AKU 38

38K 2.7K 31
                                    

Di hari minggu pagi seseorang atau bahkan hampir semua orang akan lebih memilih bangun ketika matahari sudah bersinar terik hingga cahayanya yang melewati jendela kamar membuat tidak nyaman dan memaksa untuk bangun. Namun, itu tidak berlaku untuk Vidia, hari minggu pagi yang bahkan terlalu pagi karena matahari belum sepenuhnya memancarkan sinarnya hingga membuat keadaan sekitar masih redup Vidia berjalan santai di trotoar ditemani Sasuke yang melayang santai di sampingnya. Sesekali Sasuke membicarakan sesuatu yang malah membuat dirinya sendiri tertawa.

Saat ini mereka sedang berjalan ke rumah Edward yang terletak tidak begitu jauh dari rumahnya untuk menemani laki-laki itu. Sebuah kebiasaan barunya di hari minggu selama beberapa pekan ini, karena biasanya di hari minggu dia termasuk orang yang lebih suka menghabiskan hari libur dengan mata tertutup di atas ranjang. Untung saja rumahnya dan rumah Edward terletak di perumahan yang sama jadi dia tidak perlu merepotkan pak Juki di pagi buta untuk mengantarnya.

"Kakak! Ada kakak jahat!" Sasuke yang dari tadi sibuk mengoceh sendiri mendadak menunjuk ke suatu arah saat mereka hampir sampai di di rumah milik Edward.

Vidia menoleh ke arah di mana Sasuke menunjuk, di seberang jalan rumah Edward dia melihat Leo yang berdiri mematung dengan mata yang menatap ke arah balkon kamar Edward. Vidia hendak melangkah menghampiri vampir itu, namun, suara Sasuke menahannya.

"Aku takut, ada kakak jahat," gumam Sasuke yang menyembunyikan tubuhnya dibalik tubuh Vidia.

"Nggak apa-apa Sasuke, dia nggak jahat."

Sasuke akhirnya menurut, membuat Vidia meneruskan niatnya menghampiri Leo yang masih terdiam. Wajah vampir itu terlihat muram, kesedihan tergambar jelas di wajah tampannya.

"Kak Leo."

Leo menyentakkan kepalanya pada Vidia, sesaat kemudian matanya melebar karena kaget. Leo dengan cepat berlari meninggalkan tempatnya berdiri meninggalkan Vidia dan Sasuke yang dibuat melongo dengan kecepatan yang tidak biasa.

"Uwow, keren banget!" pekik Sasuke setelah melihat bagaimana cepatnya Leo menyingkir dari tempatnya berdiri.

"Vidia!"

Vidia menoleh kemudian mendapati Rasti yang berdiri di samping mobil dengan tangan melambai padanya. Merasa terpanggil akhirnya Vidia berlari kecil ke arah Rasti yang ada di halaman rumah.

"Tante, aku baru mau masuk. Tante mau kemana?" tanya Vidia setelah melihat Dito keluar dari rumah membawa beberapa barang dan memasukkannya ke dalam bagasi.

"Tante sama Om mau jengukin kakeknya Edward, paling sore nanti juga pulang. Tante titip Edward ya?"

Vidia mengangguk beberapa kali dan mempersilahkan Rasti dan Dito memasuki mobil. Kedua pasangan suami istri itu kemudian mengendarai mobil menjauh sambil tangannya melambai pada Vidia. Beberapa lama Vidia menatap kepergian mobil sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam rumah dan pergi ke kamar milik Edward.

***

Vidia sedang asyik membaca novel di kamar milik Edward sambil sesekali matanya menatap ke arah Sasuke untuk mengawasi hantu kecil itu. Hantu itu sedang sibuk mengelilingi kamar Edward dengan mulutnya yang sesekali mengomentari apa yang dia lihat.

Mata Vidia juga sesekali melirik ke arah Edward yang masih betah menutup matanya, seperti memastikan jika Edward sudah membuka mata. Beberapa menit yang lalu Adit menelponnya, mengatakan jika dia akan tiba beberapa menit di rumah Edward untuk menemaninya. Agaknya laki-laki berkacamata itu tahu jika menunggu seseorang yang tengah terpejam tanpa tahu kapan mereka terbangun adalah kegiatan yang sedikit membosankan.

"Ngh ..."

Terdengar sebuah lenguhan yang membuat dahi Vidia mengernyit seketika. Itu jelas buka suara milik Sasuke karena suara yang baru saja dia dengar adalah jenis suara berat yang khas, sedangkan Sasuke memiliki suara imut khas anak-anak. Di ruangan ini hanya ada dirinya, Sasuke, dan Edward, dan jika itu buka suara Sasuke maka sudah jelas itu suara milik Edward yang se—tunggu, Edward?

AKUМесто, где живут истории. Откройте их для себя