Twenty-Eight

18.9K 2.1K 166
                                    

"Sayang? Udah semua barangnya?"

Kamu mengangguk, "udah, Mas. Eh-tunggu sebentar! Susu kotak aku belum diambil."

Jongdae menahan tanganmu, "masuk mobil aja biar aku yang ambil, ya?"

"Dua ya, eh tiga deh buat Mas satu hehe."

"Iya sayang, gih tunggu di mobil."

Kamu berjalan ke luar pagar rumah dimana mobil Jongdae terparkir. Kamu masuk dan memakai sabuk pengaman.

Beberapa menit kemudian Jongdae terlihat mengunci pintu rumah juga pagar, setelahnya dia masuk kedalam mobil seraya memberikan empat kotak susu berperisa cokelat padamu.

"Kok empat?" kamu menatap suamimu bingung.

Jongdae tersenyum, "sayangnya aku gak sarapan kan tadi? Aku ditemenin doang kamunya gak makan, jadi minumnya tiga kotak. Kalo bisa semuanya diminum, oke?"

Kamu mengerucutkan bibirmu, "kembung dong aku?"

"Beli roti ya? Jauh loh kita ini jalannya," Jongdae mengusap pipimu pelan.

Kamu mengambil tangan Jongdae dari pipimu dan memperhatikannya dengan seksama.

"Suka liatnya ih pake jam gini, item lagi."

"Ngalihin pembicaraan deh, iya aku tau jadi ganteng akunya. Tapi beli roti ya? Sama cokelat biar kamu gak kurang gula."

Kamu mengangguk, "iya suamiku sayang."

Jongdae menatapmu lekat, "apa tadi? Ulangi coba?"

"Iyaa," kamu tersenyum kecil.

"Belakangnya ada tambahannya ih tadi, coba ulangi mau denger aku.."

Kamu tertawa dan mengisyaratkan Jongdae untuk mendekat. Setelah suamimu mendekat, kamu memberikan sebuah kecupan dihidungnya.

"Suamiku sayang. Gitu?"

"Gemes hngggg, aku cium ya?"

Kamu menangkup kedua pipi Jongdae, "aku aja yang cium, kalo Mas yang cium aku nanti gak jadi jalan."

Maka tanpa menunggu respon suamimu, kamu mengecup seluruh permukaan wajahnya. Dari mata sampai terakhir bibir tipisnya, dan saat mengecup bibirnya kamu melakukannya berkali-kali.

Jongdae merasa gemas dan akhirnya ikut menangkup wajahmu dengan kedua tangannya dan mencium bibirmu lama.

Kamu mencubit kedua pipi Jongdae dan ciuman itu akhirnya terlepas.

"Bener kan lama kalo kamu yang nyium! Ngambek nih aku, beneran."

Suamimu tertawa lalu mengecup keningmu sekilas, "ngambek aja cantik ini, istri aku ya ini ya? Hm?"

"Mas ayo jalaaaan!"

"Iya iya, berdo'a dulu sebelum jalan yaa."

🍀

Setengah perjalanan kamu mulai mengantuk. Jongdae melirikmu sebelum kembali fokus pada jalan.

"Ngantuk ya? Bobo aja,"

Kamu menoleh dan mengangguk, "iya tapi nanti kamu gak ada yang nemenin?"

"Gak apa-apa, bobo aja."

"Nggak mau, maunya nemenin kamu nyetir aja."

Jongdae tertawa kecil, "siniin tangannya," dia mengulurkan tangan kirinya padamu.

Kamu memberinya tatapan bertanya namun tak urung meletakkan tangan kananmu diatas telapak tangannya.

Jongdae menggenggamnya erat dan mengecupi punggung tanganmu.

"Gini aja biar aku gak ngantuk, ya? Kamunya bobo."

"Ngga usah..."

"Ini suaminya nyuruh bobo lho? Nanti capek kamu."

Kamu mengernyit, "kok capek? Kan cuma duduk, yang nyetir juga kamu."

"Ya aku yang buat capek nanti sampe di villa."

Wajahmu sontak memerah dan jantungmu berdegup kencang. Kamu buru-buru mengalihkan pandanganmu.

"Hm? Kok diem?"

"JANGAN NGOMONG SAMA AKU AH MALU AKUNYA."

Jongdae tertawa geli dan memukul stirnya beberapa kali, "malu istri aku ya? Hm? Coba liat kalo malu secantik apa," ujar Jongdae sembari mengecup punggung tanganmu.

"MAS JONGDAE IH! MARAH NIH AKU?!"

"Kalo marah cantik juga nggak?"

"IH BENERAN YA MARAH AKU?! GAK MAU NGOMONG LAGI!"

"Kuat gak ngomong sama aku nih? Mau marah aja?"

"KUAT LAH. UDAH GAK MAU NGOMONG."

"Tapi itu daritadi ngomong sama aku coba, gimana itu? Hm?"

"GAK TAU AH. PUNDUNG SAMA KAMU YA MAS YA. BENER NIH AKU MAH AH."

"Hehehe, gemes."

🍀

Gak tau ya mau kesel aja sama Mamas dia ganteng banget ih:(

Gak tau ya mau kesel aja sama Mamas dia ganteng banget ih:(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Husband Series - April 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Kim Jong DaeWhere stories live. Discover now