Case 42 : Month

3.3K 769 147
                                    

ISS kini diisi oleh astronot Becky dan astronot Richard. Dua orang astronot ini menggantikan tugas astronot Matt dan Luis yang sebelumnya adalah astronot tetap di ISS.

"Okey, let's see," kata astronot Richard sambil menatap layar dihadapannya.

"Direktur Eric memberi instruksi agar kita lebih memperhatikan wilayah ini," lanjutnya.

"Wilayah apa?" tanya astronot Becky.

"Perairan Mariana,"

"Kunci saja koordinatnya," kata Becky, "dan aktifkan status wilayah tersebut,"

"Hei," potong Richard.

"Kenapa?"

"Bagian laut pasifik sepertinya sedang terjadi badai," ucap Richard sambil menunjuk sebuah pusaran air yang tertangkap oleh satelit.

"Akan ku-forward kepada NOAA agar diteruskan ke USGS, tandai saja koordinatnya, Rich,"

"What the hell, apa ini?!" Richard heboh sendiri.

"Demi rubah torbelon, apalagi?!"

"sepertinya juga telah terjadi badai di perairan Mariana, Becc,"

"Catatan waktu?"

"Semenit yang lalu,"

"Akan kukirim informasi ini segera kepada NOAA. Berapa kategori levelnya?"

"Tunggu sebentar. Wilayah ini sedang hujan. Kupikir badai, lantas pusaran air apa ini?"

Becky menggeser tempat Richard, memeriksanya sendiri. Sayangnya, Richard benar. Belum pernah terjadi sebelumnya.

"Tapi lihat, gerakan sentifugal gelombang airnya tidak teratur. Arah pusarannya menjauhi pusat. Apa menurutmu-"

"Zoom in," lanjut Richard.

"Pasti ada aktivitas tektonik dari dasar laut yang mempengaruhi pusaran airnya."

"Mengapa hanya bagian Palung Mariana saja?"

Astronot Becky melakukan tangkapan gambar melalui satelit, dan terlihatlah sebuah siluet sesuatu yang tengah berenang di permukaan perairan mariana.

***

"James, you ok?"

James menggeleng. Seluruh tubuh bagian bawahnya sudah mati rasa.

"Give me, the phone," kata James sambil melambai-lambai ke arah semua orang yang ada diruangan itu. Entah kepada siapa, yang jelas ia butuh ponselnya untuk saat ini.

"Bos," panggil Bhre sambil menyerahkan ponsel milik James.

"Leave me alone,"

"Tapi dokternya-"

"Kau mau mati, hah?!"

"Sans. Semua, beri sedikit privasi untuk bos kita yang galak ini," kata Bhre sambil keluar.

James menghembuskan nafas, ia tidak bisa begini terus. Seperti bahwa Sealon tidak ingin melihatnya hidup dengan kesehatan yang mumpuni. Ia menjanjikan kesembuhan Jason, namun justru keadaannya sendiri malah seperti ini.

"You there?" tanya James melakukan panggilan dengan seseorang.

"James! Finally! Bagaimana? Kau jadi-"

"Undone. Sealon don't give me a chance,"

"Pembohong." kata seseorang di seberang sana.

"Yep. I'm a liar. Sampel kemarin seharusnya cukup. Jika-ah, aku tidak bisa mengangkat tanganku lama-lama,"

"James-hei! Jam-"

Tut.

Sekarang bagaimana lagi? Ia bahkan tidak bisa untuk bangkit sedetik saja.

James mulai teringat, tentang bagaimana dulu Sealon di rancang.

Tardigrada yang ia dapatkan untuk kunci pembuatan Hybrid, adalah salah satunya. Entah bagaimana ia terpikirkan untuk memakai Tardigrada, namun NASA tidak menyediakannya.

"Ini membuatku gila," gerutu James, "Tardigrada itu berasal dari Indonesia. Seseorang dengan sukarela mau membantunya untuk penelitian, jika tak bisa diambil melalui Sealon lagi, apakah dia-"

"Mr. Cameron," dokternya sudah tiba.

James  sempat mengirim beberapa pesan penting sebelum ia akhirnya dibius total.

***

"1, 2 , 3, TARIK!"

"1, 2-" para prajurit mengangkat tali yang mengikat sebuah jangkar sebagai pemberat kapal. Cuaca masih gerimis, tapi semua itu tidak menunda rencana awal yang sudah disepakati; uji coba lapangan.

"Kembali dalam-" Kolonel melihat jam sakunya, "pukul 9," lanjutnya.

"Siap, Kol!"

Kolonel menyipit, jika benar apa yang dikatakan James, ia akan melakukan hal yang sebaliknya. Dia tak cukup puas menyaksikan hasil karya James hanya dalam waktu 2 detik dulu. Namun cukup ia yakini, makhluk itu benar-benar menakjubkan.

Ini bukan sekedar uji coba biasa. Kolonel dan James sudah sepakat untuk tetap mengurung  hybrid itu di tempat tinggalnya; Palung Mariana.

Namun, rencana ini tidak bisa direalisasikan jika hanya mereka berdua. Maka dari itu, kolonel hanya menginginkan bawahannya saja yang sekiranya dapat ia percayai untuk membantu mereka melakukannya.

James bilang, implan akan menyetrum inangnya jika ia berenang terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Well, karema implan itu sudah hilang, they remake it. Beberapa implan buatan dijatuhkan tepat beberapa kilometer dari jarak menuju Palung Mariana.

Inilah uji coba yang sebenarnya.

***

NASA.

"Bulan depan,"

Ethan harusnya senang akan hal ini. Tapi ia sama sekali tidak menunjukkan kesenangan sedikitpun.

Tidak pernah ada yang tahu bagaimana persisnya mengenai cara berpikir seseorang, dan apa yang sedang dipikirkannya. Setidaknya tidak dengan menebak saja.

Saat ini, ada 3 orang yang membutuhkannya. Dan keputusan ada ditangan seorang Ethan McCagall.

Menghela nafas, ia menjawab, "Alan. Isn't supossed for River,"

"Kita habiskan satu tahun terakhir ini untuk kalimat itu? Memangnya siapa dia?"

"Guess who,"

NASA

Para wajah baru akan di ungkap dalam cerita 14.000 under the feet.

NASA : Tardigrada (3) | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang