Twenty-Seven

20.2K 2.1K 166
                                    

Seperti biasa kamu akan menyiapkan sarapan pagi ini.

Tapi sepertinya kamu tidak bisa leluasa memasak karena sepasang lengan terus saja memeluk pinggangmu.

"Mas? Ini sampe kapan akunya dipelukin?"

Jongdae tertawa dibahumu, "sampe akunya puas melukin kamu."

"Kalo masakannya jadi gak enak gimana?"

"Tetep dimakan lah, yang masak istri aku masa gak dimakan?"

Kamu tersenyum simpul dan mengusap lengan Jongdae yang melingkar di pinggangmu.

"Mas geser deh sebentar, cobain dulu sayurnya nih," kamu mengambil sendok dan sedikit kuah sayur yang kamu masak.

Jongdae bergeser tanpa melepas pelukannya, dia jadi memelukmu dari samping.

Kamu meniup kuahnya sebentar sebelum menyuapkannya pada Jongdae, "bissmillah dulu jangan lupa."

"Gimana?"

Jongdae mengangguk, "udah kok," dia tersenyum manis lalu mengecup pipimu.

Kamu lanjut memasak lauk yang lain sedangkan Jongdae hanya memperhatikanmu sejak tadi.

"Ih jangan diliatin terus akunya, malu."

Jongdae tertawa, "kenapa malu? Cantik gini kok malu?"

"Ih jangan diledek terus." kamu mencubit lengan Jongdae.

Jongdae menggeleng, "nggak. Beneran ini mah cantik banget aku sampe pusing."

Kamu menoleh kearah Jongdae, "yah, terbang nih aku?"

Jongdae tertawa gemas, "mau kemana? Masa bidadari baru turun dari surga udah mau terbang lagi?"

"Meleleh deh akunya, digombalin terus. Lumer nih lumer.."

Jongdae tertawa gemas dan membenamkan wajahnya di bahumu.

"Aku yang lumer ini mah liat kamu. Gemes."

Ya kira-kira begitulah gambaran pagimu bersama Jongdae. Menyenangkan bukan?

🍀

Selesai sarapan kamu dan Jongdae menonton tv di kamar. Kamu bersandar pada Jongdae sembari memainkan jari jemari suamimu.

"Mas, cuti kita kan tinggal empat hari lagi, kita gak mau liburan gitu?"

Jongdae menoleh, tangannya masih sibuk memilin rambutmu.

"Hmm, kamu maunya kemana? Aku ikut aja deh."

Kamu tersenyum dan mendongak, mengecup rahang suamimu sekilas.

"Bandung."

Jongdae mengangguk, "boleh. Berangkat sekarang?"

"Ya nggak lah ih, besok ajaa." kamu tertawa.

Saat Jongdae ingin mengatakan sesuatu, dering ponselmu sudah lebih dulu menginterupsi.

Kamu mengambil ponselmu yang berada di atas nakas, melihat siapa yang menelpon.

"Assalamu'alaikum, Lis. Kenapa?"

"Wa'alaikum salam, dirumah gak? Mau main sama Yeri nih."

"Dirumah kok. Bentar,"

Kamu menoleh kearah Jongdae, "Mas, Lisa sama Yeri mau main. Boleh?"

[Husband Series] | Kim Jong DaeWhere stories live. Discover now