Six

14.9K 2.2K 84
                                    

"Kenapa?"

Kamu menoleh kearah Lisa. "Apanya?"

"Kamu, gak semangat gitu. Kenapa?"

Kamu hanya menjawab dengan gelengan sembari tersenyum. Kamu juga bingung kenapa kamu bisa tidak mempunyai semangat seperti ini. Apa karena kejadian kemarin pagi?

Kamu menoleh kearah kursi deretan belakang. "Jeno? Ini kita jamkos?"

Jeno yang tengah mengobrol pun menoleh dan mengangguk.

"Bu Rina sakit."

Rina... Jadi ingat–ah sudahlah.

"Kalo keluar kelas boleh gak?" tanyamu lagi.

"Mau kemana emang?"

"Biasa."

"Boleh."

Kamu tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

Lisa menatapmu bingung, "Masjid?"

"Iya. Bosen abisnya kalo jamkos."

"Ya udah ayo," Lisa menarik tanganmu lembut.

Sebelum sampai pintu, suara teriakan menghentikan langkahmu dan Lisa.

"Abis itu buruan balik ya! Kita mau nonton film sekelas!" seru Jeno.

Kamu hanya mengacungkan ibu jarimu lalu kembali melangkah keluar kelas.

🍀

"Tiwaay, Jongdaee, kantin yuk?"

Jongdae menggeleng. "Gak ah. Mau langsung ke kelas aja."

Taeyong dan Chanyeol mengangguk lalu berjalan beriringan menuju kantin, sedangkan Jongdae berjalan ke arah sebaliknya.

Mereka bertiga baru kembali dari Masjid. Karena jam pelajaran menyisakan waktu sekitar 20 menit sebelum kembali berganti mata pelajaran lain, maka mereka bertiga memanfaatkan waktu tersebut untuk melaksanakan solat sunnah dhuha.

Jongdae berjalan sembari menunduk, tapi saat melewati beberapa anak tangga sebelum kelasnya dia mendongak.

Dan betapa terkejutnya saat matanya melihatmu tengah berjalan bersama Lisa menuju ke arahnya.

Ketika kamu dan Jongdae berpapasan, kamu tersenyum dan mengangguk sekali.

"(Y/n)?" panggil Jongdae.

Kamu berhenti dan menoleh kearah Jongdae. "Ya?"

Jongdae mengusap tengkuknya canggung.

"Maaf."

"Buat?"

"Ninggalin kamu di lorong kemaren, gak pamit."

Kamu mengulas senyum sedangkan Lisa menatap mu dan Jongdae bergantian dengan bingung.

"Gak apa-apa. Irina kan butuh bantuan."

Jongdae menggeleng, "tapi maaf ya?"

Kamu tersenyum sembari mengangguk.

"Iya gak apa-apa."

"Makasih." ucap Jongdae riang.

"Aku duluan ya?"

"Mau kemana?"

"Masjid. Mumpung gak ada guru, hehe. Duluan ya, Dae. Assalamu'alaikum."

Kamu menarik lengan Lisa sebelum Jongdae membalas salam.

Jantungmu sudah berdetak tidak karuan, kamu tidak yakin akan baik-baik saja jika melihat senyum Jongdae sekali lagi.

"Ada yang mau kamu ceritain?"

Oh iya. Kamu lupa tadi ada Lisa juga disana.

🍀

"Dae? Lo kenapa sih?" tanya Chanyeol.

"Apanya?"

"Lo tadi pagi cemberut mulu, sekarang senyum-senyum. Beneran gila ya lo? Kenapa sih?"

Taeyong hanya bertopang dagu di meja tempat duduk Jongdae. Bingung juga akan sikap Waketosnya itu. Tapi kalaupun ditanya, Jongdae hanya bilang 'gak kenapa-napa'.

"Gak kenapa-napa."

Tepat seperti dugaan Taeyong.

"Paling dia ketemu gebetannya yang anak Ipa itu, Cey. Udah biarin aja."

Chanyeol menjentikkan jari, "bener juga. Gak kepikiran gue."

"Ya lo mana punya pikiran sih?"

"Wah tengil banget lo ya mentang-mentang ketos!"

Saat Chanyeol dan Taeyong sibuk saling menempeleng kepala, Jongdae masih diam dan tersenyum.

"Alhamdulillah liat dia senyum lagi."

🍀

Husband Series - April 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Kim Jong DaeWhere stories live. Discover now