Kekasih Until Jannah

Part Of Memories 1

[Sambil scroll ke bawah, sambil dengerin mulmednya, ya :)]

Ditemani hujan dan cuaca mendung, Shafiyah membuka laptop yang sudah berdebu karena lama tidak terpakai. Ia duduk di kursi tempat Rafardhan kerja, menunggu laptop benar-benar menyala. Sambil menunggu, matanya menyapu sekeliling. Di meja kerjanya ada tumpukan-tumpukan kertas yang selalu didiskusikan berdua dengannya. Di dekat tumpukan kertas itu ada sebuah foto dirinya dengan Ilham. Katanya, 'tiap kali aku lelah kerja, aku harus sadar kalau aku harus kerja keras. Karena aku punya bidadari dan jagoanku yang harus aku bahagiain lahir dan bathin.'

Shafiyah tersenyum getir. Masih tidak menyangka jika Rafardhan benar-benar sudah tidak ada di bumi. Dan kini, ia kesepian.

Ketika laptop menyala, tangan Shafiyah mengutak-atik laptop. Tidak ada yang ia lakukan selain melihat foto-foto kenangan bersama Imamnya yang tersimpan rapi di file laptop. Shafiyah merindu, dan yang bisa Shafiyah lakukan hanyalah menikmati potret kenangannya bersama kekasih halalnya itu. Dari awal mereka hidup bersama sampai kemarin-kemarin hampir semuanya ada potretnya.

Begitu Shafiyah melihat foto pertama Rafardhan saja matanya sudah berkaca-kaca.

Ini adalah wajah-wajah saat dia kesepian sendirian di rumah ketika Shafiyah masih ada di gudang. Katanya ini dia baru bangun tidur, jadi rambutnya acak-acakan begitu.

Ini juga sama. Jadi, tiap kali Rafardhan sudah ada di rumah sedangkan Shafiyah masih di luar, dia pasti akan memberikan foto kegabutannya. Menandakan bahwa dia ingin segera Shafiyah pulang ke rumah.