Anima : Gate Of Memories

350 43 8
                                    

Catatan Rahasia Zircon


Juni, 15, 1997

"Zaria, apakah kau sudah mendata murid-murid yang akan mendaftar?"

Seorang wanita bermata hijau dengan rambut keriting tersebut menoleh, menatap ke arah seorang pria berkulit sawo matang di hadapannya.

"Aku sudah membuat mantra untuk menciptakan bola kristal Anima. Akan lebih bagus kalau kita mengundang murid dari seluruh dunia."

"Itu ide bagus." pria tersebut berjalan pergi

Ia melihat seorang pria tengah tidur di atas rumput bersama makhluk sihir aneh.
Pria itu tertawa-tawa saat merasakan bulu halus hewan besar tersebut.
Atau seorang wanita sedang menulis di sebuah buku berwarna emas sedikit tebal, buku itu memang selalu ia bawa kemanapun.

Dari arah depan, dua orang pria berjalan dengan langkah cepat, sepertinya mereka benar-benar sangat sibuk.
Wajar, mereka sedang berusaha memperkuat sihir yang dapat memperkuat segel.

"Zircon, lihat ini!"

Dari arah belakang, seseorang menghampiri, menunjukkan sebuah botol kecil ditangannya.
Dua orang dari depan berhenti di hadapan Zircon, tanpa sadar mereka berkumpul bersama.

"Apa itu, Loverus? Apa kau membuat ramuan anti diare lagi?" tanya seorang pria berambut pirang, yakni Andalonus

Loverus, pria berambut pirang jingga dengan potongan pendek, menggeleng pelan sambil menunjukkan botol tersebut pada mereka bertiga satu persatu.

"Ini ramuan untuk Sena." jawabnya

"Ramuan untuk wanita hamil?" tanya pria berambut hitam, siapa lagi jika bukan Valoe

Loverus mengangguk
"Sena beberapa bulan lagi akan melahirkan anaknya. Aku sudah tidak sabar untuk menjadi seorang paman."

Mereka bertiga tersenyum pada Loverus, turut senang melihat sahabatnya senang.

"Ramuan ini akan membuat bayi menjadi lebih sehat dan memberi bayi itu keistimewaan pada kemampuan sihir, terutama sihir bertarung."

"Wow, itu hebat! Barangkali Valoe juga ingin memakainya, karena kurasa beberapa tahun kedepan akan mendapatkan bayi." ujar Zircon dengan senyuman lebar sambil melirik pada Valoe

"Ide bagus. Tapi Kirani mungkin tidak akan mau, dia sedikit sensitif pada obat-obatan."

"Akan kau beri nama siapa, anakmu?" Andalonus bertanya

"Entahlah...."
"Mion. Mungkin."

****

September, 01, 1997

"Selamat, Kak."

Loverus tersenyum senang melihat seorang wanita tidur di atas ranjang, ditemani dengan seorang bayi mungil yang lucu.
Senyuman bahagia serta atmosfir yang hangat tercipta begitu jelas.
Dua pria lain masuk melalui pintu, memberikan senyuman hangat penuh rasa senang.

"Lihatlah, ayahmu baru pulang. Dan tamu tak diundang."

Zircon menghampiri
"Valoe memintaku untuk datang, dia sibuk sekali. Maklum, Andalonus dan dia baru membuat Departement Pertahanan Sihir."

Zircon duduk di samping Loverus sambil menatap ke arah bayi yang sedang tertidur pulas.
Tersirat ekspresi lucu dan polos dari wajah sang bayi.
Baju tipis nan halus berwarna putih yang dikenakan pada bayi tampak senada dengan warna selimut yang menyelimuti tubuh mungilnya.

"Bayi perempuan?"

"Itu laki-laki."

"Haha, benarkah? Wajahnya imut sekali. Apa ramuan Loverus membuatnya jadi seperti itu?"

"Menurutku bayi itu lebih tampan daripada kau."

Zircon hanya bisa mencibir atas ucapan Loverus.

Hari itu, seorang bayi telah lahir penuh dengan kebahagiaan.

****

Desember, 15, 1997

Kertas-kertas koran tersobek menjadi beberapa bagian, berterbangan ke jalanan yang ramai akan penduduk.
Di antara hiruk piruk orang berlalu lalang mengubah jalanan menjadi sesak, seorang pria mengamati seluruh yang ia lihat dari jendela rumah.

"Aku tidak tau harus melakukan apa. Tapi jika kalian memberitau pada Valoe tentang adanya penyeludupan di Dimensi Sihir ini dan Dewan Penasihat terlibat, maka semuanya akan menjadi sangat rumit."

"Tapi semua ini menyangkut kepentingan banyak orang. Keberadaan Dimensi Sihir akan celaka."

Loverus berbalik, menatap sepasang suami istri dan seorang bayi yang digendongnya.
'Kepentingan banyak orang', akankah hal ini berubah menjadi hal yang baik? Seharusnya begitu.

****

Desember, 21, 1997

Kekacauan terjadi semakin nyata, seorang berseragam serba hitam dengan jubah khusus berjalan mengelilingi dua orang pria di tengah mereka.
Orang-orang berdesakan hanya untuk melihat apa yang terjadi.
Jepretan kamera seakan menjadi hal yang amat menakutkan.

"Minggir semuanya!" ucap Valoe saat orang-orang semakin dekat hingga menutup jalan

Dari seluruh khalayak, seorang lelaki menyelip diantara orang-orang, berjalan cepat ke hadapan Valoe.

"Jangan bawa mereka!" katanya

Valoe hanya menatap dengan tatapan datar, membiarkan pengikutnya menyingkirkan orang itu dari hadapannya.
Tak peduli teriakan penuh emosi serta ancaman teredam oleh suara kamera.

"AKAN KUBUAT KALIAN SEMUA MATI! AKAN KUBUNUH KALIAN HINGGA TAK TERSISA LAGI! KUKUTUK KALIAN HINGGA KEMATIANKU!

Namun tak ada seorangpun yang peduli padanya.

Peristiwa itu, adalah hari dimana Dewan Penasihat bernama Nicholas dan Alexas ditangkap.

Masalah utama, akan datang ketika sudah tiba saatnya...

[Book 1] Anima : Ark of Sinners [Complete]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum