Thirty-One

21.2K 2K 226
                                    

"Mas, nanti sahurnya mau makan apa?"

Pertanyaan ini merupakan yang pertama kali kamu tanyakan. Jika biasanya kamu yang ditanya, kini giliranmu bertanya.

Kamu berjalan mendekat kearah suamimu yang kini sibuk dengan laptop dihadapannya. Kamu memeluk leher Jongdae seraya menyandarkan dagumu dikepala suamimu.

"Mas...aku kan nanya ih,"

Jongdae tertawa, "sini duduk."

Dia menarik tanganmu lembut agar duduk dipangkuannya. Jongdae mendorong meja dihadapannya sedikit.

"Kenapa kamu duduk dikarpet? Disofa aja," ujarmu begitu duduk dengan nyaman dipangkuannya seraya bersandar pada Jongdae.

"Gak apa-apa. Coba tadi ini istri aku nanya apa hm?"

Jongdae kembali mengetik sesuatu di laptopnya sedangkan kamu memperhatikan. Sedetik kemudian kamu menadahkan telapak tanganmu.

"Apa sayang?"

Kamu sedikit mendongak, "tangan kamu."

Jongdae tertawa dan mengecup pipimu sekilas, meletakkan tangan kirinya diatas telapak tanganmu lalu kembali mengetik dengan satu tangan.

Kebiasaan barumu, memainkan jari jemari Jongdae saat duduk berdua seperti ini.

"Kamu mau aku masak apa buat sahur?"

Jongdae mengeluarkan suara dengungan seperti berpikir, lalu setelahnya dia menatapmu sekilas.

"Kamu maunya makan apa?"

"Mas, aku kan nanya kamu mau makan apa ih..."

Jongdae tertawa, "aku ikut kamu maunya makan apa."

"Aku lagi mau makan sayur bayem pake jagung, sama bakwan jagung juga. Mumpung masih ada bahannya. Mau susu stroberi yang Mas Baekhyun bilang juga,"

Jongdae mengecup pipimu, lagi.

"Iya, aku beliin susunya sekarang mau?"

"Kan udah malem?"

"Ya tapi kan kamu mau?"

"Iya sih...tapi gak usah. Beneran."

Jongdae berhenti mengetik lalu memelukmu dengan lengan kanannya.

"Aku beliin, kamu tunggu dirumah. Ya? Udah malem dingin."

Kamu menggeleng, "nggak mau. Ini kan dingin, ya udah peluk aja terus biar anget."

Suamimu tertawa gemas, "iya gini aja deh, susu nya gak jadi?"

"Besok aja. Sekarang peluk sampe bobo."

"Iya, laptopnya aku matiin dulu."

Kamu mengernyit lalu mendongak.

"Kok udah? Kan belum selesai?"

"Kamu kan mau bobo," Jongdae menutup laptopnya setelah dimatikan, "jadi aku nemenin kamu bobo dulu baru kerja lagi."

Suami idaman sekali bukan?

🍀

Kamu meregangkan tubuhmu sesaat sebelum bangkit perlahan dari tempat tidurmu. Kamu duduk menghadap suamimu yang masih terlelap.

"Mas..." bisikmu sembari mengusap pipinya pelan, "bangun yuk? Tahajud dulu."

Jongdae sedikit terusik dalam tidurnya, membuka matanya perlahan seraya menghela napas.

"Jam berapa, humairah?"

"Dua lewat sepuluh menit, ayo tahajud dulu terus aku mau masak."

Jongdae mengangguk, dengan mata setengah terpejam dia mendekat kearahmu dan mengecup kedua pipimu lalu turun ke bibirmu.

"Udah ke isi nih tenaga aku, yuk solat."

Kamu menggeleng sembari tertawa kecil, "dasar. Bisaan,"

Setelah melaksanakan solat, kamu langsung beraksi di dapur. Menyiapkan lauk untuk disantap suamimu nanti.

"Mau dibantuin?"

Sepasang lengan melingkar dipinggangmu. Kamu menoleh sedikit dan tersenyum.

"Duduk aja, aku tinggal goreng bakwan kok. Mas mau minum teh?"

"Nggak,"

Kamu lanjut menyiapkan bahan untuk bakwan jagung, masih dengan Jongdae yang memeluk pinggangmu.

"Mas aku susah jalannya ini,"

"Hehe, iya iya maaf."

Jongdae memutuskan untuk menjauh sebelum spatula yang kamu pegang mendarat di lengan atau kepalanya.

"Mas?"

"Hm?"

"Ambil Al-Qur'an dong, aku mau denger kamu ngaji sambil masak."

Jongdae tersenyum dan mengangguk, "sebentar."

Dia berlari menuju kamar dan mengambil Al-Qur'an miliknya. Dia kembali ke dapur dan menarik kursi meja makan.

"Surat apa sayangku?"

Kamu memutar tubuhmu lalu mengetuk dagumu seraya berpikir.

"An-Nisa'!" jawabmu semangat dan Jongdae mengangguk.

Kamu tersenyum senang begitu suamimu mulai membaca surat yang kamu minta. Jika bisa diibaratkan, maka sekarang hati dan pikiranmu bagai tersiram air es. Sejuk sekali.

Hingga masakanmu selesai, Jongdae juga selesai membaca seperempat surat. Kamu menata makanan diatas meja dengan senyum yang tidak luntur di wajahmu.

"Senyum terus ya didepan aku, cantik. Suka liatnya," ucap Jongdae setelah menutup Al-Qur'an nya.

"Kamu ngaji terus ya, seneng dengernya."

Jongdae mengangguk, "besok-besok ngajinya sama kamu ya? Nanti kalo miniatur aku udah ada, kita ngaji sama-sama juga. Ya?"

"Iyaa, dah nih makan dulu. Aku ambilin nasi nya,"

Kamu bersyukur bisa mengalami fase yang menyenangkan bersama suamimu. Setiap harinya akan selalu terisi dengan canda dan tawa.

Dan ini merupakan Ramadhan pertamamu bersama suami. Kamu berharap, hari ini dan seterusnya hanya akan ada canda tawa bukan air mata.

🍀

Husband Series - April 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Kim Jong DaeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora