AKU 5

66.6K 4.1K 97
                                    

"Hosh ... hosh... hosh...."

Edward berusaha mengatur nafas sesaat setelah terduduk di kelasnya. Dengan agak sedikit kasar ia menghempaskan tubuhnya ke atas kursi.

"Kenapa lo? Kayak habis lihat hantu aja lo." Leo menatap Edward heran. Mata laki-laki itu menatap ke arah seragam putih temannya yang tampak basah kuyup seperti baru saja terkena hujan.

Gue emang nggak habis lihat hantu, tapi gue habis lihat orang ngomong sama hantu, batin Edward, tapi tidak mungkin ia katakan itu pada Leo. Bisa-bisa temannya itu tau kalau ia takut hantu, bisa turun harga dirinya.

"Gak apa-apa. Gue nggak apa-apa," ucap Edward sambil mengangkat jempolnya, memberikan tanda bahwa ia baik-baik saja.

"Baju lo kok basah? Habis lari lo, ya? Atau kehujanan?"

"Diem lo!" bentak Edward, yang langsung membuat Leo kicep.

Edward kemudian meletakkan kepalanya di atas meja dan menatap ke arah pintu kelas yang terbuka lebar. Di sana ada beberapa temannya yang hilir mudik baik masuk atau pun keluar kelas. Walau begitu apa yang sedang ada dilihatnya dan apa yang dipikirkannya sama sekali tidak sama. Otaknya masih memikirkan hal yang baru saja terjadi padanya.

Padahal tadinya gue suka sama itu cewek, tapi sekarang gue nggak jadi suka. Masa gue harus suka sama orang yang bisa lihat hantu? Gue aja takut banget sama hantu, batin Edward, disudut hatinya yang lain ada perasaan kecewa.

Sedangkan dari kejauhan, Adit si anak indigo yang selalu dimanfaatkan oleh Leo melihat interaksi keduanya dari kejauhan. Di sampingnya berdiri Andre, salah satu hantu yang selalu menemaninya saat di sekolah.

***

"Ini semua gara-gara kalian!! Dasar hantu laknat!!" Vidia memarahi Natasha dan Kartini setelah Edward berlari menjauh dari rooftop.

"Kok salah kita kita?! Emang kita ngapain, Kar?" Natasha memasang wajah sangar karena tak terima telah dijadikan kambing hitam.

"Iya, kita kan cuma ngajakin lo ngobrol! Dari pada lo ngomong sama si gentong yang makan mulu nanti lo ikutan jadi gentong." Kartini menyinggung Ara dalam pembicaraan mereka.

Vidia mendesis tidak suka.

"Auah!" Vidia berbalik dan berjalan dengan perasaan kesal meninggalkan rooftop.

"Vid!" Panggil Kartini saat ia hendak menuruni anak tangga, dengan ogah-ogahan Vidia berbalik dan menatap hantu itu.

"Apa!" Vidia sudah sangat merasa jengkel, jadi ia tidak bisa lagi bicara dengan tenang.

"Sini, ini ada foto." Vidia mendekat mengikuti apa yang Kartini ucapkan, ia jadi penasaran setelah mendengar kata 'foto'.

"Kalo gue bisa ambil, gue bakal ambil itu foto terus gue simpan buat koleksi pribadi," ucap Kartini saat Vidia mengambil foto yang dimaksud si hantu cerewet itu.

Di dalam foto yang Vidia temukan terdapat dua orang laki-laki yang ia kenal saling merangkul dan menatap ke arah kamera dengan bahagia. Salah satu dari laki-laki itu ia kenal sebagai Edward, kakak kelasnya yang baru saja berteriak macam ada kebakaran dan laki-laki yang satunya lagi adalah sosok yang cukup ia kenal.

AKUМесто, где живут истории. Откройте их для себя