Awal Mula

14.9K 2.3K 490
                                    

"Tambah kecepatan, bodoh!"

Suara mobil melaju beradu dengan aspal, ditambah dengan suara decitan kala lampu lalu lintas berubah menjadi merah.

"Kenapa berhenti!"

"Lampunya merah!"

"Tidak ada yang menaati lalu lintas saat kejar-kejaran, soplak! Terus tancap gas!" Moris menoleh kebelakang, tampak dua mobil sedan hitam sedang mengejar mereka.

"Belok, belok!" Moris memberi intruksi kepada Damian agar mereka lebih cepat menjauh.

Moris mengangkat alis, "Kau tidak perlu menyalakan lampu sein-nya!"

"Sudah peraturan kalau berbelok, pastikan lampu sein menyala!" Damian geram.

"Oh bung, lupakan semua itu. Ingatlah nyawa kita sedang terancam!"

"Huh, baik." Damian membuang nafas dan melajukan mobilnya dengan kencang.

"Hei, Soplak. Palangkan posisi mobil ini. Dalam hitungan ketiga, cepat keluar dari mobil dan lari berpencar, oke?"

"Satu,"

"Dua,"

"Ti-"

"Sabuk pengamanku terbelit, Argh sialan!" Damian berusaha melepaskan.

"Tarik!" Moris menyadari kala pengejarnya sudah dekat, mereka harus segera berlari.

"Bodoh. Ulurkan lagi sabuk pengamanmu, buat ruang yang longgar antara karet sabuk itu dan keluarlah melalui ruang itu!"

Berhasil. Kini saatnya melarikan diri.

Damian segera berlari ke arah barat, dan Moris ke arah sebaliknya. Tujuan mereka sama; Rocket Garden.

Mobil hitam tadi menghentikan lajunya, seakan mengetahui bahwa memang targetnya sudah melarikan diri, mereka putar balik.

Setidaknya sensor mereka mendeteksi bahwa pencuri itu adalah orang penting NASA.

***

Damian dan Moris bertemu kembali, dengan nafas tersengal dan terengah-engah, salah satu dari mereka angkat bicara.

"Mobilku. Huh, huh, huh," Damian mengatur nafasnya. "Idemu sangat gila, Moris!"

Moris selesai meneguk sebotol penuh air kemasan, "Barang ini sudah ditanganku."

"Bagaimana dengan mobilku, hei!" Damian menjitak kepala Moris, "Aku meninggalkan kunciku disana, Argh!"

Moris menyeringai. Ia terlalu terpaku pada barang yang, Ahem, ia ambil tanpa sepengetahuan pemiliknya. Katakan saja, mereka berdua mencuri barang penting milik perusahaan Shanghai. Dan Damian sangat membenci orang-orang itu.

"Seberapa penting barang itu daripada Marchedez-ku, Moris?" Damian penasaran.

"Barang ini adalah kunci dari kehidupan." Moris mendramatisir alur.

"Hah?!"

"Tutup mulut. Jika hewan ini sampai ke Pimpinan NASA, matilah kita. Misi selanjutnya, dia pasti akan mengerahkan tim riset laboratorium NASA yang tak lain adalah aku, kau, Ethan, Megan, Alan, dan Matthew untuk kembali berekspedisi ke tempat-tempat yang tidak pernah kita duga sebelumnya." jelas Moris.

"Jadi, barang itu hewan? Sejenis mikroba? Atau organisme lain? Dan muat dalam tabung yang sekitar 3 senti itu?" Damian terheran-heran.

"Sssst. Pelankan suaramu. Karena kita sudah mendapat ini, saatnya kita bereksperimen yang menguntungkan semua pihak. Aku, kau, River, dan NASA."

"Sebenarnya, hewan apa itu?"

"Sebuah terobosan baru, hasil riset seorang Moris Cruzz. Damian, kuperkenalkan padamu,

TARDIGRADA

Satu-satunya makhluk hidup yang ditemui oleh Hank Pym saat perjalanan menuju Quantum Realm. Kau pasti mengetahuinya, kau penggemar berat film semacam itu." Moris tersenyum kemenangan.

Damian ternganga, jadi, makhluk ini benar-benar nyata?!

"Sialan. Aku sangat kagum!"

"Bekerjalah denganku, maka kau akan menjadi seorang realisasi penggemar film fiksi ilmiah bertema superhero yang selalu kau banggakan itu. Dan jika ini berhasil,

INI AKAN BISA MEMBANGUNKAN RIVER DARI KOMANYA.

***


anggap aja ini 'sneak-peak' sebelum cerita dimolai.

NASA : Tardigrada (3) | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang