#23 : TSALAATSATUN WA ' IYSRUUNA

7.4K 459 5
                                    

#23

Innalloha la'afuwwun ghofuur.

"Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun."

(QS. Al-Hajj 22: Ayat 60)

TSALAATSATUN WA ' IYSRUUNA:

Jika kalian tidak temukan aku nanti di surga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada Allah tentang aku.

KEKASIH UNTIL JANNAH.

23. Semakin Mendekat.

Ayat suci Al-Qur'an yang dilantunkan dengan merdu itulah yang pertama kali Shafiyah dengar ketika keluar dari kamar mandi. Duduk bersila diatas sajadah ditemani Al-Qur'an terbuka diatas rekal, matanya terpejam, menandakan dia sedang muroja'ah. Selesai mempercantik diri, Shafiyah duduk disamping sang suami, mendengarkan. Terkadang sebersit keinginan menjadi penghafal Al-Qur'an ada, tapi rasa malas selalu kembali menggerogoti tubuhnya, belum lagi dunia yang telah melalaikannya.


Rafardhan yang tengah melantunkan surah 'Abasa dengan mata terpejam itu kini matanya setengah terbuka karena mungkin menyadari kehadiran sosok dirinya, lalu ia tersenyum simpul dan melanjutkan kembali lantunan ayatnya.

Mendengarkan dia ngaji itu enak, bikin hati adem. Suaranya merdu, bacaannya fasih dan tartil. Namanya juga mantan santri, iya nggak? Shafiyah terkesima sampai-sampai Shafiyah diam mendengarkan baik-baik. Sampailah Rafardhan melantunkan ayat ke 33.

Fa izaa jaaa 'atish-shoookhkhoh. ["Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),"]

Kedua mata Shafiyah tiba-tiba memanas, air matanya meleleh seketika. Shafiyah menundukkan kepalanya sambil terus menyimak ayat suci Al-Qur'an yang dilantukan oleh suaminya itu.

Yauma yafirrul-mar'u min akhiih. ["pada hari itu manusia lari dari saudaranya,"]

Wa ummihii wa abiih. ["dan dari ibu dan bapaknya,"]

Tidak bisa dibendung lagi, Shafiyah menangis tersedu-sedu mendengarnya. Mengingat hari yang tidak diragukan lagi membuatnya amat ketakutan.

wa shoohibatihii wa baniih. ["dan dari istri dan anak-anaknya."]

likullimri'im min-hum yauma'izin sya'nuy yughniih. ["Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya."]
(QS. 'Abasa 80: Ayat 33-37)

Dadanya bergemuruh, jiwanya bergetar amat ketakutan, tubuhnya langsung lemas seketika. Shafiyah mengurai air mata sejadi-jadinya. Satu tangan mengusap punggungnya pelan yang diyakini itu adalah tangan suaminya. Setelah menuntaskan ayatnya sampai selesai, Rafardhan langsung memeluknya begitu erat.

"Kamu sedih ya?" Shafiyah mengangguk, tangannya melingkar begitu erat dipinggang suaminya itu.

"Nanti, kalau Mas nggak liat aku di surga," napas Shafiyah tercekat, seperti ada sesuatu yang menahannya. Shafiyah tidak sanggup membayangkan hari dimana manusia akan bertanggung jawab dihadapan Allah, sedang amalnya masih berantakan dan diri yang terlalu mengejar dunia daripada akhirat.

"Tolong Mas tanyain tentang aku ke Allah.." Tangisannya membludak saat itu juga, Rafardhan pun tak kuasa menahan tangis jika situasinya seperti ini. Rafardhan sendiri juga masih belum jelas amal serta surganya.

"Mas kan hafidz Qur'an, kata Aisyah radhiallahu 'anha, Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam pernah bersabda kan kalau perumpaan orang yang membaca Al-Qur'an dan menghafalnya, maka ia akan bersama para Malaikat mulia. Berarti Mas udah punya jaminan masuk surga. Iya kan?" kata Shafiyah, nadanya seperti nada anak kecil.

Kekasih Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang