Fourty-Two

20.2K 1.9K 218
                                    

Setelah mengacuhkan Jongdae selama beberapa yang lalu, sekarang kamu justru semakin ingin selalu berada didekat Jongdae. Tidak ingin jauh sama sekali.

Sepulang kerja pasti kamu selalu mengikuti Jongdae kemanapun, tidak untuk urusan kamar mandinya.

Bahkan Jongdae tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya yang sengaja dia bawa pulang untuk dikerjakan dirumah.

Seperti sekarang, sepulang sholat tarawih, kamu meminta Jongdae untuk mengaji sembari memeluk tubuhmu.

"Surah apa?" tanya Jongdae lembut.

Kamu menyamankan posisi bersandarmu di dadanya, "terserah."

Jongdae merengkuh tubuhmu dengan lengan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang Al-Qur'an.

Begitu dia mulai membaca, kamu memejamkan matamu dan menikmati suaranya yang begitu lembut.

Jongdae mengusap lenganmu lembut, membiarkan kamu bersandar nyaman padanya. Saat menyadari napasmu mulai teratur, dia menyelesaikan bacaannya dan meletakkan Al-Qur'an diatas nakas sebelum mengusap perutmu.

"Assalamu'alaikum anak Ayah. Sehat nak disana? Udah bisa denger suara Ayah belum?"

Dia tersenyum, "Ayah gak sabar mau ketemu kamu. Sehat terus ya," lanjutnya.

Jongdae menyandarkan pipinya di kepalamu lalu memejamkan matanya seraya ber-sholawat dan mengusap perutmu yang mulai membesar.

🍀

"Mas."

Jongdae mendongak sembari menyuap makanannya.

"Aku mau minta tolong boleh gak?"

"Apa?" tanya Jongdae lembut.

Kamu memainkan jemarimu, "aku mau main sama kucingnya Chanyeol..."

Jongdae mengangguk, "nanti ya pulang kerja kita kesana."

"Nggak mau," kamu menggeleng dengan ekspresi sedih, "maunya sekarang..."

"Hah?"

"Yaudah gak jadi deh. Gak apa-apa," ujarmu lalu meneguk susu hamilmu dan melangkah kedalam kamar.

Jongdae menghela napasnya sebelum menyusulmu ke dalam kamar. Dia melihatmu bergelung dibalik selimut dan tersenyum.

"Sayang?"

Kamu mengintip dari balik selimut, "kenapa?"

"Kok aku ditinggal?"

"Ngantuk," jawabmu singkat.

Jongdae duduk di tepi tempat tidur dan membuka selimut yang menutipimu sedikit.

"Coba sini ngomong sama aku maunya apa, kan tadi gak jelas maunya gimana kamu," ujarnya lembut.

Kamu menatapnya dengan ekspresi sedih, "mau main sama kucing Chanyeol..."

Jongdae mengangguk, "iya boleh. Kan aku gak ngelarang, tapi ini masih pagi banget."

Air mata sudah menggenang di pelupuk matamu sedangkan Jongdae tersentak kaget dan buru-buru menyelipkan lengannya dibawah kepalamu dan menarikmu dalam pelukannya.

[Husband Series] | Kim Jong DaeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora