Chapter 8

561 68 5
                                    

Di hari berikutnya, Mr. Rapmon mulai mengajarkan mereka mengenai makhluk–makhluk sihir dan cara berinteraksi dengan mereka. Ia juga mengajari para murid cara menangani makhluk sihir; terutama cara menjinakkan mereka.

Saat ini mereka sedang di luar kelas, sesuai janji Mr. Rapmon akan menunjukkan naga pada mereka semua. Tetapi Taehyung yang biasanya terlihat paling semangat, kini terlihat murung.

"Kau baik–baik saja?" tanya Joo Hyeon pada Taehyung.

Taehyung menoleh dan menggeleng.

"Aku tidak mengerti, mengapa Mion belum terbangun juga dan sekarang Jungkook juga ikut tertidur. Rasanya tanpa mereka ada yang kurang."

Taehyung memasang wajah cemberut, terlihat sekali dia khawatir pada dua manusia tersebut. Joo Hyeon tersenyum, rupanya dibalik sifat pecicilannya Taehyung sebenarnya orang yang baik dan hangat.

"Mereka akan baik–baik saja. Para senior juga meminta kita untuk tidak khawatir, mungkin saja Jungkook dimantrai oleh Mr. Jin untuk membantu Mion."

Lelaki itu hanya bisa mendengus, ia berpikir pantas saja Jungkook tidak terlihat sepanjang malam.

"Bersemangatlah. Sangat aneh melihatmu diam seperti ini." Ujar Joo Hyeon sembari menyenggol lengan Taehyung, membuat lelaki itu tersenyum lebar.

"Makanan salah satu poin penting," kata Mr. Rapmon dengan malas.

"Tapi itu juga bukan termasuk hal terpenting, karena makhluk sihir bisa saja menjadikan kalian makanannya. Yang terpenting dalam berinteraksi dengan makhluk sihir adalah hati; perasaan. Jangan dekati mereka dengan perasaan tidak yakin."

"Serangan makhluk sihir, selain secara fisik, bisa juga secara mental. Ada beberapa makhluk sihir yang bisa mempermainkan jiwa kalian. Ada yang bisa menyerap kehidupan kalian, bahkan ada juga yang menyerap kemampuan sihir kalian hingga kalian tidak memiliki kekuatan sihir."

"Bahkan ada yang bisa membuat sial. Dan jika kalian memiliki masalah pada familiar kalian, kalian bisa hubungi saya."

Mr. Rapmon berdiri dihadapan mereka kemudian menatap para murid satu persatu dengan ekspresi misterius.

"Sesuai janjiku, kalian boleh melihat hewan sihir milikku."

Pria itu mendongak keatas langit dan bersiul lumayan keras, para murid yang melihat itupun ikut melihat ke arah padang yang Mr. Rapmon tuju. Selama beberapa detik tidak terjadi apapun, hingga akhirnya sebuah makhluk lumayan besar terbang kearah mereka dan turun tepat di belakang Mr. Rapmon.

Taehyung sudah gatal ingin menghampiri dan menyentuhnya.

"Ini adalah naga kesayanganku, yang kuberinama Draco. Dia adalah hewan yang sangat sensitif, ia tidak mau disentuh oleh siapapun kecuali aku, jadi jangan coba–coba untuk menyentuhnya atau kalian akan ditelan hidup–hidup."

Nyali Taehyung langsung menciut, ia tidak ingin dimakan oleh naga itu.

"Aku mendengar bahwa telur floyd salah satu dari kalian sudah menetes dan mengeluarkan Phoenix. Itu milik siapa?" tanya Mr. Rapmon.

"Milik Mion." Jawab mereka.

Mr. Rapmon mengangguk–anggukkan kepalanya sembari mengusap naga kesayangannya.

"Sepertinya aku harus meminta anak itu untuk bergabung dengan OPH." Ujarnya dengan senyuman puas.

Ia beralih pada para murid, menatap mereka dengan wajah antusias, dalam hatinya ia tidak sabar menunggu Mion hadir di kelasnya.

"Ada yang ingin mencoba menyentuh Draco?"

Para murid menatap satu sama lain, Kino dan Taehyung mengangkat tangan secara bersamaan.

[Book 1] Anima : Ark of Sinners [Complete]Where stories live. Discover now