Chapter 7

629 80 3
                                    


Di sebuah tempat yang gelap, seorang lelaki berjalan dengan langkah lebar dan cepat menuju sebuah tempatnya.

Sebuah dinding bata menjadi pemandangannya, lorong–lorong gelap yang hanya disinari oleh lilin disetiap dinding.

Ia berbelok pada lorong lainnya dan melewati sebuah dinding dimensi aneh tidak kasat mata penuh dengan ilusi yang dapat menipu siapapun. Tepat setelah dinding tidak kasat mata tersebut, seorang lelaki muda tengah duduk dengan kepala tertunduk.

"Jeon Wonwoo." Panggil lelaki yang datang.

Jeon Wonwoo mengangkat kepalanya, melihat siapa seseorang yang selalu saja datang untuk berkunjung. Ia menatap orang tersebut kemudian mendengus dan kembali menunduk.

"Anima sedang kacau, seorang murid mengaku melihat Rus Brown dalam mimpinya." Ujar lelaki itu pada Wonwoo.

Sontak lelaki berambut hitam itu menatap orang dihadapannya dari balik jeruji besi dengan tatapan bingung dan tidak percaya.

"Percayalah bahwa bukan aku yang melakukan kekacauan, sudah berkali-kali aku katakan bahwa itu adalah Rus Brown." Kata Wonwoo sedikit frustasi.

Lelaki dihadapan Wonwoo hanya bisa menunduk dan mendengus, ia tidak tau kepastiannya dan apa yang telah terjadi.

"Lain kali aku akan datang lagi." Ujar lelaki itu hendak berlalu pergi.

"Min Yoongi!" panggil Wonwoo.

Dengan ekspresi bingung—Min Yoongi—lelaki itu menoleh pada Wonwoo.

"Kau harus menjaga anak itu, sesuatu yang tidak masuk akal bisa saja terjadi padanya. Aku bisa merasakan hal itu."

****

Sesuatu kembali terjadi pada Mion, di hari yang cerah ini para murid hendak bersia –siap akan sekolah. Namun Mion tidak terlihat saat jam sarapan, mereka yang bingung dan khawatir segera melihat ke kamarnya.

Saat pintu itu terbuka dengan sangat mudah yang mereka lihat hanyalah seekor anakan burung Phoenix tengah bertengger di atas ranjang sambil berusaha membangunkan sang pemilik, Mion tertidur, ia tertidur dan tidak terbangun lagi.

Joshua tampak sangat panik, ia langsung pergi menuju tempat Jackson di gedung guru, bahkan mereka memanggil Mrs. Velleron yang sedang meminum teh di dalam ruangannya.

Di tambah lagi, seekor anakan burung Phoenix tengah bertengger di atas ranjang sambil berusaha membangunkan sang pemilik.

Yoongi yang sedang berbicara dengan orang–orang dari Medion langsung datang bersama orang–orang tersebut menuju kamar Mion.

"Apa yang terjadi?"

Mrs. Velleron mendekat padanya.

"Sepertinya sesuatu terjadi pada Mion, dia tidur tetapi belum terbangun hingga saat ini." Ujar guru tersebut pada Yoongi.

Tanpa pikir panjang Yoongi langsung menerobos para murid hingga ia berada tepat di depan ranjang Mion. Dari wajahnya terlihat jelas bahwa ia berusaha untuk terlihat tenang, ia meminta orang–orang Medion masuk.

Dari ketiga orang Medion yang datang salah satunya adalah Dokyeom, salah satu murid tahun ajaran kemarin sekaligus teman para senior.

"Dokyeom, kau bekerja di Medion?" tanya Hoshi, wajar, saat pelatihan mereka adalah teman akrab.

Dokyeom tersenyum lebar.

"Mereka mendatangiku dan memintaku bergabung bersama Medion, dan kemarin aku mendapat laporan kalau aku harus datang ke Anima." Jawabnya.

[Book 1] Anima : Ark of Sinners [Complete]Where stories live. Discover now