Case 4 : sin (A+B)

8.9K 1.7K 426
                                    


"Selamat sore, mister-mister," ucap seseorang yang berdiri di depan penginapan mengenakan baju batik.

"Oh, hei." jawab Alan, "siapa dia?" Lanjutnya bertanya kepada teman-temannya.

"Dia pasti pemandu di sini," kata Damian, "Sore, Pak."

"Walah, masnya isoh  indonesia, to?"

"Saya orang Indonesia, Pak," jawab Damian enteng.

"We e e e e, kirain bule, punten, mas. Ayo masuk,"

"What did he say?"  Tanya Matthew.

"Dari gestur tangannya seperti kita dipersilahkan untuk masuk," jawab Luis.

"Memang. Ayo!" kata Damian.

"Jadi saya ndak  usah pake google translate yo, mas?" kata pemandu tadi membuka obrolan saat mereka semua mengistirahatkan kaki masing-masing di ruang tamu.

"Tidak usah, pak. "

"Weleh, ojo manggil pak, to. Wong  saya masih muda," ucapnya.

"Punten, mas. Tidak tahu, namanya siapa?"

"Nama saya Bonaventura Giras Wiranata Gus Dwiaji Mangkubumi, mas. Panggil mas Bon  saja, biar enak,"

"Oke, nama saya Damian. Dan dia Alan, Megan,Moris, Matthew, Luis, Martin, E—dimana Ethan?" Tanya Damian saat menyadari Ethan tidak ada disana.

"I think  di tertinggal, karena harus membawa barang Daniel," jawab Luis.

"Baiklah, sepertinya masih ada dua rekan saya yang belum sampai." Ucap Damian kepada mas Bon.

"Kalau boleh tahu, tujuan mister-mister ke Kalimantan mau apa, to?  Datang dari NASA pula, "

Damian memandangi teman-temannya, apakah ia harus menjawab pertanyaan ini.

"Apa katanya?" Tanya Martin.

"Dia bertanya tujuan yang sebenarnya," jawab Damian.

"Sebaiknya tunggu Ethan saja. Biar dia yang  menjelaskan,"  sahut Megan.

"AKHIRNYA! GUYS, sebenarnya aku tidak akan tertinggal jika tidak membawakan barang bawaan bocah sialan ini!" kata Ethan sambil menekan kedua lututnya, menahan lelah.

"Kami tidak bertanya," jawab Matt.

"MATT APA KAU ADA MASALAH DENGANKU HAH!" Ethan kesal.

"Banyak,  of course."

"Hentikan! Maaf, mas Bon, dia memang sedikit-" Damian menunjukkan isyarat gila.

"Ooh, nggih, nggih."

Sedangkan Daniel telah lebih dulu merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang baru saja dikosongkan oleh Megan, yang berpindah tepat disamping Damian.

"Jadi, kau mau menjelaskan semua ini?"

***

"Ini kuncinya. Kau sekamar dengan Daniel," kata Alan sambil menyodorkan 3 buah kunci dalam satu gantungan kepada Ethan.

"What?! Tidak bisakah dia sekamar denganmu?" nego Ethan.

"Sebenarnya dia keponakanmu atau keponakanku?!" jawab Alan dengan nada tinggi.

"Sudah jelas, dia keponakanmu." balas Ethan dengan senyuman miring.

"Bagaimana bisa Daniel keponakanku sementara aku saja baru mengenalnya kemarin malam!"

NASA : Tardigrada (3) | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang