#43 : TSAALATSATUN WA 'ARBA'UUNA

6.7K 435 15
                                    

#43

Robbanaaa afrigh 'alainaa shobrow wa tawaffanaa muslimiin.

"(Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu)."

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 126)

TSALAATSATUN WA 'ARBA'UUNA:

Cinta itu berani memperjuangkan, merelakan, dan mengikhlaskan.

KEKASIH UNTIL JANNAH.

43. Ketulusan Cinta Shita.

"Jil, Rafardhan kenapa?" tanya Shita begitu panik, gurat kekhawatiran begitu jelas di wajahnya. Shita duduk di dekatnya, menatapnya dengan tatapan meminta penjelasan.

Ajil berdecak, menyenderkan tubuhnya ke badan kursi dengan santai. "Nah kan, sekarang aja ente baru nanya. Dari kemarin ane mau curhatin soal ini sama ente, entenya yang malah sibuk sama urusan ente."

"Emang Rafardhan kenapa?" Ajil menjawab pertanyaan Shita dengan hembusan napas, tanpa sepatah kata pun. "Jil!"

"Dia ada masalah,"

"Masalah apa? Kenapa Rafardhan sampai segitunya?"

"Masalah rumah tangganya."

Deg! Shita kaget bukan main. Setahunya, keadaan rumah tangga mereka baik-baik saja, kan. Bahkan terakhir kali Shita melihat mereka masih romantis, saat Rafardhan disuapi oleh Shafiyah di sini. Lalu, kenapa rumah tangga mereka mendadak retak?

Rafardhan keluar dari kamar mandi, membuat ribuan pertanyaan yang bercokol di kepalanya di tutup seketika. Benar, wajah Rafardhan begitu sedih. Dilihatnya saja menyedihkan. Kasihan.

"Ane mau ke masjid dulu. Kalau ada apa-apa, samperin aja." Nada suaranya terdengar lesu, tidak ada rasa semangat sama sekali seperti biasanya. Rafardhan menyimpan ponsel yang dulu sering di genggam, kini di simpan di meja kerja secara asal. Rafardhan berjalan lunglai meninggalkan ruangan.

"Jil, kenapa dia?" tanyanya penasaran sekaligus panik.

"Makanya kalau ane mau curhat tuh dengerin."

Ah ya, Shita salah, memang. Sewaktu Ajil ingin curhat saat makan siang waktu itu Shita sibuk dengan ponselnya. Siang tadi pun, dia begitu sibuk. Shita sendiri ikut bingung. Sibuknya mungkin berlebihan sehingga tidak menyadari perubahan raut wajah Rafardhan.

Shita menarik napas, ikut menyenderkan tubuhnya ke sofa. Tepat 10 Hari lagi Shita akan mengadakan pesta besar di kantor ini. Pasalnya, Rafardhan dan Ajil berulang tahun. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya, baru sekarang saja karena baru kepikiran. Tentu saja Shita tidak bekerja sendiri. Ia dibantu dengan beberapa karyawan yang mempunyai kinerja bagus. Dari mulai dekorasi, catering, dan alat-alat yang membantu agar pesta menjadi lebih waw dan begitu meriah.

"Bu, untuk dekorasinya ada balon udara, foto-foto Pak Rafardhan dan Pak Ajil yang udah di cetak polaroid, sticky notes, pohon curhat, dan lampu tumblr."

"Itu semuanya udah siap?"

"Udah Bu, semuanya udah masuk keranjang."

"Kamu masih di sana?"

"Iya Bu, belum dibayar takutnya ada tambahan."

"Tambahin aja, jadi kesannya nggak itu-itu terus. Urusan bayaran gampang, tenang aja. Nggak usah khawatir." Lalu, Ajil mengganggunya. Ajil mengatakan ingin curhat, namun Shita harus buru-buru ke luar, menyiapkan dekorasi yang lain agar bisa di beli sekalian.

Kekasih Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang