-Chapter Khusus-

19.9K 2.1K 105
                                    

Jongdae terus mendekap Jongin yang menangis tanpa henti, sedang ke 7 orang lainnya berpencar di ruangan yang cukup ramai itu.

"Assalamu'alaikum.."

Ke delapan orang selain Jongin menoleh kearah pintu, dan menemukan tiga orang yang dengan wajah muram nya.

Chanyeol berdiri dan menghampiri mereka, "baru nyampe, Bang?"

Yang paling tinggi diantara mereka mengangguk, "gue kaget. Langsung aja nelpon mereka berdua buat ke sini."

"Jongin mana?" tanya yang lebih pendek.

"Lagi sama Jongdae, Bang. Masuk," Chanyeol mempersilahkan mereka semua untuk masuk.

Suho menghampiri mereka, "Eh Bang Kris, baru sampe? Bang Luhan, Tao," Suho memeluk mereka sekilas bergantian.

Tao menahan air laju air matanya, menggigit bibirnya dan berjalan cepat menghampiri Jongin.

Luhan dan Kris hanya diam menatap kearah Jongin yang kini beralih memeluk Tao erat.

"Ibu, istri, sama kakak nya mana?" tanya Luhan.

Dyo menunjuk sebuah ruangan, "dikamar. Adriel nya rewel soalnya."

Kris ikut menghampiri Jongin bersama Luhan. Dengan senyum tipis, Kris menepuk bahu Jongin lembut.

"Adek gue kuat kan? Pasti lah, sini peluk Abang. Baru sampe nih,"

Jongin melepas pelukannya dari Tao dan menatap Kris dengan mata sembab nya.

Jongin memejamkan mata dan menghambur memeluk Kris.

"Bang..."

Kris mencoba untuk tidak menangis, senyum masih tetap tersungging di bibirnya.

"Iya. Gue disini,"

Luhan menghela napas dan mengukir sebuah senyum.

"Tao sama Kris doang yang dipeluk? Gue dateng juga nih,"

Kris mengurai pelukan dan tertawa kecil saat Jongin menyeka air matanya.

Luhan merentangkan tangannya dan Jongin kembali menangis saat memeluk Luhan.

"Bang... Papa, Bang..."

Luhan mengangguk, "Papa udah gak sakit lagi, Jong. Udah sehat sekarang Papa, aman."

Delapan orang lainnya lebih mendekat kearah Jongin dan Luhan. Jongin mengurai pelukan dan menunduk, isakan tangisnya terdengar begitu pilu.

Dyo tersenyum dan mengusak rambut Jongin, "jangan sedih, Papa udah gak sakit."

Suho turut tersenyum, "Allah sayang sama Papa, Jong..."

"Kita semua ikut kehilangan Papa, kita juga sedih. Tapi kalo kita nangis, apa Papa gak ikut sedih liat kita?" ujar Baekhyun.

Lay mengangguk, "bener kata Baekhyun. Adek gue mustinya kuat dong, kasian Kakak sama Mama kalo lo nangis, mereka sedih juga pasti."

"Siapa yang nguatin kalo lo juga nangis, Bang?" ujar Sehun.

Untuk pertama kalinya Sehun memanggil Jongin dengan sebutan 'Abang'. Dia merasa separuh jiwanya ada bersama Jongin. Rapuhnya Jongin juga adalah rapuhnya Sehun.

Jongdae mengusap bahu Jongin, "Jongin, Papa udah gak ngerasa sakit lagi. Udah sehat banget, dijaga banget sama Allah. Tau kan kenapa Papa diambil lebih dulu? Karena Allah sayang sama Papa, Allah mau Papa sehat, gak suka liat Papa sakit. Jadi, udah nangisnya, kasian Papa. Do'ain aja biar dapet tempat terbaik..."

[Husband Series] | Kim Jong DaeKde žijí příběhy. Začni objevovat