AKU 40 (END)

69.6K 3.8K 239
                                    


"Kenapa lo selalu makan roti?"

Vidia yang baru akan membuka bungkusan rotinya mendongak menatap Ara. "Emangnya ada yang salah?"

Ara menggeleng, jika diingat-ingat temannya saat istirahat selalu makan roti dan air mineral. Dia hampir atau bahkan tidak pernah melihat Vidia memakan makanan lain selain itu. Roti dan air mineral yang Vidia beli jika diperhatikan juga dari merek terkenal yang iklannya sering wara-wiri di televisi.

"Lo tahu bukan kalo kantin kita nggak cuma jualan roti dan air mineral aja, dan kenapa lo selalu beli itu?" Ara menunjuk ke arah roti dan botol air mineral yang ada di atas meja.

"Lebih bersih aja."

"Lo tahu bukan kalo orang jaman sekarang itu nggak semuanya bisa dipercaya, dan itu termasuk juga untuk pedagang makanan. Siapa yang tahu kalo mereka nambahin borak di pentol lo, atau bahkan daging yang dipakai dari sapi gelonggongan. Siapa juga yang tahu kalo es jeruk di gelas lo ditambahin pemanis buatan. Lo tahu 'kan kalau semua itu nggak sehat?" jelas Vidia dengan mata menatap miris pada mangkuk bakso dan es jeruk milik Ara.

Ara memandang Vidia dengan aneh yang seakan mengatakan jika dia tidak menyangka Vidia akan berpikir demikian soal makanan. "Well, gue nggak nyangka kalo lo orangnya sehati-hati itu."

"Ara."

Seseorang memanggil membuat Ara dan Vidia yang merasa penasaran menoleh. Sedetik setelah melihat siapa yang memanggilnya Ara tersenyum lebar menatap si pemanggil.

"Kak Kevin."

"Gue pergi dulu, ya." Vidia berdiri bersiap meninggalkan kantin saat Kevin yang berstatus pacar Ara baru saja tiba.

"Kok lo pergi pas gue baru dateng?"

Vidia mendengus. "Gue nggak mau gangguin orang pacaran."

Bagi Vidia berada di tengah orang yang tengah mabuk asmara yang mana dia terkesan seperti obat nyamuk, adalah sesuatu yang paling terakhir Vidia harapkan.

Ara dan Kevin baru saja berpacaran sejak dua seminggu yang lalu. Saat mengetahui mereka berpacaran, seluruh sekolah dibuat heboh dengan hubungan kedua orang itu. Tentu saja, memangnya siapa yang tidak mengenal Kevin. Cowok ganteng dengan tubuh tinggi yang memiliki kepopuleran tidak main-main di sekolah mereka. Lagi pula Kevin juga dikenal sebagai penyanyi muda pendatang baru di Indonesia yang kemunculannya langsung menggebrak dunia musik tanah air dengan musik dan tentu saja dengan wajahnya.

"Temen kamu kenapa, sih?" tanya Kevin saat sosok Vidia tidak lagi terlihat di hadapannya.

"Nggak tahu, sensi mungkin gara-gara nggak disamperin Kak Edward," respon Ara yang kemudian dibuat terkikik dengan ucapannya sendiri.

"Mungkin dia iri sama kamu karena pacarannya nggak seromantis aku."

Ara tersenyum mendengar penuturan kekasihnya itu. Sedangkan Vidia yang ternyata masih ada di kantin memasang wajah ingin muntah.

"Tapi, emangnya mereka bener pacaran?"

Ara mengernyit mendengar ucapan Kevin. Baru saja laki-laki di sampingnya ini mengatakan Vidia dan Edward berpacaran, dan sekarang dia malah mempertanyakannya. "Bukannya tadi kamu bilang mereka pacaran?"

"Aku cuma denger dari beberapa orang kalau mereka pacaran."

"Nggak tahu deh, yang pentingkan kamu punya aku. Yang lain mah nggak usah dipeduliin."

***

"Dit, ada yang nyariin, noh."

Adit, Edward, dan Leo menoleh ke arah teman sekelas mereka yang bernama Siska. Gadis itu menunjuk ke arah pintu dengan dagunya, membuat mereka bertiga kompak menoleh ke arah sana.

AKUWhere stories live. Discover now