funf

1.3K 104 8
                                    

Ketika dirimu mengabaikan diriku, aku menemukan seseorang yang perhatian padaku.

* * *

KKHHH

Suara dengkuran Ethan memenuhi ruangan hening—dimana dosen sedang menjelaskan tentang tugas baru yang akan mereka hadapi. Kelas berisi lima puluh orang itu memperhatikan pak dosen yang menjelaskan dengan fokus, hingga dengkuran seorang laki-laki tampan itu menggangu keproduktifitas kelas.

"Hey, kamu, yang mengenakan hoodie biru!" tegur dosen kelas itu.

Ethan mengangkat kepalanya, mengerjap-erjapkan matanya yang tampak kabur. Ia tak sadar bahwa ia tertidur di kelas, karena semalam ia sibuk memikirkan hal lain.

"Iya, Pak?"

"Apa yang sedang saya jelaskan saat ini?"

"Tentang pembersihan bayi yang baru lahir?"

"Fokus, saya sedang menjelaskan tugas!"

Dosen itu menghela nafas menatap muridnya yang satu ini, kemudian ia menatap satu kelas. Penjelasan telah selesai ia berikan.

"Tugas ini berpasangan. Silahkan pilih sendiri pasangan kalian. Tapi khusus untuk kamu, Tuan Clayton, kau akan saya pasangkan dengan Felicia—murid teladan!"

Sontak Ethan menatap ke arah yang ditunjuk oleh jemari dosen itu. Felicia—gadis lugu yang ia lihat kemarin. Namun, hari ini ia tampak cantik dengan rambutnya yang digerai, dan tubuh kecilnya yang dibalut oleh gaun berwarna kuning.

"Felicia, huh?" gumamnya dalam hati.

* * *

"ETHAN, Ethan Clayton?"

Ethan memutar tubuhnya, menatap sosok yang memanggil namanya itu. Felicia.

"Ya?"

"Tu... tugas," ucapnya gugup.

Ethan tertawa kecil melihat tingkah Felicia, "Santai saja. Kamu terlalu pemalu," komentarnya.

Felicia mengalihkan pandangannya—menutupi pipi merahnya yang malu karena ucapan Ethan.

"Di mana dan kapan kita akan mengerjakan tugasnya?" tanya Ethan langsung.

"Tugasnya dikumpul lusa, bagaimana kalau...,"

"Sore ini?" ucap Ethan dan Felicia bersamaan.

Keduanya tertawa kecil.

"Oke, aku akan menjemputmu jam dua di depan laboratorium lantai dua." kata Ethan, kemudian melangkah meninggalkan Felicia dengan santainya.

Dia lucu, tapi gue udah punya Angela, gumamnya.

* * *

PUKUL satu lebih lima puluh lima menit—itu lah yang dikatakan oleh arloji Ethan. Pemiliknya bergegas berjalan santai ke ruang laboratorium lantai dua, seperti janjinya dengan Felicia tadi.

Langkah santainya terhenti. Ketika seorang gadis dengan pedenya merentangkan tangannya, menghalangi langkah Ethan.

"Ngapain?" tanya Ethan dingin.

"Uhm, mau jalan, hari ini?" ajak gadis itu gugup.

"Gak. Gue ada janji sama Felicia," ucapnya tanpa dosa. "Lagian, bukannya lo selalu ada janji ya, sama Hubert?"

Nach Sieben JahrenWhere stories live. Discover now