Twenty-Three

21.9K 2.3K 220
                                    

Sesuai kesepakatan, selesai resepsi kamu dan Jongdae akan tinggal sementara di rumah Jongdae. Sebenarnya bukan kesepakatanmu dan Jongdae, melainkan Jungwoo dan Reza.

"Gak apa-apa dirumah aku dulu? Gak mau langsung kerumah kita aja?" tanya Jongdae begitu kamu memasang seatbelt.

Kamu menoleh dan menggeleng, "gak apa-apa kok, Mas. Lagipula dirumah yang baru masih kosong, istirahat dulu baru kita beresin barangnya besok atau lusa."

Jongdae merasa amat sangat bahagia saat panggilan itu meluncur bebas dari bibirmu, terdengar sangat menggemaskan.

"Yaudah, ayo berdo'a dulu sebelum kita berangkat."

Kamu memejamkan mata dan melafal do'a, saat kamu mengusap wajahmu, pintu penumpang belakang terbuka dan seseorang langsung duduk dengan cengiran diwajahnya.

"Kamu ngapain disini?" tanya Jongdae pada orang yang baru masuk kedalam mobil.

"Mobilnya penuh semua."

Kamu ikut menoleh dan mengerutkan kening, "masa sih? Mobil Abang kayaknya nggak deh."

"Iya sih. Tapi kan aku males disuruh bawa mobil, capek."

Jongdae terkekeh, "kamu cuma jadi MC doang aja capek."

Jungwoo kembali memberikan cengirannya, "numpang sih Baangg, lagian baliknya ke rumah kan?"

Kamu menghela napas lalu menoleh kearah Jongdae, "kamu harus cerita yang selengkap-lengkapnya ke aku."

Jongdae yang menyadari tatapan tajammu tertawa. mengusap kepalamu lembut.

"Iya sayang, nanti aku ceritain selengkap-lengkap-lengkapnya. Oke?"

Kamu merona,  mengangguk lalu segera mengalihkan tatapanmu. Jongdae mencubit gemas pipimu dan segera menghidupkan mesin mobil.

"Bang? Abang beneran gak punya temen cewek yang jomblo?"

🍀

Sesampainya dirumah Jongdae, kalian bertiga langsung menuju kamar masing-masing. Maksudnya, hanya Jungwoo yang ke kamarnya sedangkan kamu dan Jongdae, ehm, ke kamar Jongdae.

"Ini kamar aku, di sebelahnya baru kamar Jungwoo. Ingetin, jangan salah masuk kamar."

Kamu tertawa dan mengangguk, "iya inget, pintu kamar kamu warna cokelat muda, kalo Jungwoo cokelat tua."

Jongdae membuka pintu kamar lalu menarik tanganmu lembut. Suasana kamar Jongdae begitu sejuk, furnitur nya yang serba cokelat muda dan hijau membuatnya terlihat klasik juga bersih.

"Nyaman nggak? Kalo nggak kita bisa kerumah kamu aja."

Kamu buru-buru menggeleng, "nyaman banget. Kamar kamu bersih.."

Jongdae kembali mencubit pipimu, "kebersihan sebagian dari Iman."

Kamu menjauhkan wajahmu agar cubitan Jongde terlepas, setelahnya kamu mengerucutkan bibirmu kesal.

"Kamu kenapa nyubitin aku terus sih?"

"Gemes. Dulu kan aku gak bisa nyubit kamu, sekarang udah bebas mau nyentuh kamu kapanpun. Gak dosa."

Lagi-lagi kamu merona. Bebas mau menyentuhmu kapanpun, katanya.

"Hei, kok ngelamun? Kamu gak mau mandi?"

[Husband Series] | Kim Jong Daeحيث تعيش القصص. اكتشف الآن