Thirty-Six

17.8K 2K 140
                                    

Ada yang kangen Mamas?

Jongdae memperhatikanmu yang kini sibuk membaca buku tentang kehamilan. Setelah melaksanakan solat tarawih, kamu dan Jongdae menghabiskan waktu sebelum tidur dengan bersantai.

Jongdae menimang-nimang sesuatu, bagaimana dia mengatakannya padamu?

"Sayang?"

"Hm?" jawabmu tanpa menoleh.

"Besok temenin aku mau?"

"Kemana?"

"Ketemu temen SMA kita dulu."

Kamu akhirnya menutup buku dipangkuanmu dan meneh kearah Jongdae.

"Tumben kamu berbelit-belit ngomongnya, coba yang jelas. Ada apa?"

Jongdae merutuki sifatmu yang cepat peka. Sebenarnya dia juga cukup bersyukur, karena kamu bisa mengerti dirinya tanpa perlu memberi sebuah kode.

"Kamu inget Irina?"

Dahimu mengerut, "yang cantik?"

"Kamu itu mah yang cantik," ujar Jongdae lalu mengusak pipimu dengan hidungnya.

"Malu ya Ayah, udah ada anaknya masih aja gombal."

"Aku serius kok, iya kan Nak? Ibu cantik kan?" Jongdae mengusap perutmu lembut.

Kamu tertawa dan menggenggam tangannya, "jadi kenapa sama Irina?"

Jongdae menatapmu dan menghela napasnya, "dia nelpon lagi kemaren. Nomor gak dikenal itu dia, Irina. Dia minta ketemu, aku bilang bisa tapi cuma 10 menit. Jadi besok kamu temenin aku, ya?"

Kamu tertawa melihat ekspresi Jongdae yang memelas. Gemas!

"Masa perlu aku temenin? Gak apa-apa, Mas. Cuma sebentar kan?"

"Gak marah kamu?"

"Aku percaya kok sama kamu. Tapi ya beda ceritanya kalo kamu genit sama Irina, aku minggat dari rumah."

Jongdae sontak memeluk tubuhmu dan menyembunyikan wajahnya diantara helai rambutmu.

"Jangan. Bayanginnya aja udah sedih banget aku, jangan ya?"

"Asal kamu gak macem-macem, aku gak akan kemana-mana."

"Aku gak akan macem-macem! Beneran!"

Kamu tersenyum, mengusap surai gelapnya dengan lembut. Kamu berbisik, "bobo yuk, Mas? Ngantuk aku."

Jongdae mengangkat wajahnya, "cium dulu."

Kamu menangkup wajah Jongdae dan mendaratkan sebuah kecupan ringan di pucuk hidung serta bibir tipisnya.

Jongdae tersenyum dan mulai merebahkan dirinya, kamu meletakkan buku di nakas lalu menyusul merebah bersama suamimu.

🍀

Jongdae menatap jam dipergelangan tangannya, berdecak malas saat wanita yang ditunggunya terlambat 5 menit.

"Jongdae!"

Lelaki dengan lengkungan bibi khas itu menoleh, tatapannya datar namun juga tidak meninggalkan kesan ramahnya.

"Waktu kita tinggal 5 menit, aku ada urusan lain."

Irina mengatur napasnya dan tersenyum, "kamu apa kabar? Kerja dimana sekarang?"

"Alhamdulillah baik. Di kantor Jongin," ujar Jongdae lalu tersenyum tipis.

[Husband Series] | Kim Jong DaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang