#14 : ARBA'ATA ASYARA

12.2K 574 20
                                    

#14

Yaa 'ibaadiyallaziina aamanuuu inna ardhii waasi'atun fa iyyaaya fa'buduun.

"Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Sungguh, bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku (saja)."

(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 56)


ARBA'ATA ASYARA:

Sedekat apapun jaraknya untuk bertemu, kalau tanpa bantuan Allah, manusia bisa apa?

KEKASIH UNTIL JANNAH.

14. Ada Apa Dengan Bandung?

Seseorang tengah mengusik tidur nyenyaknya malam ini dengan begitu keukeuh. Ya, siapa lagi kalau bukan suaminya yang selalu mengganggu acara tidurnya? Dia itu emang kebangetan. Padahal Shafiyah baru bisa tidur dua jam yang lalu.

"Bangun! Ini udah pagi!!"

Perlahan mata Shafiyah terbuka dengan malas, melirik jarum jam dinding yang masih menunjukkan pukul dua lewat tiga puluh menit dini hari. Mata Shafiyah memicing, menatap Rafardhan tidak suka, dia itu selalu membangunkannya lebih awal dari yang Shafiyah pinta. Shafiyah memejamkan kedua matanya kembali tanpa peduli dengan gangguan Rafardhan kali ini.

"Aku bangunnya nanti jam tiga mas," Shafiyah menarik selimut dalam-dalam.

"Ayo bangun! Kita shalat tahajud!"

Shafiyah kesal. Rafardhan ini selalu saja membangunkan dirinya pukul dua lebih, sedangkan Shafiyah selalu minta agar dibangunkan jam tiga teng. Tapi, entahlah, suaminya ini memang menyebalkan!

"AYO BANGUN!" Rafardhan menarik selimut yang menyelimuti tubuh Shafiyah, membiarkan udara dingin menusuk tubuh Shafiyah.

"Ih, mas, nanti aja!" balas Shafiyah kesal. "Aku kan shalat tahajudnya jam tiga."

"Kamu lupa, ya, semalam kita habis ngapain?" tanyanya dengan alis yang dinaikkan. Mendengar kalimat itu sontak membuat mata Shafiyah terbelalak lebar. "Kamu kan harus mandi dulu,"

Tidak lama Shafiyah bangun dari tidurnya, duduk di atas kasur dengan mata yang menatap Rafardhan malu-malu.

"Cepetin gih!"

"Iya iya ih bawel banget, sih, kayak emak-emak!"

"Mana ada emak-emak ganteng?"

"Ada, tuh, kamu." Shafiyah menujuk Rafardhan dengan dagunya.

"Biarin dikatain emak-emak ganteng juga, toh, udah laku ini," katanya pede dengan tangan yang mengusap rambutnya dari depan ke belakang. "Sama bidadari dunia wal akhirat," lanjutnya.

Pipi Shafiyah seketika memerah, "Suamiku ini emang jago banget gombal," Shafiyah gemas, dicubitnya pipi Rafardhan sedikit keras.

"Biarin. Yang penting aku gombalnya sama kamu doang, aku genitnya juga sama kamu doang, nggak semua cewe aku genitin, tauk,"

"Syukur deh," Shafiyah menghembuskan napas dalam. "Awas aja kalau kamu berani genit menye-menye sama cewek lain dibelakang aku!"

Kekasih Until JannahWhere stories live. Discover now