Raja : Jimin
Pengawal Raja : Lisa
Pangeran : Yuto
Narator : Taehyung
Ayah Cinderella : Yoongi

Begitu melihat peran mereka masing-masing, beberapa ada yang melonjak senang, ada pula yang manyun. Ekspresi yang tadinya berseri-seri kini berganti cemberut. Ruang pertemuan mulai ribut oleh kalimat-kalimat tidak setuju dari segala penjuru.

"Tunggu dulu! Aku nggak mau jadi Tikus!" protes Joo Hyeon sambil berdiri.

"Masa aku jadi ibu tiri? Aku cocoknya jadi pangeran! Aku kan tinggi, cakep, keren!" teriak Jaehyun mengagetkan.

"Udahlah! Terima aja nasibmu!" cibir Yuto merasa tersindir. "Aku juga cakep, tinggi, keren lebih pantas jadi pangeran!" lanjutnya.

Jaehyun memasang wajah kesal,
"Tapi kamu nggak pantas jadi pengeran. Masa pangerannya kayak gitu? Hitam pula!" balas Jaehyun bertubi-tubi.

"Dengar semuanya!" teriak Taehyung keras-keras, seketika hening. "Narator itu apa sih?" tanyanya bingung. Namun kata 'narator' di telinganya terdengar keren.

Belum sempat Beryl menjawab pertanyaan Taehyung murid yang lain sudah menyambar.

"Pokoknya aku nggak mau jadi tikus!" teriak Xiao marah-marah
"Aku juga!! Aku gak mau jadi tikus jelek!!" protes Joo Hyeon

Diantara mereka yang menjadi tikus, mungkin hanya Kanna dan Si Cheng yang pasrah dengan diam dan menerima perannya.

"Kok aku jadi ibu peri sih! Malu maluin aja!" teriak Jungkook kencang. "Aku maunya jadi pangeran juga!"

"AKU GAK MAU JADI NARATOR!!" pekik Taehyung membuat semuanya tediam. Ia sudah tau arti perannya setelah Jimin memberitahu.

"Kok aku jadi pengawal raja? Artinya jadi pembantu dan jadi jongos Jimin dong! Ogah banget!" Lisa ikut-ikutan protes.

"Kenapa aku jadi adik tiri? Aku, kan baik sama Mion!" Kino yang diam mulai menyadari bahwa ia jadi tokoh jahat.

"Kenapa yang laki-laki dapat peran perempuan." Timpal Ten.

Changgu mulai meredakan suasana,
"Sudahlah, akan lebih baik jika kalian menerima peran kalian masing-masing. Jika kalian membawakannya dengan buruk, kan bagus jika kalian menampilkannya secara lucu."

Akhirnya mereka diam dengan wajah manyun diwajah masing-masing.

"Kita semua pasti kebagian nyanyi. Apa Pak Guru bisa mengikutinya nanti? Aku sih, tidak pernah dengar dia bernyanyi." Tukas Joo Hyeon.

Hal itu membuat Hoshi menyemburkan keripik kentang dan tertawa sampai tersedak.

"Nggak kebayang kalau dia nyanyi," katanya, sengsara kesulitan bernapas.

Eunwoo ikut tertawa,
"Tidak masalah kalau suaranya jelek, dia bisa membuat ramuan manipulasi suara yang bisa membuat suaramu sangat indah. Dan kalian juga bisa menggunakan ramuan pengingat untuk mengingat dialog kalian."

Akhirnya mereka berpikir bahwa materi Mr. Joko akan mereka perhatikan sampai akhir jam meskipun materi itu sangat membosankan.


****


Siang harinya Yoongi bertemu dengan Mion dan Kino di lorong ketika kedua orang itu hendak membeli coklat panas di Cafe Anima.

"Kamu terlihat lesu," kata Kino khawatir. "Apa karena naskah dari Kanna? Memang agak ngaco, tapi ...."

Mion tertawa,
"Bukan tentang itu, kok."

"Oke, baiklah. Lalu tentang apa? tentang duelmu melawan Joo Hyeon?"

"Mion."

Mion menoleh. Yoongi memanggilnya, menghentikan percakapan mereka berdua dan menyelamatkan Mion dari pertanyaan yang tidak ingin ia jawab.

"Ada apa?" tanyanya pada Yoongi.

"Mmm, begini... setelah kupikir-pikir, aku mungkin bisa membantumu untuk belajar beberapa mantra dalam duel penyisihanmu nanti." Kata Yoongi dengan cepat

Mereka berdua saling menatap, lalu nyengir lebar,
"Jadi anda mau membantuku?"

Yoongi menimbang-nimbang sesaat kemudian mengangguk meskipun merasakan aura aneh dari mereka berdua.

"Dan kau mau ikut musikal drama kami?" ucap Kino.

"Musikal apa?"

Kino dan Mion tertawa, lalu menepuk-nepuk Yoongi seolah-olah mereka sudah mengenal sangat lama.

"Maaf, Pak Guru," kata Kino
"Kami sedang tidak dapat berpikir jernih. Kalau Pak Guru mau membantu, ikut saja musikalnya." Timpalnya lagi.

Yoongi mendengus,
"Bisakah kalian membantuku untuk meminta beberapa jimat penyelamat pada Molo." Kebiasaan memerintahnya kembali muncul.

Mereka berdua saling menatap dan mengernyit,
"Untuk apa?"

"Sudahlah, lakukan saja." Jawab Yoongi sambil melotot.

Mion merengut,
"Dia akan meminta banyak imbalan untuk semua itu."

"Bilang padanya, aku akan meminta tanda tangan Mr. Jin dan meminta dia untuk berfoto bersamanya."

"Malas, ah," kata Kino.

"Aku akan ikut musikal kalian."

"Bagus."

Yoongi mendehem sejenak,
"Apa yang akan kalian lakukan padaku nanti?"

"Sesuatu yang tidak akan pernah dilakukan oleh siapapun di sini, selain kami dan Taehyung jika saja dia normal," kata Kino.

Mereka berdua berjalan cepat melewati Yoongi yang semakin curiga akan ucapan mereka berdua yang terdengar sangat berbahaya.

Kino dan Mion mampir ke toko Molo dan melakukan semua yang disuruh oleh Yoongi. Sementara itu, Molo bersumpah akan menjadi budak Yoongi seumur hidup

"Perasaanku benar-benar tidak enak mengenai hal ini ...."

[Book 1] Anima : Ark of Sinners [Complete]Where stories live. Discover now