Twenty-Five

20.5K 3K 269
                                    

Apakah ceritaku tidak menarik, jadi kalian hanya sekedar membaca tanpa memberi jejak apapun?

Hari ini masih terhitung menjadi cuti pasca nikah mu, begitu pula Jongdae. Jadi kamu dan Jongdae memutuskan untuk merapikan rumah baru kalian.

Beberapa barangmu dari rumah sudah berada dirumah yang baru, ada Abangmu disana yang menunggu bersama Jungwoo. Kamu, Jongdae serta Sehun–ya anak ini memaksa ikut–membawa barang-barang dari rumah Jongdae.

"Udah semuanya nih?" tanya Sehun sebelum menutup pintu bagasi.

Jongdae mengangguk, "udah, InsyaaAllah. Yuk, kesian Bang Eja sama Jungwoo udah nungguin."

Sehun masuk lebih dulu dan duduk dibalik kemudi dengan Jongdae yang duduk di kursi penumpang depan. Kamu tentu saja berada di kursi penumpang belakang.

"(Y/n) gak apa-apa kan dibelakang? Apa mau dipangku Bang Jongdae? Oh apa dipangku gue aja?"

Kamu tertawa mendengar pertanyaan Sehun sedangkan Jongdae–yang tetap dengan senyumannya–menjewer telinga Sehun.

"Ulangi coba tadi ngomong apa?" tanya Jongdae tenang.

Sehun meringis, "nggak Bang bercanda! A-aduh iya maaf maaf!"

Jongdae akhirnya menjauhkan tangannya dari telinga Sehun yang sudah memerah, tersenyum puas dan mengangguk.

Sehun menoleh kearahmu lalu berbisik, "sifat aslinya gini nih, galak. Hati-hati di gigit."

"Oh Sehun."

"Ampun Tuan. Iya berangkat sekarang."

🍀

Semua barang sudah ditata sedemikian rupa. Pukul sebelas tepat, rumah baru mu dan Jongdae siap ditempati.

"Capek banget, snoopy gak kuat~"

Jungwoo bersandar di bahu Sehun. Sementara Sehun menghela napasnya lelah, enggan untuk sekedar menyuruh Jungwoo bersandar di lain tempat.

"Makasih ya kalian mau bantuin," ucap Jongdae tulus, "laper kan? Pesen makan aja ya?"

Sehun dan Jungwoo seketika tersenyum lebar dengan mata mereka yang masih terlihat sayu. Jungwoo mengangguk sedangkan Sehun mengacungkan kedua ibu jarinya.

Abangmu tertawa, "giliran makan aja, semangat lagi."

Kamu baru saja kembali dari mini market dekat rumah, membeli beberapa camilan dan minuman dingin.

"Nih minumnya," kamu meletakkan kantong belanjaan tadi diatas meja lalu duduk disebelah Jongdae.

Ketiga lelaki dihadapanmu buru-buru mengambil minuman dingin dari dalam kantong plastik, kamu juga mengambilnya satu untuk Jongdae.

"Makasih," Jongdae masih sempat mencuri satu kecupan di pipimu selagi ketiga lelaki di hadapannya tidak melihat.

"Alhamdulillah, seger banget gak boong!" seloroh Sehun yang diangguki oleh Jungwoo.

"Jadi pesen makan gak, Bang?" tanya Jungwoo sembari memegang perutnya dengan wajah memelas.

Jongdae mengangguk, "yaudah pesen sana pake hp kamu lah."

Abangmu mengibaskan tangan kirinya saat dia tengah meneguk minumannya, "jangan pesen. Makan di luar aja yuk? Jadi ntar langsung balik."

Sehun diam beberapa detik sebelum mengangguk setuju, "oke deh. Kali ini Ibu Negara aja yang putusin mau makan dimana, kita ngikut."

Kamu memberikan cengiranmu, "mau ayam geprek, boleh?"

Jongdae tersenyum dan mengusap kepalamu, "gak ada yang larang, sayang.."

"Yak! Sudah, sekarang bubar saudara-saudara. Kalo gak kuat iman bahaya. Ayo kita jalan duluan aja!" seru Sehun sembari menarik lengan Bang Eja dan Jungwoo.

Kamu tertawa, "kenapa sih?"

"Mungkin mereka iri?" Jongdae ikut tertawa.

"Hei, kita gak iri ya sorry nih Bang." sela Jungwoo sembari mengangkat dagunya tinggi.

Sehun mengikuti gaya Jungwoo, "cuma mau buru-buru nikah aja. Ayo Jungwoo, Bang Eja, kita pergi."

Bang Eja menatap kedua orang itu bingung sebelum menghela napasnya, lelah.

"Kasian Bang Eja.." Jongdae berujar–pura-pura–sedih.

Kamu memukul bahu Jongdae, "jangan pura-pura sedih ya kamu," dan setelahnya kamu tertawa.

"Gemes liat kamu ketawa terus, sini cium!" Jongdae menarik lenganmu lalu mendaratkan ciumannya di seluruh permukaan wajahmu.

Kamu mengerang geli dan mencubit pelan pinggang Jongdae, namun suamimu baru berhenti saat teriakan seseorang menggema di seluruh rumah.

"YA MOHON MAAF PENGANTIN BARU, KULI NYA LAPER BANGET INI. TOLONG ADEGAN PLUS-PLUSNYA NANTI AJA. LAPER BANGET BANG DEMI DAH!"

"LAPER BANGET SNOOPY LAPER. GAK KUAT!~"

"GUE CAPEK SAMA KALIAN AH! GUE PISAH MOBIL AJA!"

"BANG EJA GITU YA? AWAS YA, KALO BUTUH JANGAN KE KITA! AYO BANG SEHUN!"

Kamu dan Jongdae mau tidak mau jadi tertawa. Bingung kenapa sikap mereka terkadang melampaui batas normal. Kamu mengecup pipi Jongdae sebelum bangkit berdiri.

"Yuk."

🍀

Husband Series - April 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Kim Jong DaeWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu