drei

1.8K 142 6
                                    

ANGELA menulis beberapa paragraf dalam bahasa Jerman di buku tulisnya, kemudian mengejanya satu per satu. Tak lama, seorang siswa masuk ke dalam kelas, dan berdiri di depan kelas.

"der Lehrer kommt heute nicht, also wird die Klasse entlassen," ucapnya, disambut dengan gerutuan beberapa murid.

[Hari ini dosennya gak masuk, jadi gak ada kelas]

Angela membawa tasnya di pundak kanan, kemudian memeluk beberapa buku berjalan keluar kelas. Ia memutuskan untuk membeli susu cokelat sambil merangkum catatan kelas pagi di taman kampus.

Namun, seseorang menepuk pundaknya, "Angela!"

Angela menoleh, dan sebuah senyuman tersungging di bibir manisnya. "Hubert!" senyumnya.

Hubert—sahabat lelaki Angela yang berasal dari Jerman asli, dan juga satu jurusan dengan Angela sejak awal.

"Wohin gehst du?" tanya Hubert sambil menatap sahabatnya itu.

[Kamu mau ke mana?]

"etwas Milch kaufen und im Park lernen," ucap Angela polos.

[Beli susu, habis itu belajar di taman]

"Tentu saja, Angela si rajin, yang selalu belajar," sindir Hubert sambil tertawa kecil.

"Ah, Hubert! Kau tahu bahwa pendidikan itu penting bagiku!"

"Iya, maafkan aku. Aku hanya bergurau. Ayo, aku akan menemani kau belajar,"

"Oh, terima kasih Hubert!"

Angela duduk di bawah sebuah pohon rindah, sementara Hubert berada di sampingnya, menatap gadis yang asyik belajar itu.

Tangannya dengan cekatan menulis kata-kata Jerman di buku, sementara mulutnya mengeja.

Angela menyeruput sedikit susu cokelatnya, kemudian ia terdiam karena merasa cahaya matahari terhalang.

"Ah, maaf Hubert. Apa kau bosan?" tanya Angela sambil menatap Hubert.

"Bukan, melainkan seseorang sedang menatapmu," ucap Hubert sembari menunjuk seseorang lelaki yang sedang berdiri di depan Angela.

Angela mendongak ke atas, benar saja. Seseorang lelaki tampak menatapnya datar.

"Halo, Ethan." senyum Angela riang.

"Siapa dia?" tembak Ethan langsung.

"Sahabat gue, Hubert." jawab Angela polos.

"Hubert, ini adalah Ethan, sahabatku di Indonesia," kata Angela seraya menunjuk Ethan.

Sahabat?, pikir Ethan.

"Tenang. Gue bisa memperkenalkan diri gue sendiri, Angela." ucap Ethan sinis.

"Aku adalah kekasih Angela, Ethan." ucap Ethan dengan nada yang tidak mengenakkan.

"Halo, aku sahabatnya Hubert." balas Hubert sambil menjabat tangan Ethan ramah, kemudian kembali duduk di samping Angela.

Ethan menatap Angela kesal, sorot matanya tampak sedang mengomel.

"Kenapa, Ethan?" tanya Angela tanpa dosa.

"Gapapa."

"Gue tau, lo pasti mau ngomong sesuatu kan?"

"Gak."

"Omong-omong, lo ga ada kelas?"

"Kita harus ngomong." ucap Ethan tegas, kemudian menarik tangan Angela lembut menuju sisi lain pohon.

Nach Sieben JahrenWhere stories live. Discover now