Case 6 : The Kid

7.3K 1.5K 295
                                    


"E-Eric?" Suara orang itu terdengar sangat lemah.

"Aku sudah berjanji padamu, kau akan sembuh dalam waktu dekat."

"Thanks. Bagaimana keadaan keluargaku?"

"Mengingat bahwa kau terjangkit virus ini secara tiba-tiba-"

"Ya, lalu?"

"Aku juga harus memeriksa istri dan putrimu."

Orang itu menolehkan kepalanya ke arah lain. Menatap Eric hanya menambah firasat buruknya terjadi.

"Kupikir-" Eric menghela nafas sejenak, "Akan lebih baik jika mereka berdua diisolasi sore ini, aku butuh izin darimu, kawan."

"Kau bilang akan memeriksanya dulu?!"

"Hanya untuk jaga-jaga. Tidak, bukan begitu maksudku. Kau tahu seorang penderita HIV/AIDS  menular, kan?"

Orang itu mengangguk, "Tapi sungguh, kau tahu kan, aku sudah berkeluarga sebelum hal ini terjadi? aku hanya korban pasif yang tertular penyakit ini akibat orang itu! Apa hal ini menjamin bahwa istri dan putriku baik-baik saja?"

"Kau tertular melalui seseorang secara pasif. Kau tak berpikir orang yang kau sayangi juga bisa mengalami hal serupa?"

"For god sake, Riley  masih balita! Dan harus diisolasi? Eric, jika diagnosamu benar, lupakan saja soal penyembuhanku dan tolong, selamatkan putriku, Riley."

"Aku hanya seorang dokter, bukan Tuhan. Aku bisa membantumu untuk sembuh, namun Tuhan yang memutuskan ."

"Eric, kau bilang kau dapat menyembuhkanku-"

"Untuk saat ini. Kuharap mereka berhasil mendapatkannya."

***


"A whole new world-"  Daniel menyanyi kala mereka mulai memasuki area hutan. Mereka mulai menjelajah hutan pada hari ke-1.

"Whole new world  ndasmu, ini hutan. Apa kau tidak pernah ke hutan sebelumnya?" Sanggah Ethan, kesal. Karena daritadi Daniel tak bisa diam.

Daniel semakin mengeraskan suaranya, "A DAZZLING PLACE I NEVER KNEW-"

"Hais. Diam bisa tidak?!" Sergah Matt  dari barisan paling belakang.

"But when i'm way up here-"   Martin menyumpalkan roti selainya ke mulut Daniel, dan disambut acungan jempol oleh Ethan.

" *siyayan. Awu hanua inin belnuanui, apa salanua!" ucap Daniel dengan mulut yang penuh roti.

*Sialan. Aku hanya ingin bernyanyi, apa salahnya!

Daniel menelan rotinya, "Baiklah, aku akan speechless saja."

"Good,"  sambung Alan, "Sebenarnya arah mana yang akan kita tuju?!" Lanjutnya kepada si kapten, siapa lagi? Ethan McCagall.

"Eric bilang, sensor itu tak jauh dari lokasi tempat kita menetap untuk sementara, namun rumit."

"Atau begini saja," potong Matt, "Kita bergantian mencarinya."

"Bergantian?"

"Hari ini secara sukarela aku dan Luis yang akan mencarinya. Besok, ah! Tentukan urutan kalian sendiri!" Luis mendengar ini tentu saja terkejut, Matt lagi, Matt lagi.

"Aku akan bersama Megan besok" sambung Damian.

"Lalu Martin, Moris, dan aku akan mencari setelahnya," kata Alan.

Lalu yang tersisa hanya Ethan dan Daniel.

"What the hell!  Kenapa curut satu ini lagi?!"

"Ayolah, Paman Damian!" Daniel mengeluh.

"Tak bisa. Ethan harus bertanggungjawab atas dirimu," jawab Damian tegas.

"Dengar, ya-"

"Bersikaplah seolah-olah nyawa kalian sedang terancam. Saling mengkhawatirkan, saling melindungi, dan hubungan kalian berdua akan membaik." Damian mencoba memberi saran, sepertinya saran itu tak berhasil masuk dan menetap di otak mereka berdua.

"Hais, mengapa kau ini brisik sekali, hah?!"

Mereka semua kembali dan hanya menyisakan Matt dan Luis untuk misi pencarian sensor yang dimaksud oleh Eric.

Tanpa mereka sadari, Eric juga mengerahkan beberapa tim-nya yang lain dalam misi pencarian yang sama di Islandia.

***

Disisi lain, Eric telah berada di Turki bersama Caitlin.

"Direktur, apa sebaiknya meminta izin kepada keluarganya terlebih dulu?" tanya Caitlin.

"Baru saja. Dan dia berkata, ya. "

"Tapi dia-"

"Tunggu, maksudku bukan dengannya, tapi putrinya. Setelah pemeriksaan semalam, istrinya tak tertulari, negatif.  Namun untuk Riley, bahkan lebih berbahaya dari yang dialami oleh ayahnya, Riley  terjangkit penyakit yang memungkinkan penyakit menular lainnya untuk muncul," jelas Eric.

Caitlin tentu saja terkejut, "jangan katakan-"

"Tardigrada  bisa menyelamatkan kita semua,  Caitlin." kata Eric mengakhiri percakapan, bahkan ia juga tidak tahu, bahwa adik tirinya dan mantan pakar NASA  berada di satu negara yang sama dengannya.

NASA

pendek bat anzay. cuma 641 words 😅

Part ini ada kaitannya erat sama cerita  14.000 under the feet.

NASA : Tardigrada (3) | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang