#37 : SAB'ATUN WA TSAALATSUUNA

6.1K 420 6
                                    

#37

Wa ja'alnaa ba'dhokum liba'dhin fitnah, a tashbiruun, wa kaana robbuka bashiiroo.

"Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat."

(QS. Al-Furqan 25: Ayat 20)

SAB'ATUN WA TSAALATSUUNA:

Bukankah masalah itu merupakan hal yang harus selalu ditempuh bersama dalam rumah tangga?

KEKASIH UNTIL JANNAH.

37. Terpecah.

Begitu Shafiyah keluar kafe hendak pulang, Shafiyah melihat mobil yang berada di parkiran satu per satu untuk mencari mobil sang suami. Ditengah banyaknya mobil yang ada, Shafiyah dengan senang hati mencarinya dari ujung kiri sampai ujung kanan. Tidak kunjung menemukan, Shafiyah melihat ke parkiran motor, siapa tahu Rafardhan membawa motor karyawannya. Seperti dulu saat Rafardhan selalu mendatanginya ke gudang.

Kebingungan karena tidak tahu Rafardhan memakai motor yang mana, Shafiyah meminjam power bank Alya sebentar untuk menyuruh Rafardhan keluar dan mengatakan bahwa dirinya sudah mengetahui ini semua ulahnya. Tapi, power bank Alya mati, Alya pun membutuhkannya. Seusai diberi bunga dan pertanyaan yang tidak perlu lagi dipertanyakan, badut itu tidak ada lagi mendatangi mejanya. Padahal, Shafiyah ingin bertanya posisi Rafardhan, orang yang menyuruh badut itu memberikan kertas-kertas dan bunga kepadanya. Tidak mungkin kalau badut itu adalah Rafardhan.

Shafiyah bertanya kepada Alya apakah ada pesan dari suaminya atau tidak. Kata Alya, sedari tadi tidak ada pesan yang masuk dari instagram. Ingin Shafiyah mengeceknya ulang, tapi saat itu ponsel Alya sedang dipakai. Sampai detik ini Shafiyah belum ngeh kalau pesannya memang tidak terkirim.

Sekitaran lima belas menit Shafiyah sudah menunggu Rafardhan keluar kafe, namun suaminya itu tak kunjung mendatanginya lantas mengajaknya pulang. Jam dipergelangan tangannya menunjukkan pukul setengah lima. Apa Mas Rafardhan ke kantor lagi ya? Karena mungkin buru-buru ke kantor lagi, jadinya Mas Rafardhan tidak mengajaknya. Mengingat pekerjaan suami saat ini sedang repot-repotnya, waktu pun sudah semakin sore, Shafiyah memutuskan untuk pulang naik angkot.

Di dalam angkot, Shafiyah tidak henti-hentinya untuk tersenyum kepada bunga pink yang berada dalam genggamannya ini. Sesekali Shafiyah berdzikir, mengingat Allah. Shafiyah tidak mau jika kebahagiaan yang ia dapati malah membuatnya lalai kepada Allah. Padahal, yang memberikan kebahagiaan kepada dirinya adalah Allah.

Dalam hitungan menit Shafiyah sudah sampai di rumah. Shafiyah mengerutkan keningnya saat melihat mobil Rafardhan sudah terparkir di garasi. Masuk ke dalam rumah sambil mengucapkan salam, Shafiyah melihat Rafardhan sedang duduk di ruang tamu sambil memainkan ponsel. Waktu itu saat Rafardhan pulang lebih awal, Rafardhan pasti akan menyembutnya dengan pelukan. Tapi sekarang berbeda. Rafardhan menjawab salamnya pelan dengan mata yang sama sekali tidak meliriknya, dia malah anteng ke layar ponsel.

"Eh Mas udah pulang? Katanya mau jemput aku? Aku nungguin dari tadi, Mas." Shafiyah menyalami tangan Rafardhan, namun setelahnya Rafardhan cuek, memilih untuk memainkan ponsel lagi. Dan, tanpa menjawab pertanyaannya. Wajah Rafardhan kali ini terlihat kecut.

Mendapat respon yang tidak seperti biasanya, Shafiyah mencoba berfikir positif. Mungkin Mas Rafardhan pikirannya sedang mumet, makanya dia begini. "Mas pasti capek banget, ya? Mas mau makan sekarang? Ini udah aku beliin tadi," Rafardhan masih bergeming, seolah suara Shafiyah menjadi sunyi ditelinganya.

Kekasih Until JannahWhere stories live. Discover now