#5 : KHAMSATUN

15.5K 658 9
                                    

#5

Zuyyina lin-naasi hubbusy-syahawaati minan-nisaaa'i wal-baniina wal-qonathiiril-muqonthoroti minaz-zahabi wal-fidhdhoti wal-khoilil-musawwamati wal-an'aami wal-hars, zaalika mataa'ul-hayaatid-dun-yaa, wallohu 'indahuu husnul-ma'aab.

"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 14)

KHAMSATUN :

"Ya Rabb, hamba mengetahui bahwa Engkau tidak menyukai sesuatu secara berlebih-lebihan. Hamba ingin menuruti titah-Mu, tapi nyatanya hamba berlebihan dalam rasa bahagia ini meski hamba tidak ingin hal ini terjadi."

KEKASIH UNTIL JANNAH.

5. Desiran Hati

"Chargeran? Udah,"

"Dompet? Udah,"

"Alat mandi? Udah,"

"Tasbih?" Shafiyah mencari-cari di nakas, tapi ternyata tidak ada. Shafiyah meringis, "Astagfirullah, tasbihnya kan masih sama dia,"

Gadis itu sedang menata alat-alat yang harus ia persiapkan untuk dibawa ke Sumedang. Sore ini, Shafiyah akan pulang ke Sumedang karena besok merupakan awal acara besar, ditemani Avita yang ingin ikut karena kepo. Setelah satu bulan melakukan proses taaruf dengan Rafardhan, Shafiyah akan di khitbah oleh Rafardhan besok hari. Sampai sekarang Shafiyah tidak menyangka bisa jatuh cinta dengan laki-laki itu.

"Udah siap semuanya, Sha?" Avita mendekati Shafiyah yang masih melihat keperluannya di dalam koper.

"Udah, yuk!" ujarnya sambil menutup koper.

"Cie, giat amat yang mau di khitbah," godanya, membuat pipi Shafiyah merah merona.

"Apaan sih Avita," katanya salting. Avita malah tertawa pelan.

Kali ini Avita ikut ke Sumedang karena ingin menyaksikan sahabatnya di khitbah oleh laki-laki shalih. Kebetulan Avita tidak terlalu sibuk karena minggu depan ia wisuda. Dirinya sudah bebas dari tugas dan juga dosen yang super menyebalkan. Avita juga penasaran dengan laki-laki yang akan menjadi suami Shafiyah karena selama ini Avita hanya melihatnya dari foto proposal Taaruf. Mereka masuk ke dalam mobil Jazz berwarna merah milik Avita. Setelah mesin mobil menyala, Avita tancap gas membelah jalanan raya Jakarta menuju Sumedang.

"Asli Sha, sampe sekarang aku masih nggak nyangka kalau kamu secepet ini melepas masa-masa jomblo." Kata Avita, menenggelamkan suasana hening yang sempat hadir.

"Takdir itu nggak bisa ditebak, Avita. Aku aja masih nggak nyangka, kok aku bisa ya jatuh cinta sama dia?"

"Dulu aja kamu bilangnya; Aku kan nggak cinta, Avita. Aku nggak cinta," ledek Avita menirukan gaya bicara Shafiyah.

Bukannya marah, Shafiyah malah tertawa. "Iya, ya. Tapi itukan dulu, Avita. Hati manusia itu kan mudah bolak-balik."

Avita ikut tertawa meski tangannya setia menyetir mobil. "Jadi kamu udah serius nih sama dia? Udah mau nerima dia jadi suami kamu dong?"

Lagi-lagi Shafiyah salting. "Iya gitu deh,"

***

Hari ini Jum'at, hari dimana Rafardhan akan melamar Shafiyah. Hari dimana degup Rafardhan tidak menentu dan juga berdetak lebih cepat dari biasanya. Keringat dingin mulai menyelimuti. Perasaan gerogi, deg-degan, dan juga takut bercampur aduk menjadi satu di dalam tubuhnya. Keadaan Rafardhan kalang kabut saat mobil memasuki kawasan Sumedang dan mendapati tulisan Wilujeng Sumping di Sumedang, dengan artian, Selamat Datang di Sumedang. Jarak rumah Shafiyah dari Sumedang Kota cukup jauh, masih membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai di desa Shafiyah.

Kekasih Until JannahWhere stories live. Discover now