Special Chapter 1

18.8K 1.9K 202
                                    

Assalamu'alaikum para istriku, sehat? -Jongdae

"Sayang? Botol susu Reyhan dimana ya?"

Kamu menoleh ke belakang begitu mendengar suara suamimu. Masih sibuk dengan beberapa buah kentang di tanganmu, kamu menjawab pertanyaannya.

"Di atas nakas deket tempat tidurnya gak ada, Mas?"

"Nggak," jawab Jongdae, "sini deh bentar."

Kamu meletakkan kentang di atas meja dapur lalu mencuci tanganmu sebelum menghampiri Jongdae. Kamu melihatnya tengah menenangkan Reyhan yang mulai menangis.

"Sini sama Ibu, kenapa nangis sayang?"

Jongdae menyerahkan Reyhan ke gendonganmu, dan kamu bisa merasakan suhu tubuh Reyhan yang cukup panas.

"Panas badannya. Mau tumbuh gigi kali ya?" Jongdae mengusap kepala Reyhan yang bersandar pada bahumu.

Kamu turut mengusap punggung Reyhan yang belum juga berhenti menangis.

Satu yang ditakutkan Jongdae, kamu akan ikut menangis saat tangisan Reyhan tak kunjung berhenti.

Dan benar saja, air mata sudah menggenang di pelupuk matamu. Tubuh Reyhan yang panas serta tangisannya yang tersedu-sedu membuatmu justru ingin menangis.

"Lho, kok nangis? Hm?" Jongdae mengusap pipimu lembut.

Kamu menatapnya sedih, "nangisnya gak berhenti, gimana ini?"

Jongdae tersenyum lantas mengecup keningmu juga Reyhan, "bawa ke kamar. Bobo sama kamu, Mas yang lanjutin masak. Ya?"

"Jangan..." kamu menggeleng, "Mas kan libur, harusnya istirahat. Pesen makanan aja."

"Suami itu tugasnya bukan cuma kerja sayang, bantuin istri di rumah termasuk kewajiban suami juga. Udah sana istirahat, sini cium dulu."

Jongdae maju dan menangkup wajahmu dengan satu tangannya sebelum mendaratkan satu kecupan di kening juga bibirmu.

"Nanti kalo udah selesai kita makan bareng, sekarang temenin Reyhan, ya?" ujarnya lembut dan kamu mengangguk.

🍀

Sibuk dengan kegiatan dapurnya, Jongdae tidak sadar jika dia menghabiskan waktu selama dua jam hanya untuk memasak. Yah, dia bukan Dyo atau Chanyeol yang bisa memasak dengan cepat.

Selesai menata makanan di atas meja makan, lelaki itu melangkah ke arah kamar untuk membangunkan mu.

Dia membuka pintu perlahan-lahan, mencoba tidak menciptakan suara terlalu banyak. Jongdae tersenyum saat melihat Reyhan yang tertidur pulas di pelukanmu.

Tapi ada yang janggal, wajahmu memerah. Apa karena suhu ruangan yang panas? Ah, suhu ruangan tidak sepanas itu, justru cenderung sejuk.

"Sayang?" Jongdae mendekat lalu mengelus kepalamu.

Dia sedikit terperanjat begitu kulitnya menyapa kulitmu yang terasa panas. Jongdae turut menyentuh kening Reyhan, suhu tubuhnya tidak beda jauh seperti suhu tubuhmu.

"Kok jadi panas dua-dua nya gini..." ujarnya lirih, khawatir.

"Sayang, bangun dulu yuk? Aku udah masak," Jongdae mengusap pipimu lembut lalu beralih pada rambutmu.

Kamu menggeliat pelan sebelum membuka matamu yang terasa panas juga sayu, "hng?"

"Sakit juga kamu? Ikut panas kayak anaknya gini," Jongdae terlihat begitu khawatir.

[Husband Series] | Kim Jong DaeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora