Bagian 12

6.2K 324 3
                                    

Kalok kamu ngerasa aku adalah orang yang berharga maka pertahankanlah, jangan malah mengalah lalu pasrah.
Aku juga butuh di perjuangkan, tolong jangan lepas aku ya.

***

"Kalem banget Put?" Tanya Ara saat melihat temannya berjalan dengan lemah gemulai.

"Emang biasanya aku gak kalem apa?" Jawabnya dengan nada yang tak kalah lembut.

"Pencitraan." Jawab Ara sambil terkekeh.

"An," senggol Nadin.

"Iya?"

"Aku boleh gak posisinya di tengah?" Ucap Nadin hati-hati, Riana menyadari maksud temannya yang ingin berada di posisinya sekarang,

"Boleh." Riana dan Nadin berpindah posisi sedangkan kedua temannya yang lain sedang sibuk pencitraan di depan Rio.

Rio menoleh bingung saat mendapati Riana berpindah kesebelah kanan, saat ia menoleh ke Riana, mata Riana menyuruh Rio untuk tetap diam dan jangan berpindah. Mau tak mau laki-laki itu diam dan pasrah mengikuti mau Riana.

Maaf Rio,

***

Mereka berlima memutuskan untuk menghabiskan waktu menonton bioskop, dengan cepat Putri memilih genre film romantis, sedangkan Nadin memilih film horor.

"Udahlah mending salah satu aja." Ucap Ara sebagai penengah.

"Aku sih terserah aja." Jawab Riana.

Lalu mereka melirik ke arah Rio.

"Aku bisa nonton sendiri, kalian berempat aja."

"Kok gitu, kan kita dateng bareng-bareng." Ucap Putri dengan nada di manja-manjakan.

"Jijik aku dengernya Put." Bisik Ara.

"Kamu mau nonton apa, Yo?" Tanya Nadin.

"Aku genre action aja. Mau nonton Star Wars. Kamu mau nonton apa An?" Tanya Rio, ia tau bahwa Riana sudah dari minggu sebelum film keluar, gadis itu ingin menonton film itu.

"Aku horor aja deh." Jawab Riana tak yakin.

"Yaudah horor aja yuk, bosen aku roman mulu. Ikut kita aja, Rio." Sambung Ara.

Mengetahui Riana yang selalu menghindari film horor membuat Rio terkekeh dalam hatinya.

"Yaudah aku ngikut aja."

"Nah bagus deh, kalok takut bisa peluk Rio. Boleh juga modussanmu Nad." Jawab Putri blak-blakkan. Nadin cukup terkejut dengan sindiran Putri.

"Apaan sih! Ngaco!"

***
Setelah mengantri dan mendapatkan 5 tiket, mereka memilih untuk membeli cemilan sebentar sebelum masuk ke dalam studio, karna film yang akan segera tayang 8 menit lagi.

Rio menarik Riana saat teman-temannya sibuk memilih makanan mereka.

"Maksudmu apa?"

"Jangan bahas sekarang."

Rio menghembuskan nafasnya pasrah saat Riana mulai melepaskan genggaman tangannya, jujur Rio tidak suka jika Riana terus-terussan berada di dekat Nadin dan Putri, padahal ia sudah menyadari bahwa kedua teman kekasihnya ini menyukainya.

"Rio mau popcorn?" Tanya Putri.

"Dia gak doyan popcorn." Sela Riana.

"Rio maunya apa? Kalok aku maunya sih kamu." Goda Putri, Ara langsung menyenggol temannya spontan.

Silent ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें